Pagi hari, tanggal 2 Agustus,
Tatsuya tiba di Bandara Internasional Hambantota di selatan Sri Lanka.
Penerbangan bukan menggunakan pesawat biasa atau pesawat militer, melainkan jet
pribadi.
Lebih tepatnya, pesawat
hipersonik berbahan bakar hidrogen dibantu sihir dengan kecepatan tertinggi
Mach 7. Meskipun berstatus sipil, pesawat ini dilengkapi dengan senjata laser
udara-ke-udara dan radar yang mampu digunakan sebagai senjata radio berenergi
tinggi. Belum lagi, pilotnya adalah mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Pasukan
Pertahanan Nasional.
Meskipun kinerja badan pesawat
berbeda dengan pesawat tempur, dengan bantuan kontrol inersia yang disediakan oleh
Relik Buatan Magistore di pesawat, penerbangan jarak jauh menjadi lebih nyaman.
Penumpang mungkin merasakan lebih sedikit tekanan dibandingkan dengan pesawat
subsonik. Dengan memanfaatkan kinerja ini, penerbangan dari Jepang ke Sri Lanka
hanya memakan waktu dua jam.
Tatsuya ditemani oleh Miyuki,
Lina, dan Hanabishi Hyougo. Fumiya dan Ayako sama-sama tertarik untuk ikut,
tetapi kewajiban penting keluarga Kuroba memaksa mereka untuk menolak dengan
enggan.
Ada beberapa perdebatan tentang
membawa Hyougo bersama mereka atau tidak. Dalam hal kapasitas bertarung
individu, Hyougo bisa menjadi jaminan saat keadaan darurat. Katanya, Hyougo
telah menjalin jaringan koneksi selama pelatihannya dengan perusahaan militer
swasta.
Karena tujuan kali ini adalah
Asia Tengah, koneksi USNA Tatsuya dan Lina mungkin tidak banyak berguna. Ada
juga pertanyaan seberapa jauh mereka bisa mengandalkan Chandrasekhar.
Dalam keadaan darurat, Takachiho
tetap menjadi rute pelarian yang layak. Tapi itu dimaksudkan sebagai pilihan
terakhir.
Mungkin akan tiba saatnya ketika
mereka menemukan diri mereka dalam masalah di luar pertempuran langsung dan
jaringan tentara bayaran Hyougo mungkin berguna. Dengan pemikiran ini, Tatsuya
akhirnya memilih Hyougo untuk menjadi bagian dari rombongannya.
Seorang anggota staf Magian
Society menjemput mereka di bandara. Dia memperkenalkan dirinya dengan
menyatakan, dia adalah salah satu murid Chandrasekhar dan telah bergabung
dengan Society karena kurangnya posisi peneliti yang tersedia di universitas.
SUV yang dikomandoinya
mengantarkan mereka berempat ke Galle, sebuah kota dekat ujung selatan Sri
Lanka, tempat markas besar Magian Society berada.
Setelah mengantarkan para
penumpang, jet pribadi terbang kembali ke Jepang. Menanggapi hal ini, anggota
staf mengungkapkan keterkejutan karena khawatir bagaimana mereka akan kembali
ke Jepang. Ketika dijelaskan pesawat itu merupakan pesawat supersonik yang
dapat melakukan perjalanan dalam dua jam sekali jalan, dia terlihat puas
sekaligus terkejut.
Upacara penandatanganan
dijadwalkan berlangsung sehari setelah kedatangan mereka. Rombongan Tatsuya
diantar ke sebuah hotel di Galle. Eksterior hotel mengingatkan mereka pada
istana klasik. Kamar dilengkapi dengan fasilitas modern, berbeda dengan motif
desain retro pada interior dan perabotannya.
Dari tiga kamar yang
bersebelahan, dua kamar single dan satu kamar double. Kamar double dimaksudkan
untuk Tatsuya dan Miyuki, karena mereka sudah diperlakukan sebagai pasangan
suami istri.
Meskipun ada rasa malu di pihak
Miyuki, Tatsuya telah menyetujui pembagian kamar yang diatur oleh Chandrasekhar
sebelumnya.
Dalam perjalanan kembali ke kamar
setelah makan malam, kelompok Tatsuya melihat Lena di tengah proses check-in.
Lena ditemani oleh seorang pria
dan wanita. Pria kulit hitam berusia tiga puluhan dan wanita Kaukasus berusia
awal dua puluhan. Meski usia sebenarnya tidak selalu sesuai dengan penampilan,
kata Lena sebagai orang yang tetap berpenampilan sekitar 16 atau 17 tahun.
Sangat mungkin, jika tidak ekstrim seperti miliknya, temannya lebih tua dari
kelihatannya.
Tatsuya akan mengetahui sebuah
fakta jika dia menggunakan [Elemental Sight]. Tapi dia tidak melihat kebutuhan
untuk pergi sejauh itu. Perihal lain lebih menjadi perhatiannya daripada usia.
(Dia Mageist tingkat tinggi ....
dia bisa dengan mudah menjadi anggota STARS)
Tatsuya melihatnya di meja check-in dari kejauhan, tapi dia tidak
perlu "melihat" dengan [Elemental Sight] untuk mengetahui wanita itu seorang
Mageist yang kuat.
Lina memiliki pendapat yang sama.
"....Dia mungkin seorang anggota
militer. Atau mungkin dia anggota baru dari STARS."
Lina mengomentari pendamping Lena
sambil menyeruput koktail dari layanan kamar di ruangan Tatsuya. Tebakanya
tentang "Mungkin" sejalan dengan sebelumnya bahwa pria kulit hitam juga
berasal dari mantan militer atau tentara bayaran.
"Apa dia memiliki kesamaan
sifat dengan STARS?"
"Aku hanya melihatnya
sekilas. Jadi aku masih belum yakin."
Pertanyaan Tatsuya disambut
dengan jawaban defensif dari Lina terhadap segala kesalahan di pihaknya.
"Aku hanya merasa dia memiliki
atmosfer yang sama dengan beberapa rekan timku dulu."
Jadi, Lina menyimpulkan.
◇ ◇
◇
Upacara penandatanganan antara
Magian Society dan FEHR berlangsung tanpa insiden.
Di meja makan setelah acara
tersebut, salah satu delegasi Lena, yang memperkenalkan dirinya sebagai
"Evelyn Taylor", bertanya perihal dia bisa mengunjungi Samarkand,
wilayah utama di rute Jalur Sutra.
"Kamu tertarik dengan
sejarah Jalur Sutra?" tanya Chandrasekhar, kemudian dilanjutkan oleh
Evelyn dengan pengetahuannya yang luas tentang Jalur Sutra.
Mungkin kewalahan oleh semangat
yang ditampilkan, Chandrasekhar merasa tertekan untuk menjanjikan Evelyn,
"Aku dapat mengatur tur pariwisata untukmu."
◇ ◇
◇
Chandrasekhar juga menginap di
hotel yang sama pada hari upacara penandatanganan.
Keesokan harinya, Tatsuya dan rombongannya
bersama kelompok Lena diundang ke mansion Chandrasekhar di Hyderabad. Itu merupakan
rumah yang luas, lebih besar dari rumah utama Yotsuba, cocok untuk istilah
"mansion".
"Senang bertemu denganmu,
saya Arya Krishna Shastri."
Arya, seorang Penyihir
Kelas-Strategis yang dirahasiakan, menunggu mereka di mansion. Tatsuya sudah
berkenalan pada upacara peresmian Magian Society yang diadakan di Samudera
Hindia. Saat itu, Arya hadir sebagai pendamping Chandrasekhar.
Salam ini ditujukan kepada Miyuki
dan Lena. Dalam melakukannya, Arya sangat sadar akan Lena, dengan lebih banyak
perhatian terfokus padanya, bahkan dari pinggir lapangan.
Ketertarikan Arya yang lebih
tinggi pada Lena, dibandingkan seseorang seperti Miyuki, karena salah satu
ketentuan dalam perjanjian kemitraan antara Society dan FEHR, yaitu pertukaran
personel. Arya diberi tahu dia akan dikirim ke Vancouver, tempat kantor pusat
FEHR berada. Padahal, itu tidak akan terjadi pada kesempatan ini.
Setelah pertemuan mereka dengan
Arya, mereka semua menikmati makan siang di waktu senggang. Usai makan, mereka
diantar ke salon, tempat teh disajikan. Kecuali Tatsuya, yang dibawa sendiri
oleh Chandrasekhar ke ruang kerjanya.
(Salon:
ruang tamu di sebuah rumah besar atau mansion)
Meskipun dideskripsikan sebagai
ruang kerja, ruangan itu sendiri merupakan ruangan luas dengan perlengkapan
penerima ukuran penuh. Lebih tepat menyebutnya ruang tamu pribadi.
"Sekarang, jika aku boleh
bertanya padamu."
Tanya Chandrasekhar kepada Tatsuya,
setelah mereka duduk dan pelayan keluar ruangan setelah menyajikan teh, dengan
nada yang sepertinya kelanjutan dari percakapan mereka sebelumnya.
Tatsuya tidak menanyakan subyek
pertanyaan.
Ini merupakan janjinya untuk
menjelaskan secara pribadi tujuan kunjungannya ke Federasi Indo-Persia.
"Kami telah menemukan
beberapa artefak di USNA yang kami yakini sebagai peta menuju Shambhala."
"Shambhala? Shambhala
itu?"
Nada suara Chandrasekhar yang
menggemakan kembali pertanyaan, terdengar seolah-olah dia setengah meragukan
kewarasan Tatsuya.
"Ya. Secara pribadi aku
bukan orang yang percaya legenda kerajaan bawah tanah."
Legenda Shambhala sering dicampur
dengan kisah fiksi "Kerajaan Bawah Tanah Agartha".
"Aku berpendapat peta
menunjukkan lokasi reruntuhan Shambhala."
"Menurutmu itu ada di negara
ini?"
Saat menyebutkan reruntuhan,
Chandrasekhar memasang wajah serius ke dalam percakapan.
"Kami percaya reruntuhan itu
terletak di dekat Bukhara, Uzbekistan."
"....Kamu yakin ingin
menceritakan informasi sebanyak ini kepadaku? Bukannya Mister menginginkan
warisan Shambhala untuk dirimu sendiri?"
"Aku tidak bermaksud mencuri
dari situs arkeologi negaramu. Pada saat yang sama, aku enggan mempublikasikan
keberadaan reruntuhan Shambhala."
"Kenapa begitu?"
"Karena kemungkinan ada
artefak yang sangat berbahaya terkubur di reruntuhan Shambhala."
"Sangat berbahaya .... aku
percaya artefak magis apapun bisa berbahaya tergantung penanganannya."
"Menurutku, ini jauh lebih
berbahaya daripada artefak yang pernah digali di masa lalu."
"Jauh lebih berbahaya?"
"Dalam perkiraan kami,
risikonya sebanding atau bahkan lebih besar daripada Sihir
Kelas-Strategis."
"Tidak mungkin....?"
Chandrasekhar menunjukkan tatapan
"Aku merasa sulit untuk percaya". Tapi dia segera menenangkan diri
dan menatap Tatsuya dengan serius.
"....Bahkan jika setengah
dari cerita yang dikatakan legenda tentang Shambhala itu benar, mungkin itu
berisi artefak magis yang mampu menghasilkan kekuatan yang sebanding dengan
Sihir Kelas-Strategis. Jadi intinya, Mister mengusulkan untuk mengatasi warisan
berbahaya itu?"
"Jika penerapan pasif
memungkinkan, aku akan berusaha. Jika tidak, aku akan mempelajarinya dan
mengembangkan tindakan pencegahan."
Tanpa keraguan, itulah
jawabannya.
"Bukankah gagasan untuk
membiarkannya terkubur sudah ada di pikiranmu?"
"Jika kita membiarkannya
tersembunyi, pada akhirnya akan ditemukan oleh orang lain. Sekarang setelah
kita memiliki petunjuk, aku tidak bisa menutup mata terhadapnya."
"Aku mengerti .... aku paham
maksudmu."
Pernyataan Tatsuya tidak
sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya tulus. Itu lebih seperti pertimbangan.
Tapi itu cukup untuk meyakinkan
Chandrasekhar.
"Aku akan memastikan Mister
bebas untuk menjelajahi reruntuhan. Aku minta maaf, tetapi aku harus memintamu untuk
tinggal di sini sampai aku menyelesaikan pengaturan ini."
"Aku mengerti. Jika ternyata
tidak memungkinkan, aku dengan sopan akan kembali ke negaraku."
Nada dan ekspresi Tatsuya sama
baiknya dengan kata-katanya.
"Aku tidak akan membuatmu
menunggu lama."
Namun, Chandrasekhar meyakinkan
Tatsuya, dia akan selesai lebih awal, dengan memancarkan rasa kehati-hatian
yang kuat.
Jelas dia tidak menerima
pernyataan Tatsuya tentang kembali ke rumah begitu saja.
◇ ◇
◇
Setelah mengakhiri percakapannya
dengan Chandrasekhar, Tatsuya dibawa ke kamar tamu. Dalam hal kamar tamu saja,
mansion memiliki sebanyak hotel kecil.
Berbeda dengan situasi di hotel
Sri Lanka, kamar yang disediakan masing-masing untuk satu orang. Namun, ruangan
yang diberikan untuk Tatsuya memiliki dua bagian terpisah di dalamnya, satu
dengan ruang tamu dan lainnya dengan kamar tidur plus bilik shower. Luas ruang
tamu berukuran sekitar 13 meter persegi dan kamar tidur berukuran setengahnya.
Tepat setelah Tatsuya duduk di ruang
tamu, terdengar ketukan di pintu. Bukan masalah indra keenam atau telinga yang
berhati-hati terhadap langkah kaki, melainkan pemberitahuan dari pelayan yang
telah mengantarnya ke kamar.
Orang yang masuk adalah Miyuki
dan Hyougo.
"Lina bilang dia ingin
menjelajah sebentar sendiri."
Jawab Miyuki sebelum Tatsuya
sempat mengajukan pertanyaan.
"Aku mengerti. Aku berharap
untuk menyatukan semua orang jika memungkinkan."
"Saya akan memastikan untuk
menyampaikannya kepada Rina-Ojou-sama."
Hyougo segera bereaksi terhadap
renungan Tatsuya, seolah itu diarahkan kepada dirinya sendiri. Khususnya dalam
kata-katanya, sejak naturalisasi Lina sebagai "Toudou Rina", Hyougo
mengambil kebebasan memanggilnya sebagai "Rina-ojou-sama".
Tatsuya menerima tawaran Hyougo
dengan "tolong" dan mengalihkan perhatiannya kembali ke Miyuki.
"Aku sudah mendapatkan kerja
sama Dokter...."
Ia kemudian langsung menjelaskan
hasil pertemuan tersebut.
"Jadi, kita dapat mencari
reruntuhan Shambhala tanpa membocorkan tujuan kita kepada pemerintah Federasi
Indo-Persia?"
"Dia bilang bisa memikirkan
cara untuk melakukannya."
"Aku mengharapkan dia
bersedia membantu kita, karena dia telah mengambil peran sebagai perwakilan
Society, tetapi masih sedikit mengejutkan. Memikirkan Dokter memiliki pengaruh
sedemikian besar di dalam Federasi Indo-Persia untuk memungkinkan orang asing
beroperasi dengan bebas."
"Ya, sepertinya begitu,
karena Dokter memiliki hubungan khusus yang sangat dekat dengan Jenderal Lars
Singh, yang secara efektif mengepalai militer federal Federasi Indo-Persia."
Kata Hyougo, saat dia meletakkan
gelas di depan Miyuki, karena dia telah menugaskan dirinya sendiri untuk
menyiapkan minuman. Minuman yang dimaksud adalah koktail beralkohol ringan.
Dicampur di dapur kecil yang disediakan kamar.
"Khusus...."
Miyuki diam-diam bergumam,
terlihat sedikit malu.
Mengatur minuman yang sama di
depan Tatsuya, Hyougo menoleh ke Miyuki sambil tersenyum.
"Jenderal Singh dan Dr.
Chandrasekhar berhubungan. Meskipun kekerabatan agak jauh dari pengertian kita.
Dokter menerima perlindungan dari jenderal, hampir seolah-olah mereka kerabat
langsung. Jika saya diizinkan untuk membuat penyederhanaan yang agak kasar,
menurut saya hubungan mereka mirip dengan paman dan keponakan."
"Oh, jadi begitu. Aku
mengerti...."
Ekspresi Miyuki berubah lega.
Namun, rona merah masih melekat di pipinya.
Tidak sulit untuk berspekulasi
tentang kesalahpahamannya, tetapi baik Tatsuya maupun Hyougo bukan pemilik
karakter buruk sehingga menyebutkannya.
"Kamu sepertinya tahu
sedikit tentang ini, Hyougo-san."
"Saya mempelajarinya dari
seorang tentara bayaran di negara ini selama bekerja dengan 'Unseen Arms' di Inggris."
Unseen Arms adalah perusahaan
militer swasta (PMSC) yang memiliki kontingen besar petarung penyihir. Sebelum
dia menjadi kepala pelayan Tatsuya, Hyougo telah menjadi anggota PMSC sebagai
cara untuk memperoleh keterampilan militer dan jaringan koneksi dengan personil
militer.
(Perusahaan Militer dan Keamanan
Swasta (Private Military
and Security Companies): lebih dikenal sebagai "tentara bayaran".)
"Seorang mantan rekanku saat
itu ditempatkan di Kazakhstan. Mereka memiliki hutang kepada saya, saya yakin
mereka dapat melayani Anda, Tatsuya-sama."
"Itu bagus. Jika kita
mengalami keadaan tidak terduga, maka kita dapat mengandalkan bantuan
mereka."
Tatsuya tidak langsung menolak permintaan
Hyougo. Sebagian besar dari itu mungkin cuma basa-basi, tapi Hyougo membungkuk
dengan puas kepada Tatsuya.
◇ ◇
◇
Beberapa saat setelah Miyuki dan
Hyougo pergi menemui Tatsuya, sosok orang mendekati kamar. Sosok yang dimaksud
mungkin hanya berjalan menyusuri koridor.
Namun, kamar tamu yang disediakan
untuk kelompok Tatsuya dan Lena berada di gedung terpisah. Kurang masuk akal
jika berpura-pura teledor.
"Nona Taylor?"
Evelyn, sosok yang mencurigakan,
dipanggil dari belakang.
"──!"
Evelyn berbalik dengan panik.
Di sana dia menemukan seorang
wanita pirang yang cantik, rambutnya berkilau cerah bahkan di bawah cahaya
redup.
Nama wanita yang mendekatinya
adalah Lina.
"Ada yang bisa aku bantu? Kamu
punya urusan dengan kami di sini?"
"Eh, tidak, tidak .... kamu
.... Nona Shields, kan?"
Evelyn terguncang, mungkin bisa
dimengerti.
Dia berusaha menahan diri agar
tidak gemetar karena panik, tetapi hampir tidak berhasil.
"Ya. Haruskah aku melakukan perkenalan
lagi?"
"T-tidak...."
"Senang bertemu denganmu, namaku
Angelina Shields."
Evelyn hendak mengatakan,
"tidak perlu," tapi Lina menyela, ia tetap memperkenalkan dirinya.
"Karena aku mungkin lebih
muda, tolong panggil aku Lina."
"─Eh, ah, oke, Lina."
Ekspresi Evelyn menegang
mendengar panggilan "Lina".
"Oh, jadi kamu tahu? Atau
haruskah kukatakan, akhirnya aku menyadarinya?"
Lina yang sejauh ini berperan
sebagai seorang wanita sopan, cemberut.
"Nona Taylor. kamu dari
STARS, kan?"
Lina menentukan identitas Evelyn
dengan nada suara tegas.
"Jadi, kamu benar-benar
'Angie Sirius'...."
Hanya ada segelintir anggota STARS
yang mengetahui Lina di balik penyamaran [Angie Sirius], yaitu anggota kelas
bintang di markas besar dan beberapa orang terpilih seperti [Sylvia Mercury],
yang mengetahui identitasnya karena bagian dari misi.
"Jadi kamu sudah tahu."
Lina tersenyum penuh kemenangan.
Gumaman Evelyn mengkonfirmasi
asumsi Lina.
"Bagaimana .... kamu tahu?
Mungkinkah, dari Panglima Tertinggi....?"
Bukan rahasia lagi di antara STARS,
Canopus sebagai Panglima Tertinggi, memiliki persahabatan yang erat dengan
mantan Sirius. Evelyn belajar dari cerita para perwira senior skuadron.
Kecurigaan Evelyn karena, mengingat informasi ini, Canopus mungkin telah
membocorkan informasi tentang dirinya kepada Lina.
"Aku tidak mendengar apapun
tentangmu dari Ben."
Tapi Lina langsung menepis
tudingan itu.
Itu tidak terdengar seperti
kebohongan.
"Aku hanya merasa kamu
anggota pasukan STARS, itu saja."
"Merasa .... aku tidak
terlalu mengerti."
"Aku juga sama. Mungkin
karena latihan kita berdua mengembangkan semacam sifat tertentu."
"...."
Evelyn tidak sependapat. Namun,
dia merasa seolah-olah bisa mengerti.
Menghadapi konflik seperti itu,
Evelyn tidak yakin bagaimana membalasnya.
"Jadi, apa tujuanmu kemari?
Apa kau datang untuk memata-matai Tatsuya? Meski aku tidak bisa membayangkan
Ben memberikan perintah seperti itu."
Melihat kebisuan lawan bicaranya,
Lina mendesak jawaban.
"Itu salah. Aku tidak pernah
menerima perintah seperti itu."
Merasa terpojok, Evelyn hanya
bisa menjawab dengan jujur.
"Lalu kenapa kamu di
sini?"
"─Ngh"
"Jika kamu ke sini bukan
untuk memata-matai, kamu datang untuk mencari tahu apakah aku akan mengganggu
misimu?"
Melihat sikap Evelyn, mungkin itu
jawaban tepat.
"....Aku tidak yakin menjadi
orang terbaik untuk memberitahumu ini .... tapi menurutku kamu tidak cocok
untuk misi penyamaran."
"Aku hanya belum
terbiasa!"
Tanpa sengaja meninggikan
suaranya, Evelyn bergegas menutup mulutnya dengan tangannya.
"─Aku punya saran untukmu.
Mengapa kita tidak berbicara di kamarku? Kamu tidak ingin Tatsuya dan lainnya
mendengarnya, kan?"
Lina menawari, sambil menatap
Evelyn dengan tatapan simpati. Meski sambil berpikir "Mungkin sudah
terlambat."
"....Baik."
Dengan enggan, baik dalam nada
maupun raut wajah, Evelyn menerima saran Lina.
◇ ◇
◇
Setelah makan malam, Lina dan
rombongannya segera kembali ke kamar masing-masing meninggalkan salon sesuai kebebasan
bertindak Tatsuya dan kawan-kawan.
"Kamu menemukan sesuatu,
Lina?"
"Tidak. Yang aku dapatkan
hanya namanya Evelyn Taylor, seorang trainee STARS yang belum menerima nama
kode resmi. Ketika aku sampai pada alasan mengapa dia datang ke Federasi
Indo-Persia dia tutup mulut. Dia bahkan tidak mau memberi tahuku jika Samarkand
benar-benar tujuannya."
Lina mengangkat bahunya dan
berpose "Aku kehabisan ide".
"Setidaknya benar dia
berencana pergi ke Samarkand?"
"Tak tahu, aku belum
mendapat konfirmasi."
Meskipun kedua tangannya
diturunkan, ekspresi Lina tetap dalam sikap "Aku kehabisan ide".
"Jika kesanku
diperhitungkan, kurasa untuk saat ini, rencananya adalah pergi ke
Samarkand."
"Samarkand, pada saat
ini...."
Mata Miyuki membelalak kaget
mendengar gumaman Tatsuya.
"Tatsuya-sama, jangan bilang
dia juga?"
"Hei, Miyuki, itu...."
Lina yang berada di belakang
Miyuki juga membelalakkan matanya.
"Peta tablet batu masih berada
di USNA. Tidak sulit untuk berpikir orang lain sudah menguraikannya."
Tatsuya menjawab pertanyaan
mereka berdua bersamaan.
"Tapi, Tatsuya-sama, mereka
tidak memiliki 'Kompas'."
"Mereka mungkin memiliki
data lain yang tidak kita miliki."
Tatsuya menahan optimisme Miyuki.
"Dalam gambar yang diambil
Minoru di markas FAIR, hanya ada lima belas buah. Masih ada 'peta tablet batu'
lain yang diambil FEHR dari FAIR."
"Tatsuya, apa yang harus
kita lakukan!?"
Sementara Miyuki merenung dengan
murung, Lina dengan tidak sabar bertanya kepada Tatsuya tentang tindakan
selanjutnya.
"Untuk saat ini kita tetap
melanjutkan seperti yang direncanakan. Evelyn Taylor mengatakan dia mau pergi
ke Samarkand dulu, kan? Itu cukup jauh dari tujuan kita dan kita masih belum
memastikan misinya juga menemukan Shambhala."
"Tatsuya-sama, bukankah kita
seharusnya memberi tahu dokter tentang ini?"
Ucapan Miyuki semata-mata karena
kekhawatiran atas kemungkinan Chandrasekhar ditipu oleh Evelyn.
"Benar, itu salah satu cara
untuk menanganinya...."
Ekspresi Tatsuya, jauh dari ramah saat dia mempertimbangkan saran Miyuki.
1 Comments
Mantap
ReplyDeleteMakin seru nih