F

Magian Company Volume 5 Chapter 3 Bahasa Indonesia

 

Perjalanan

Pagi hari, tanggal 2 Agustus, Tatsuya tiba di Bandara Internasional Hambantota di selatan Sri Lanka. Penerbangan bukan menggunakan pesawat biasa atau pesawat militer, melainkan jet pribadi.

Lebih tepatnya, pesawat hipersonik berbahan bakar hidrogen dibantu sihir dengan kecepatan tertinggi Mach 7. Meskipun berstatus sipil, pesawat ini dilengkapi dengan senjata laser udara-ke-udara dan radar yang mampu digunakan sebagai senjata radio berenergi tinggi. Belum lagi, pilotnya adalah mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Pasukan Pertahanan Nasional.

Meskipun kinerja badan pesawat berbeda dengan pesawat tempur, dengan bantuan kontrol inersia yang disediakan oleh Relik Buatan Magistore di pesawat, penerbangan jarak jauh menjadi lebih nyaman. Penumpang mungkin merasakan lebih sedikit tekanan dibandingkan dengan pesawat subsonik. Dengan memanfaatkan kinerja ini, penerbangan dari Jepang ke Sri Lanka hanya memakan waktu dua jam.

Tatsuya ditemani oleh Miyuki, Lina, dan Hanabishi Hyougo. Fumiya dan Ayako sama-sama tertarik untuk ikut, tetapi kewajiban penting keluarga Kuroba memaksa mereka untuk menolak dengan enggan.

Ada beberapa perdebatan tentang membawa Hyougo bersama mereka atau tidak. Dalam hal kapasitas bertarung individu, Hyougo bisa menjadi jaminan saat keadaan darurat. Katanya, Hyougo telah menjalin jaringan koneksi selama pelatihannya dengan perusahaan militer swasta.

Karena tujuan kali ini adalah Asia Tengah, koneksi USNA Tatsuya dan Lina mungkin tidak banyak berguna. Ada juga pertanyaan seberapa jauh mereka bisa mengandalkan Chandrasekhar.

Dalam keadaan darurat, Takachiho tetap menjadi rute pelarian yang layak. Tapi itu dimaksudkan sebagai pilihan terakhir.

Mungkin akan tiba saatnya ketika mereka menemukan diri mereka dalam masalah di luar pertempuran langsung dan jaringan tentara bayaran Hyougo mungkin berguna. Dengan pemikiran ini, Tatsuya akhirnya memilih Hyougo untuk menjadi bagian dari rombongannya.

Seorang anggota staf Magian Society menjemput mereka di bandara. Dia memperkenalkan dirinya dengan menyatakan, dia adalah salah satu murid Chandrasekhar dan telah bergabung dengan Society karena kurangnya posisi peneliti yang tersedia di universitas.

SUV yang dikomandoinya mengantarkan mereka berempat ke Galle, sebuah kota dekat ujung selatan Sri Lanka, tempat markas besar Magian Society berada.

Setelah mengantarkan para penumpang, jet pribadi terbang kembali ke Jepang. Menanggapi hal ini, anggota staf mengungkapkan keterkejutan karena khawatir bagaimana mereka akan kembali ke Jepang. Ketika dijelaskan pesawat itu merupakan pesawat supersonik yang dapat melakukan perjalanan dalam dua jam sekali jalan, dia terlihat puas sekaligus terkejut.

 

Upacara penandatanganan dijadwalkan berlangsung sehari setelah kedatangan mereka. Rombongan Tatsuya diantar ke sebuah hotel di Galle. Eksterior hotel mengingatkan mereka pada istana klasik. Kamar dilengkapi dengan fasilitas modern, berbeda dengan motif desain retro pada interior dan perabotannya.

Dari tiga kamar yang bersebelahan, dua kamar single dan satu kamar double. Kamar double dimaksudkan untuk Tatsuya dan Miyuki, karena mereka sudah diperlakukan sebagai pasangan suami istri.

Meskipun ada rasa malu di pihak Miyuki, Tatsuya telah menyetujui pembagian kamar yang diatur oleh Chandrasekhar sebelumnya.

 

Dalam perjalanan kembali ke kamar setelah makan malam, kelompok Tatsuya melihat Lena di tengah proses check-in.

Lena ditemani oleh seorang pria dan wanita. Pria kulit hitam berusia tiga puluhan dan wanita Kaukasus berusia awal dua puluhan. Meski usia sebenarnya tidak selalu sesuai dengan penampilan, kata Lena sebagai orang yang tetap berpenampilan sekitar 16 atau 17 tahun. Sangat mungkin, jika tidak ekstrim seperti miliknya, temannya lebih tua dari kelihatannya.

Tatsuya akan mengetahui sebuah fakta jika dia menggunakan [Elemental Sight]. Tapi dia tidak melihat kebutuhan untuk pergi sejauh itu. Perihal lain lebih menjadi perhatiannya daripada usia.

(Dia Mageist tingkat tinggi .... dia bisa dengan mudah menjadi anggota STARS)

Tatsuya melihatnya di meja check-in dari kejauhan, tapi dia tidak perlu "melihat" dengan [Elemental Sight] untuk mengetahui wanita itu seorang Mageist yang kuat.

Lina memiliki pendapat yang sama.

"....Dia mungkin seorang anggota militer. Atau mungkin dia anggota baru dari STARS."

Lina mengomentari pendamping Lena sambil menyeruput koktail dari layanan kamar di ruangan Tatsuya. Tebakanya tentang "Mungkin" sejalan dengan sebelumnya bahwa pria kulit hitam juga berasal dari mantan militer atau tentara bayaran.

"Apa dia memiliki kesamaan sifat dengan STARS?"

"Aku hanya melihatnya sekilas. Jadi aku masih belum yakin."

Pertanyaan Tatsuya disambut dengan jawaban defensif dari Lina terhadap segala kesalahan di pihaknya.

"Aku hanya merasa dia memiliki atmosfer yang sama dengan beberapa rekan timku dulu."

Jadi, Lina menyimpulkan.

Upacara penandatanganan antara Magian Society dan FEHR berlangsung tanpa insiden.

Di meja makan setelah acara tersebut, salah satu delegasi Lena, yang memperkenalkan dirinya sebagai "Evelyn Taylor", bertanya perihal dia bisa mengunjungi Samarkand, wilayah utama di rute Jalur Sutra.

"Kamu tertarik dengan sejarah Jalur Sutra?" tanya Chandrasekhar, kemudian dilanjutkan oleh Evelyn dengan pengetahuannya yang luas tentang Jalur Sutra.

Mungkin kewalahan oleh semangat yang ditampilkan, Chandrasekhar merasa tertekan untuk menjanjikan Evelyn, "Aku dapat mengatur tur pariwisata untukmu."

Chandrasekhar juga menginap di hotel yang sama pada hari upacara penandatanganan.

Keesokan harinya, Tatsuya dan rombongannya bersama kelompok Lena diundang ke mansion Chandrasekhar di Hyderabad. Itu merupakan rumah yang luas, lebih besar dari rumah utama Yotsuba, cocok untuk istilah "mansion".

"Senang bertemu denganmu, saya Arya Krishna Shastri."

Arya, seorang Penyihir Kelas-Strategis yang dirahasiakan, menunggu mereka di mansion. Tatsuya sudah berkenalan pada upacara peresmian Magian Society yang diadakan di Samudera Hindia. Saat itu, Arya hadir sebagai pendamping Chandrasekhar.

Salam ini ditujukan kepada Miyuki dan Lena. Dalam melakukannya, Arya sangat sadar akan Lena, dengan lebih banyak perhatian terfokus padanya, bahkan dari pinggir lapangan.

Ketertarikan Arya yang lebih tinggi pada Lena, dibandingkan seseorang seperti Miyuki, karena salah satu ketentuan dalam perjanjian kemitraan antara Society dan FEHR, yaitu pertukaran personel. Arya diberi tahu dia akan dikirim ke Vancouver, tempat kantor pusat FEHR berada. Padahal, itu tidak akan terjadi pada kesempatan ini.

 

Setelah pertemuan mereka dengan Arya, mereka semua menikmati makan siang di waktu senggang. Usai makan, mereka diantar ke salon, tempat teh disajikan. Kecuali Tatsuya, yang dibawa sendiri oleh Chandrasekhar ke ruang kerjanya.

(Salon: ruang tamu di sebuah rumah besar atau mansion)

Meskipun dideskripsikan sebagai ruang kerja, ruangan itu sendiri merupakan ruangan luas dengan perlengkapan penerima ukuran penuh. Lebih tepat menyebutnya ruang tamu pribadi.

"Sekarang, jika aku boleh bertanya padamu."

Tanya Chandrasekhar kepada Tatsuya, setelah mereka duduk dan pelayan keluar ruangan setelah menyajikan teh, dengan nada yang sepertinya kelanjutan dari percakapan mereka sebelumnya.

Tatsuya tidak menanyakan subyek pertanyaan.

Ini merupakan janjinya untuk menjelaskan secara pribadi tujuan kunjungannya ke Federasi Indo-Persia.

"Kami telah menemukan beberapa artefak di USNA yang kami yakini sebagai peta menuju Shambhala."

"Shambhala? Shambhala itu?"

Nada suara Chandrasekhar yang menggemakan kembali pertanyaan, terdengar seolah-olah dia setengah meragukan kewarasan Tatsuya.

"Ya. Secara pribadi aku bukan orang yang percaya legenda kerajaan bawah tanah."

Legenda Shambhala sering dicampur dengan kisah fiksi "Kerajaan Bawah Tanah Agartha".

"Aku berpendapat peta menunjukkan lokasi reruntuhan Shambhala."

"Menurutmu itu ada di negara ini?"

Saat menyebutkan reruntuhan, Chandrasekhar memasang wajah serius ke dalam percakapan.

"Kami percaya reruntuhan itu terletak di dekat Bukhara, Uzbekistan."

"....Kamu yakin ingin menceritakan informasi sebanyak ini kepadaku? Bukannya Mister menginginkan warisan Shambhala untuk dirimu sendiri?"

"Aku tidak bermaksud mencuri dari situs arkeologi negaramu. Pada saat yang sama, aku enggan mempublikasikan keberadaan reruntuhan Shambhala."

"Kenapa begitu?"

"Karena kemungkinan ada artefak yang sangat berbahaya terkubur di reruntuhan Shambhala."

"Sangat berbahaya .... aku percaya artefak magis apapun bisa berbahaya tergantung penanganannya."

"Menurutku, ini jauh lebih berbahaya daripada artefak yang pernah digali di masa lalu."

"Jauh lebih berbahaya?"

"Dalam perkiraan kami, risikonya sebanding atau bahkan lebih besar daripada Sihir Kelas-Strategis."

"Tidak mungkin....?"

Chandrasekhar menunjukkan tatapan "Aku merasa sulit untuk percaya". Tapi dia segera menenangkan diri dan menatap Tatsuya dengan serius.

"....Bahkan jika setengah dari cerita yang dikatakan legenda tentang Shambhala itu benar, mungkin itu berisi artefak magis yang mampu menghasilkan kekuatan yang sebanding dengan Sihir Kelas-Strategis. Jadi intinya, Mister mengusulkan untuk mengatasi warisan berbahaya itu?"

"Jika penerapan pasif memungkinkan, aku akan berusaha. Jika tidak, aku akan mempelajarinya dan mengembangkan tindakan pencegahan."

Tanpa keraguan, itulah jawabannya.

"Bukankah gagasan untuk membiarkannya terkubur sudah ada di pikiranmu?"

"Jika kita membiarkannya tersembunyi, pada akhirnya akan ditemukan oleh orang lain. Sekarang setelah kita memiliki petunjuk, aku tidak bisa menutup mata terhadapnya."

"Aku mengerti .... aku paham maksudmu."

Pernyataan Tatsuya tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya tulus. Itu lebih seperti pertimbangan.

Tapi itu cukup untuk meyakinkan Chandrasekhar.

"Aku akan memastikan Mister bebas untuk menjelajahi reruntuhan. Aku minta maaf, tetapi aku harus memintamu untuk tinggal di sini sampai aku menyelesaikan pengaturan ini."

"Aku mengerti. Jika ternyata tidak memungkinkan, aku dengan sopan akan kembali ke negaraku."

Nada dan ekspresi Tatsuya sama baiknya dengan kata-katanya.

"Aku tidak akan membuatmu menunggu lama."

Namun, Chandrasekhar meyakinkan Tatsuya, dia akan selesai lebih awal, dengan memancarkan rasa kehati-hatian yang kuat.

Jelas dia tidak menerima pernyataan Tatsuya tentang kembali ke rumah begitu saja.

Setelah mengakhiri percakapannya dengan Chandrasekhar, Tatsuya dibawa ke kamar tamu. Dalam hal kamar tamu saja, mansion memiliki sebanyak hotel kecil.

Berbeda dengan situasi di hotel Sri Lanka, kamar yang disediakan masing-masing untuk satu orang. Namun, ruangan yang diberikan untuk Tatsuya memiliki dua bagian terpisah di dalamnya, satu dengan ruang tamu dan lainnya dengan kamar tidur plus bilik shower. Luas ruang tamu berukuran sekitar 13 meter persegi dan kamar tidur berukuran setengahnya.

Tepat setelah Tatsuya duduk di ruang tamu, terdengar ketukan di pintu. Bukan masalah indra keenam atau telinga yang berhati-hati terhadap langkah kaki, melainkan pemberitahuan dari pelayan yang telah mengantarnya ke kamar.

Orang yang masuk adalah Miyuki dan Hyougo.

"Lina bilang dia ingin menjelajah sebentar sendiri."

Jawab Miyuki sebelum Tatsuya sempat mengajukan pertanyaan.

"Aku mengerti. Aku berharap untuk menyatukan semua orang jika memungkinkan."

"Saya akan memastikan untuk menyampaikannya kepada Rina-Ojou-sama."

Hyougo segera bereaksi terhadap renungan Tatsuya, seolah itu diarahkan kepada dirinya sendiri. Khususnya dalam kata-katanya, sejak naturalisasi Lina sebagai "Toudou Rina", Hyougo mengambil kebebasan memanggilnya sebagai "Rina-ojou-sama".

Tatsuya menerima tawaran Hyougo dengan "tolong" dan mengalihkan perhatiannya kembali ke Miyuki.

"Aku sudah mendapatkan kerja sama Dokter...."

Ia kemudian langsung menjelaskan hasil pertemuan tersebut.

"Jadi, kita dapat mencari reruntuhan Shambhala tanpa membocorkan tujuan kita kepada pemerintah Federasi Indo-Persia?"

"Dia bilang bisa memikirkan cara untuk melakukannya."

"Aku mengharapkan dia bersedia membantu kita, karena dia telah mengambil peran sebagai perwakilan Society, tetapi masih sedikit mengejutkan. Memikirkan Dokter memiliki pengaruh sedemikian besar di dalam Federasi Indo-Persia untuk memungkinkan orang asing beroperasi dengan bebas."

"Ya, sepertinya begitu, karena Dokter memiliki hubungan khusus yang sangat dekat dengan Jenderal Lars Singh, yang secara efektif mengepalai militer federal Federasi Indo-Persia."

Kata Hyougo, saat dia meletakkan gelas di depan Miyuki, karena dia telah menugaskan dirinya sendiri untuk menyiapkan minuman. Minuman yang dimaksud adalah koktail beralkohol ringan. Dicampur di dapur kecil yang disediakan kamar.

"Khusus...."

Miyuki diam-diam bergumam, terlihat sedikit malu.

Mengatur minuman yang sama di depan Tatsuya, Hyougo menoleh ke Miyuki sambil tersenyum.

"Jenderal Singh dan Dr. Chandrasekhar berhubungan. Meskipun kekerabatan agak jauh dari pengertian kita. Dokter menerima perlindungan dari jenderal, hampir seolah-olah mereka kerabat langsung. Jika saya diizinkan untuk membuat penyederhanaan yang agak kasar, menurut saya hubungan mereka mirip dengan paman dan keponakan."

"Oh, jadi begitu. Aku mengerti...."

Ekspresi Miyuki berubah lega. Namun, rona merah masih melekat di pipinya.

Tidak sulit untuk berspekulasi tentang kesalahpahamannya, tetapi baik Tatsuya maupun Hyougo bukan pemilik karakter buruk sehingga menyebutkannya.

"Kamu sepertinya tahu sedikit tentang ini, Hyougo-san."

"Saya mempelajarinya dari seorang tentara bayaran di negara ini selama bekerja dengan 'Unseen Arms' di Inggris."

Unseen Arms adalah perusahaan militer swasta (PMSC) yang memiliki kontingen besar petarung penyihir. Sebelum dia menjadi kepala pelayan Tatsuya, Hyougo telah menjadi anggota PMSC sebagai cara untuk memperoleh keterampilan militer dan jaringan koneksi dengan personil militer.

(Perusahaan Militer dan Keamanan Swasta (Private Military and Security Companies): lebih dikenal sebagai "tentara bayaran".)

"Seorang mantan rekanku saat itu ditempatkan di Kazakhstan. Mereka memiliki hutang kepada saya, saya yakin mereka dapat melayani Anda, Tatsuya-sama."

"Itu bagus. Jika kita mengalami keadaan tidak terduga, maka kita dapat mengandalkan bantuan mereka."

Tatsuya tidak langsung menolak permintaan Hyougo. Sebagian besar dari itu mungkin cuma basa-basi, tapi Hyougo membungkuk dengan puas kepada Tatsuya.

Beberapa saat setelah Miyuki dan Hyougo pergi menemui Tatsuya, sosok orang mendekati kamar. Sosok yang dimaksud mungkin hanya berjalan menyusuri koridor.

Namun, kamar tamu yang disediakan untuk kelompok Tatsuya dan Lena berada di gedung terpisah. Kurang masuk akal jika berpura-pura teledor.

"Nona Taylor?"

Evelyn, sosok yang mencurigakan, dipanggil dari belakang.

"──!"

Evelyn berbalik dengan panik.

Di sana dia menemukan seorang wanita pirang yang cantik, rambutnya berkilau cerah bahkan di bawah cahaya redup.

Nama wanita yang mendekatinya adalah Lina.

"Ada yang bisa aku bantu? Kamu punya urusan dengan kami di sini?"

"Eh, tidak, tidak .... kamu .... Nona Shields, kan?"

Evelyn terguncang, mungkin bisa dimengerti.

Dia berusaha menahan diri agar tidak gemetar karena panik, tetapi hampir tidak berhasil.

"Ya. Haruskah aku melakukan perkenalan lagi?"

"T-tidak...."

"Senang bertemu denganmu, namaku Angelina Shields."

Evelyn hendak mengatakan, "tidak perlu," tapi Lina menyela, ia tetap memperkenalkan dirinya.

"Karena aku mungkin lebih muda, tolong panggil aku Lina."

"─Eh, ah, oke, Lina."

Ekspresi Evelyn menegang mendengar panggilan "Lina".

"Oh, jadi kamu tahu? Atau haruskah kukatakan, akhirnya aku menyadarinya?"

Lina yang sejauh ini berperan sebagai seorang wanita sopan, cemberut.

"Nona Taylor. kamu dari STARS, kan?"

Lina menentukan identitas Evelyn dengan nada suara tegas.

"Jadi, kamu benar-benar 'Angie Sirius'...."

Hanya ada segelintir anggota STARS yang mengetahui Lina di balik penyamaran [Angie Sirius], yaitu anggota kelas bintang di markas besar dan beberapa orang terpilih seperti [Sylvia Mercury], yang mengetahui identitasnya karena bagian dari misi.

"Jadi kamu sudah tahu."

Lina tersenyum penuh kemenangan.

Gumaman Evelyn mengkonfirmasi asumsi Lina.

"Bagaimana .... kamu tahu? Mungkinkah, dari Panglima Tertinggi....?"

Bukan rahasia lagi di antara STARS, Canopus sebagai Panglima Tertinggi, memiliki persahabatan yang erat dengan mantan Sirius. Evelyn belajar dari cerita para perwira senior skuadron. Kecurigaan Evelyn karena, mengingat informasi ini, Canopus mungkin telah membocorkan informasi tentang dirinya kepada Lina.

"Aku tidak mendengar apapun tentangmu dari Ben."

Tapi Lina langsung menepis tudingan itu.

Itu tidak terdengar seperti kebohongan.

"Aku hanya merasa kamu anggota pasukan STARS, itu saja."

"Merasa .... aku tidak terlalu mengerti."

"Aku juga sama. Mungkin karena latihan kita berdua mengembangkan semacam sifat tertentu."

"...."

Evelyn tidak sependapat. Namun, dia merasa seolah-olah bisa mengerti.

Menghadapi konflik seperti itu, Evelyn tidak yakin bagaimana membalasnya.

"Jadi, apa tujuanmu kemari? Apa kau datang untuk memata-matai Tatsuya? Meski aku tidak bisa membayangkan Ben memberikan perintah seperti itu."

Melihat kebisuan lawan bicaranya, Lina mendesak jawaban.

"Itu salah. Aku tidak pernah menerima perintah seperti itu."

Merasa terpojok, Evelyn hanya bisa menjawab dengan jujur.

"Lalu kenapa kamu di sini?"

"─Ngh"

"Jika kamu ke sini bukan untuk memata-matai, kamu datang untuk mencari tahu apakah aku akan mengganggu misimu?"

Melihat sikap Evelyn, mungkin itu jawaban tepat.

"....Aku tidak yakin menjadi orang terbaik untuk memberitahumu ini .... tapi menurutku kamu tidak cocok untuk misi penyamaran."

"Aku hanya belum terbiasa!"

Tanpa sengaja meninggikan suaranya, Evelyn bergegas menutup mulutnya dengan tangannya.

"─Aku punya saran untukmu. Mengapa kita tidak berbicara di kamarku? Kamu tidak ingin Tatsuya dan lainnya mendengarnya, kan?"

Lina menawari, sambil menatap Evelyn dengan tatapan simpati. Meski sambil berpikir "Mungkin sudah terlambat."

"....Baik."

Dengan enggan, baik dalam nada maupun raut wajah, Evelyn menerima saran Lina.

Setelah makan malam, Lina dan rombongannya segera kembali ke kamar masing-masing meninggalkan salon sesuai kebebasan bertindak Tatsuya dan kawan-kawan.

"Kamu menemukan sesuatu, Lina?"

"Tidak. Yang aku dapatkan hanya namanya Evelyn Taylor, seorang trainee STARS yang belum menerima nama kode resmi. Ketika aku sampai pada alasan mengapa dia datang ke Federasi Indo-Persia dia tutup mulut. Dia bahkan tidak mau memberi tahuku jika Samarkand benar-benar tujuannya."

Lina mengangkat bahunya dan berpose "Aku kehabisan ide".

"Setidaknya benar dia berencana pergi ke Samarkand?"

"Tak tahu, aku belum mendapat konfirmasi."

Meskipun kedua tangannya diturunkan, ekspresi Lina tetap dalam sikap "Aku kehabisan ide".

"Jika kesanku diperhitungkan, kurasa untuk saat ini, rencananya adalah pergi ke Samarkand."

"Samarkand, pada saat ini...."

Mata Miyuki membelalak kaget mendengar gumaman Tatsuya.

"Tatsuya-sama, jangan bilang dia juga?"

"Hei, Miyuki, itu...."

Lina yang berada di belakang Miyuki juga membelalakkan matanya.

"Peta tablet batu masih berada di USNA. Tidak sulit untuk berpikir orang lain sudah menguraikannya."

Tatsuya menjawab pertanyaan mereka berdua bersamaan.

"Tapi, Tatsuya-sama, mereka tidak memiliki 'Kompas'."

"Mereka mungkin memiliki data lain yang tidak kita miliki."

Tatsuya menahan optimisme Miyuki.

"Dalam gambar yang diambil Minoru di markas FAIR, hanya ada lima belas buah. Masih ada 'peta tablet batu' lain yang diambil FEHR dari FAIR."

"Tatsuya, apa yang harus kita lakukan!?"

Sementara Miyuki merenung dengan murung, Lina dengan tidak sabar bertanya kepada Tatsuya tentang tindakan selanjutnya.

"Untuk saat ini kita tetap melanjutkan seperti yang direncanakan. Evelyn Taylor mengatakan dia mau pergi ke Samarkand dulu, kan? Itu cukup jauh dari tujuan kita dan kita masih belum memastikan misinya juga menemukan Shambhala."

"Tatsuya-sama, bukankah kita seharusnya memberi tahu dokter tentang ini?"

Ucapan Miyuki semata-mata karena kekhawatiran atas kemungkinan Chandrasekhar ditipu oleh Evelyn.

"Benar, itu salah satu cara untuk menanganinya...."

Ekspresi Tatsuya, jauh dari ramah saat dia mempertimbangkan saran Miyuki.

Post a Comment

1 Comments