Manuver Rahasia
Pada tanggal 25 Juli, Tatsuya dan
Miyuki berkunjung ke rumah utama Yotsuba.
Mengingat janji mereka
sebelumnya, mereka langsung diantar ke hadapan Maya pada saat kedatangan.
Ketika ditanya tentang bisnis
yang membawa mereka ke sini, Tatsuya menjelaskan kepada Maya tentang
hipotesisnya yang berasal dari [Tablet Putih] dan [Kompas Tablet Kecil], ia meminta
izin untuk mengunjungi Federasi Indo-Persia.
"Jadi, kamu mau bepergian
untuk mencari Shambhala? Serius?"
Maya menunjukkan ekspresi
keheranan setelah mendengar usulan Tatsuya.
"Aku pribadi tidak percaya
pada keberadaan Shambhala. Tapi aku percaya bukan tidak mungkin untuk bisa
menemukan reruntuhan peradaban yang digunakan sebagai dasar legenda."
"....Apa kamu berharap
menemukan semacam Relik?"
"Kita mungkin bisa menemukan
sesuatu yang lebih berharga. Mungkin [Tablet Guru] yang tidak terpakai."
"Katamu itu, sebuah tablet
diduga berasal dari peradaban prasejarah yang merekam sihir...."
Prospek untuk menemukan sihir
yang sebelumnya tidak pernah terdengar jelas merupakan pemikiran yang menarik
bagi Maya.
Tujuan yang ditetapkan dari
Lembaga Penelitian Keempat sebelumnya adalah penelitian Sihir Gangguan Mental,
serta peningkatan Area Perhitungan Sihir. Keluarga Yotsuba mewarisi penelitian
mereka, tetapi terlepas dari tugas asli untuk berkontribusi pada negara, misi
yang mendasari keluarga adalah kemajuan dan peningkatan sihir diri sendiri.
Seperti yang dikatakan kepala
Keluarga Yotsuba, tidak mungkin untuk mengabaikan potensi yang ditawarkan oleh
penemuan sihir dari peradaban prasejarah, yang jelas memiliki keunggulan
dibandingkan sihir modern.
"Dalih apa yang ingin kamu
gunakan untuk kepergianmu?"
Ketika dia mengirim Mayumi ke
USNA, Tatsuya menggunakan beberapa metode agak kasar untuk mengambil kebebasan
bagi para penyihir supaya dapat bepergian ke luar negeri. Artinya, harus ada
tujuan yang jelas untuk pergi ke luar negeri. Tentu saja, tidak ada klaim
pariwisata yang melekat padanya, juga bukan pernyataan jujur dia mau keluar
untuk mencari artefak magis.
"Aku berencana untuk
mengambil kesempatan kemitraan antara Magian Society dan FEHR."
"Lebih spesifik?"
"Aku akan mengubah tempat upacara
penandatanganan kemitraan dari laut lepas ke Sri Lanka, lalu aku berencana
bepergian untuk menghadiri upacara tersebut."
"Kupikir semuanya bisa
dilakukan dengan tanda tangan elektronik."
Di zaman sekarang, kontrak
seringkali tidak melibatkan versi kertas, hanya digital, elektronik, dan
seperti yang ditunjukkan Maya, kemitraan antara Society dan FEHR akan mengikuti
pola tersebut.
"Kami mengubahnya menjadi
dokumen tertulis atas permintaan penasihat hukum FEHR."
"Apa itu inisiatif dari
pihak lain?"
Maya bertanya pada Tatsuya dengan
nada sindiran dan seringai terpampang di wajahnya.
"Ya. Hanya kebetulan yang
cukup nyaman."
"Kebetulan, aku mengerti...."
Senyum Maya semakin dalam pada
balasan meremehkan Tatsuya.
"Kalau begitu, baiklah. Sri
Lanka seolah-olah netral, jadi gelombangnya akan lebih sedikit daripada
langsung ke Federasi Indo-Persia."
Ada banyak pihak yang termasuk
dalam analogi Maya. Beberapa adalah pemerintah Jepang dan Pasukan Pertahanan
Nasional, tapi yang lain termasuk pemerintah asing, militer, badan intelijen,
serta orang-orang kuat di bawah bayang-bayang, yang dijuluki "Power Broker"
atau "Eminence grise".
(Power
Broker (Perantara kekuasaan): seseorang yang dengan sengaja mempengaruhi
pembagian kekuatan politik atau ekonomi dengan mengerahkan pengaruh atau tipu
muslihat.)
(Eminence
Grise (Kekuatan dibalik tahta): seseorang yang menjalankan kekuasaan atau
pengaruh di bidang tertentu tanpa memegang posisi resmi.)
"Jadi, kali ini kamu mau membawa
Miyuki-san lagi?"
Maya bertanya, melirik Miyuki di
sisinya yang tidak memberikan komentar apapun hingga saat ini.
Miyuki mempertahankan sikap
tertunduknya, tidak melakukan kontak mata dengan Maya.
"Ya, itulah niatku. Lagi
pula, di sampingku adalah tempat teraman di dunia."
Tatsuya berkata dengan wajah lurus,
membuat Maya hanya bisa tersenyum masam, "Ya ampun, astaga...."
"Selain itu, aku juga
membawa Lina bersama kami."
Tatsuya dengan tulus percaya
tempat teraman di dunia untuk Miyuki ada di sisinya. Tapi dia juga menyadari
tidak dapat melakukan semuanya sendiri.
Ada beberapa tempat dalam
masyarakat di mana hanya wanita yang diperbolehkan masuk. Untuk mengisi celah
itu, dia membutuhkan seseorang dengan jenis kelamin yang sama, setidaknya seseorang
yang mahir seperti Miyuki sendiri.
Misalnya, seseorang seperti Lina.
"Benarkah? Kalau begitu aku
tidak ragu lagi."
"Terima kasih."
"Aku menunggu kabar baik
dari kalian."
Baris terakhir Maya disampaikan
dengan ekspresi seorang anak yang sangat ingin mendapatkan oleh-oleh.
◇ ◇
◇
Pada tanggal 26 Juli, sehari
setelah kunjungan ke rumah utama Yotsuba.
Tatsuya muncul untuk bekerja di
kantor Machida, Perusahaan Magian.
Miyuki menjalani ujian hingga
akhir bulan di Universitas Sihir. Tatsuya telah dibebaskan dari beban itu
setelah pendaftarannya dengan syarat memberikan kontribusi untuk penelitian
universitas. Jika Miyuki juga menginginkannya, dia bisa menikmati hak istimewa
yang sama, tetapi dia memutuskan untuk tidak melakukannya karena pertimbangan
citranya di mata publik. Karena itu, dia dengan rajin mengikuti ujiannya hari
ini juga.
Setelah menyelesaikan pekerjaan
administrasi sekitar tengah hari, Tatsuya melakukan panggilan internasional ke
Republik India di Federasi Indo-Persia. Kontaknya adalah perwakilan dari Magian
Society, Chandrasekhar.
[Aku mengerti. Aku tidak punya
masalah dengan itu.]
Chandrasekhar menyetujui
permintaan Tatsuya untuk mengubah lokasi upacara penandatanganan kemitraan
dengan FEHR ke kantor pusat Magian Society di Sri Lanka.
"Terima kasih banyak. Lalu
perihal tersisa hanyalah mendapatkan persetujuan FEHR. Aku akan menghubungimu segera
setelah memiliki jadwal pasti."
[Aku bebas sampai sekitar akhir
bulan depan, walau sewaktu-waktu aku bisa bekerja. Pada catatan itu, Mister]
Namun, persetujuannya tidak lepas
dari keraguan.
[Apa sebenarnya tujuanmu datang
ke sini?]
Dia segera menyadari upacara
penandatanganan hanyalah kamuflase.
Chandrasekhar bukan hanya seorang
cendekiawan, dia juga seorang pendukung Federasi Indo-Persia dengan suara
menonjol dalam keamanan nasional. Tidak terbayangkan dia belum tahu sebanyak
itu.
"Aku sangat ingin
mengunjungi negaramu."
[Federasi, bukan Sri
Lanka?"]
Chandrasekhar mengungkapkan
sentuhan keterkejutan di wajahnya.
Kejutan apapun yang terkandung
dalam suaranya sangat kecil.
"Aku dengan senang hati akan
membahas detailnya secara langsung."
[....Baiklah]
Chandrasekhar menghabiskan
beberapa saat dengan argumen kepentingan Tatsuya, sebelum memberikan
jawabannya.
[Kemudian kami dapat mengundangmu
ke kediamanku setelah upacara penandatanganan.]
"....Apa kamu yakin?"
Jeda yang dibutuhkan untuk
jawaban Tatsuya relatif lebih lama.
[Ya, tentu saja. Jika kamu tidak
keberatan, aku juga ingin mendiskusikan Reaktor Stellar dan Relik Buatanmu.]
"Baiklah. Kalau begitu, ayo
kita lakukan itu."
Memahami rencana Chandrasekhar
untuk mengundangnya dengan dalih pertukaran ide ilmiah, Tatsuya setuju untuk
menurutinya.
◇ ◇
◇
Keesokan paginya ketika Tatsuya memutuskan
untuk menelepon Lena.
Seolah bersemangat untuk hari
itu, Lena menyetujui perubahan dalam upacara penandatanganan. Ketika ditanya
berapa hari yang dia butuhkan untuk mempersiapkan keberangkatannya, dia
sepertinya cenderung langsung pergi.
Tatsuya kemudian curiga Lena juga
punya motif tersembunyi untuk pergi ke Sri Lanka, atau pada umumnya Federasi Indo-Persia.
Mungkin karena alasan yang sama
dengan kelompok Tatsuya. "Tablet Putih", yaitu "peta tablet batu"
masih ada di USNA, meskipun dia percaya FEHR tidak memiliki apa yang diperlukan
untuk memecahkan teka-teki peta tersebut, tetapi seseorang di FEHR pasti
tertarik untuk mencari Shambhala.
Setidaknya itulah yang dipikirkan
Tatsuya. Tapi dia tidak mau berspekulasi lebih jauh, lalu ia melanjutkan untuk
mendiskusikan jadwal upacara penandatanganan dengan Lena. Mereka menetapkan tanggal
2 Agustus, tepat di ujung liburan musim panas, saat Miyuki memiliki lebih
banyak waktu luang.
◇ ◇
◇
Beberapa jam sebelumnya, dua jam
sebelum telepon Tatsuya pada pukul 16:00 waktu setempat, Lena menerima
permintaan dari perwira federal USNA untuk bertemu dengannya.
Itu merupakan kunjungan mendadak
yang sama sekali tidak terduga. Lena biasanya akan menolak permintaan seperti ini,
tapi berbeda jika berasal dari perwira federal, terutama salah satu STARS. Dia
menyambut tamu kejutannya ke kantornya.
"Senang bertemu denganmu,
Nona Fehr, saya Letnan Dua Evelyn Taylor dari STARS Unit Penyihir Operasi Khusus."
Perwira yang datang tanpa
diundang itu sendirian. Wanita berpenampilan muda yang sedikit lebih tinggi
dari rata-rata.
"Senang bertemu denganmu,
Letnan Dua, saya Lena Fehr, perwakilan FEHR."
Lena berdiri untuk menyambutnya, ia
kewalahan dengan ukuran tubuhnya; Tinggi Lena sedikit di atas 160 sentimeter,
tamunya sekitar lima sentimeter lebih tinggi darinya. Tamunya hanya sekitar
lima sentimeter lebih tinggi darinya, jadi alasannya bukan karena tingginya.
Letnan Dua Evelyn sangat
diberkahi. Ketika Lena mendekatinya untuk berjabat tangan, dia memiliki ilusi
ditindas oleh payudara besar yang menonjol di depannya. Faktanya, Lena mungkin
memiliki perasaan rendah diri tentang sosoknya yang ramping seperti gadis
remaja, sosok yang tidak dapat diandalkan, mungkin menjelaskan mengapa dia
sangat sadar akan sosok Evelyn.
"Silahkan duduk. Ada yang
bisa aku bantu hari ini?"
Menyembunyikan rasa kekalahan
pribadinya dengan senyuman, Lena langsung bertanya tentang urusannya.
"Aku punya penjelasan dan
permintaan mengenai Tablet Batu yang kamu serahkan sebagai bukti."
"Penjelasan dan .... permintaan?"
"Ya."
Evelyn berkata sambil mengangguk,
kemudian memberitahu Lena kemungkinan besar "Tablet Putih" merupakan
sebuah peta yang menuju Shambhala.
"Shambhala....? Dengan
segala hormat, bukankah itu hanya legenda?"
"Kamu tidak percaya?"
Pada reaksi umum Lena, Evelyn
tersenyum.
"....Jika aku harus
jujur."
Lena mengangguk ragu.
"Sebenarnya, aku juga."
Kata-kata Evelyn yang disampaikan
tanpa menghilangkan senyumnya, mengejutkan Lena.
Evelyn tidak berhenti di situ.
"Tapi tolong pikirkan dulu.
Seratus tahun yang lalu, sihir hanyalah dongeng."
"....Menurutmu Shambhala
juga ada?"
"Aku sebenarnya tidak
berharap kota Shambhala tersebut ada sampai hari ini."
"Sampai hari ini,
maksudmu?"
"Ya, itu benar."
Evelyn mengangguk dengan
kepuasan.
"Kami percaya [Tablet Putih]
menunjuk ke reruntuhan Shambhala."
"Seperti peta harta karun."
Evelyn tertawa dengan ucapan
skeptis yang keluar dari Lena.
"Peta harta karun! Aku
sendiri tidak bisa memikirkan itu."
Ekspresi Evelyn tiba-tiba
berubah. Mulutnya tetap tersenyum, tetapi bagian wajahnya yang lain terlihat
serius.
"Kami bersedia memberikan
bantuan kepada organisasimu."
"Bantuan, katamu?"
Keraguan terwujud dalam ekspresi
Lena daripada kegembiraan.
"Sudah termasuk bantuan
keuangan, tapi ada juga banyak cara lain."
“....Kamu menyarankan untuk
membawa FEHR di bawah payung STARS?”
"Bantuan, itu saja. Tidak
ada lampiran."
Tatapan tajam Lena tertuju pada
Evelyn. Tanpa disadari, mata kuningnya berubah menjadi rona keemasan.
"....Aku boleh bertanya
istilah yang terlibat?"
Lena sama sekali tidak berteriak.
Namun, suaranya bergema di seluruh ruangan, mengisi "ruang".
Dia tidak menggunakan sihir.
Pergeseran warna di matanya menunjukkan aktivitas "kekuatan" miliknya,
tapi suara yang meresap ke dalam hati, suasana khusyuk berikutnya yang
menyerupai khotbah seorang pendeta terkemuka yang saleh di sebuah katedral,
hanyalah salah satu aspek dari Karisma yang dimiliki Lena.
Evelyn mengekspresikan
kekagumannya. Tapi hanya itu. Dia kagum, tapi tidak lebih dari itu.
"Ya, tentu saja. Jika aku
boleh meminjam kata-katamu, aku ingin kamu pergi 'berburu harta karun'."
"....Maksudmu, aku mencari
reruntuhan Shambhala?"
"Tepat sekali!"
Evelyn mengangguk dengan senyum
yang berkata, "Tebakan bagus".
"Jika penguraian kami benar,
reruntuhan Shambhala terletak di Uzbekistan di Federasi Indo-Persia."
"Di Federasi Indo-Persia,
katamu...."
Kekhawatiran Lena bukan pada
kesulitan meninggalkan negara ini. USNA relatif toleran dalam hal penyihir yang
berangkat ke luar negeri. Meskipun penyihir tingkat tinggi, seperti yang
terdaftar sebagai kandidat untuk menjadi STARS, tunduk pada pembatasan ketat, penyihir
tingkat rendah hanya perlu melewati proses penyaringan, tetapi tidak dilarang untuk
pergi.
"Apa Federasi Indo-Persia
bahkan mengizinkan penggalian situs arkeologi?"
"Jika kami dengan jujur
menyatakan tujuanmu, aku ragu mereka mau memberi kami visa."
"....Kamu meminta kami untuk
masuk secara ilegal?"
"Sesuatu seperti itu."
Jawaban tanpa basa-basi Evelyn
membuat Lena merasa kurang nyaman.
"Kamu juga ikut, Letnan
Dua?"
Itu pertanyaan yang bisa
dimengerti; seorang komisaris mungkin ingin hadir untuk penggalian.
Tapi kemudian, Lena merasa tidak
perlu bertanya. Sementara personel militer USNA tidak diperbolehkan berkeliaran
bebas di Federasi Indo-Persia, hal yang sama tidak berlaku untuk organisasi
swasta, seperti FEHR.
"Ini permintaan keduaku. Aku
ingin bergabung dengan FEHR."
"Kamu menyiratkan mau
menggunakan FEHR sebagai kedok?"
"Ya."
Evelyn membenarkan tanpa sepatah
kata pun permintaan maaf.
"Oh, tentu saja. Ini bukan
paksaan. Ini hanyalah permintaan dari tentara federal."
Sekali lagi, tidak ada sedikit
pun rasa bersalah di dalam senyum Evelyn. Seperti itu, dia menunggu jawaban
Lena dengan tatapan yang bahkan bisa dibilang polos.
Akhirnya, Lena memilih untuk
menerima kedua "permintaan" Evelyn.
◇ ◇
◇
Tiga hari berturut-turut, pada
tanggal 28 Juli, Tatsuya tiba di kantor Machida untuk bekerja.
Jadwalnya di awal minggu adalah
dia berada di Miyakishima hari ini untuk menyelesaikan pekerjaan Generator Stellar.
Tapi ternyata, setelah teleponnya dengan Lena dari FEHR kemarin malam, dia
menerima telepon berikutnya dari Sanada, Resimen Sihir Independen. Dengan
permintaan "Aku perlu bertemu denganmu".
Dia relatif sering bertemu
Sanada. Meskipun Tatsuya tidak lagi menjadi Perwira Khusus, dia mempertahankan
hubungannya dengan NDF (dalam hal ini, "Petugas Khusus" bukanlah
orang yang tidak menjalani akademi perwira dan menerima perlakuan khusus
sebagai pengecualian, melainkan individu yang diberikan status kombatan dan
perwira, dengan tetap mempertahankan status sipil atau non-sukarelawan)
Dari CAD hingga berbagai
teknologi terkait sihir lainnya, bahkan hingga hari ini, militer masih menjadi
sumber permintaan terbesar untuk pasar tersebut. Meskipun penjualan terkait Reaktor
Stellar menyumbang persentase penjualan FLT yang signifikan, bahkan saat
tingkatnya menurun, militer terus menjadi sumber pendapatan utama bagi
perusahaan.
Bahkan setelah menghilangkan nama
Taurus Silver, Tatsuya mempertahankan posisinya sebagai peneliti di FLT. Dalam
kapasitas itu, ia rutin bertemu dengan Sanada, seorang perwira teknis, minimal
sebulan sekali untuk membahas pesanan produk.
"Apa yang bisa aku bantu
hari ini?"
Oleh karena itu mereka melewatkan
sapaan dan Tatsuya segera bertanya tentang urusan Sanada.
"Aku datang atas nama C.O.
dengan permintaan dari Direktur Jenderal Akiyama."
"Dari Direktur Jenderal? Tolong,
lanjutkan?"
Kepala Staf Markas Besar,
Direktur Jenderal Akiyama merupakan salah satu petinggi Pasukan Pertahanan
Nasional yang memiliki pendirian paling baik terhadap Mageist. Dia mengulurkan
tangan bantuan, meskipun setengah terintimidasi, untuk meringankan pembatasan
perjalanan Mageist dari Jepang mengikuti langkah berani Tatsuya bulan lalu
dengan demonstrasi yang melibatkan pengeboman komet.
Tatsuya merasa sedikit berhutang
pada Akiyama atas kejadian itu.
"Shiba-san"
Sanada saat ini berada di depan
Tatsuya sebagai mitra bisnis daripada rekan kerja. Dia secara alami mengubah
bentuk cara bicara yang sesuai.
"Kami menyadari kamu mau
mengunjungi Sri Lanka minggu depan."
"Kamu sudah
mengetahuinya?"
Ini tidak terlalu mengejutkan
Tatsuya. Tidak seperti kunjungan terakhirnya ke luar negeri, perjalanannya ke
Sri Lanka bukanlah rahasia. Permohonan untuk visa yang dibutuhkan juga telah
diajukan kemarin ke Kedutaan Besar Sri Lanka yang baru didirikan. Mulai April
tahun ini, Sri Lanka memisahkan diri dari Federasi Indo-Persia dan menjadi merdeka.
Kejutannya adalah seperti yang
dia katakan, "kamu sudah mengetahuinya?".
"Kamu mau menghadiri upacara
Magian Society?"
"Ya. Society telah
memutuskan untuk secara resmi bermitra dengan organisasi Amerika bernama FEHR,
aku akan menghadiri upacara penandatanganan."
Dia tidak menghindar. Dia tidak
hanya membenarkan, tetapi juga menambahkan detail upacara ke jawabannya.
"Jika jadwalmu memungkinkan,
maukah kamu mengunjungi Federasi Indo-Persia?"
"Ke Federasi Indo-Persia?"
Dia membatasi dirinya pada alis
yang terangkat. Seandainya itu Miyuki atau Lina, mereka mungkin tidak bisa
menyembunyikan reaksi mereka. Tidak seperti kunjungannya ke Sri Lanka,
perjalanan ke Federasi Indo-Persia merupakan rahasia.
"Kamu tidak memerlukan visa
tambahan untuk memasuki Federasi Indo-Persia dari Sri Lanka, tidak masuk akal untuk
mengharapkan undangan pribadi dari Dr. Chandrasekhar jika itu Shiba-san."
"Artinya, aku harus meminta
Dr. Chandrasekhar untuk mengundangku ke negaranya?"
"Oh, tidak. Tidak ada
paksaan. Ini hanya permintaan. Jika memungkinkan, sampaikan pesan kepada
Jenderal Lars Singh di Federasi Indo-Persia."
Lars Singh adalah jenderal yang
bertanggung jawab atas Tentara bekas India di dalam tentara Federasi
Indo-Persia. Meskipun pangkatnya mungkin sebagai letnan jenderal, dia memiliki
reputasi di antara orang dalam militer karena memiliki kekuatan yang lebih
substantif daripada jenderal dengan komando tertinggi Tentara Federasi
Indo-Persia.
"Kamu ingin aku memberikan surat
kepadanya? Bukankah lebih baik bertanya kepada dokter di Sri Lanka?"
Ada Rumor mengatakan Lars Singh
dan Chandrasekhar memiliki hubungan yang sangat dekat.
"Tidak, tolong secara
lisan."
Kata Sanada, menggelengkan
kepalanya.
Alis Tatsuya terangkat lagi, kali
ini karena terkejut. Sanada meminta Tatsuya untuk menyampaikan pesan yang
"tidak bisa dikirim dalam bentuk data atau tulisan apapun".
"Apa tidak masalah kalau aku
mengetahui pesan yang sangat rahasia ini?"
"Selama tidak ada yang
tertinggal, tidak apa-apa. Pesan itu sendiri tidak terlalu penting."
"....Jadi, jika aku memahami
dengan benar, pertanyaannya adalah menyampaikan pesan kepada Jenderal Sigh dan bukan
kepada orang lain."
"Benar."
Tatsuya merenungkannya selama
sekitar sepuluh detik, menatap wajah Sanada yang kelihatannya tidak menganggapnya
serius seperti seharusnya.
"Baiklah, aku akan menyampaikannya,
jika aku mendapat kesempatan."
"Aku menghargainya."
Dengan itu, Sanada bangkit dari
kursinya, berjalan mengitari meja di antara mereka, dan mendekatkan mulutnya ke
telinga Tatsuya.
◇ ◇
◇
Setelah berhasil menghindari
penggerebekan polisi, pemimpin FAIR, Dean, dan wakil pemimpin, Laura, pindah
dari markas mereka di San Francisco, yang sekarang diambil oleh otoritas
penegak hukum, ke rumah persembunyian di Richmond.
Satu minggu telah berlalu. Dean
belum keluar dari kebuntuannya.
Penggerebekan markas dilakukan
oleh Departemen Kepolisian Metropolitan San Francisco, tetapi Dean dan Laura
sekarang dicari secara nasional oleh otoritas federal. Itu membuat penyelidikan
menjadi sangat ketat.
Laura mengetahui dari seorang
perantara informasi bahwa Dean dan kelompoknya terdaftar sebagai teroris yang
dicari karena uji coba [Babel] mereka di Oakland. Meskipun polisi tidak
mengetahui [Babel], melalui perkataan militer federal, mereka diberi tahu tentang
percobaan serangan teroris di mana Dean menjadi penghasut utamanya.
Tingkat keparahan perburuan
teroris tidak ada bandingannya dengan penjahat biasa. Terlebih lagi jika itu
sosok pemimpin —dia bisa ditembak mati bahkan dengan sedikit gerakan melarikan diri.
Itulah alasan keengganan Dean untuk keluar rumah.
Delapan hari dalam situasi itu,
Dean menerima kunjungan dari seorang pria.
Meskipun penampilan Rocky Dean
sangat mirip dengan rata-rata orang kaukasus keturunan Italia, dia sebenarnya
keturunan etnis Tionghoa. Berkat jaringan kontaknya di antara orang Tionghoa
perantauan, baik publik maupun bawah tanah, dia tetap bisa bersembunyi di
Amerika.
Pria yang mengunjungi tempat
persembunyian di Richmond datang melalui rujukan dari jaringan yang sama.
Pria itu memperkenalkan dirinya
sebagai "Lü Dongbin".
"Jika aku tidak salah...."
Hadir di samping, Laura menyela
dengan nada suara yang tenang namun jelas.
"Bukankah 'Lü Dongbin' nama
seorang Bāxiān?"
Lü Dongbin (呂洞賓) adalah salah satu Xian di benua
Asia Timur.
Pria berusia sekitar 30 tahun itu
tersenyum tipis mendengar ucapan Laura.
"Aku sebenarnya salah satu
dari 'Bāxiān'. Akan tetapi, 'Bāxiān' modern."
"Lalu apa bedanya?"
Dean bertanya dengan suara kasar.
Dia tahu setidaknya nama-nama Xian yang legendaris, tetapi dia tidak mengingat tentang 'Bāxiān
modern'.
"Apa ada organisasi bernama seperti itu di dalam
militer kita."
Lü Dongbin menjawab dengan
santai.
"'Militer kita'? Apa kau
penyihir militer Great Asian Union?"
Lü Dongbin tidak menjawab, hanya tersenyum.
"Kami bersedia dan siap
memberimu bantuan."
Alih-alih menjawab pertanyaan, Lü
Dongbin mengajukan penawarannya.
"Maksudmu bantuan
keuangan?"
"Jika pendanaan yang kamu
butuhkan, kami dengan murah
hati bersedia memberi dana
sesuai kebutuhanmu. Tetapi apakah pendanaan saja cukup?"
"Kalau begitu, bagaimana
dengan mengirim pasukan?"
Dean bertanya balik merasa tak
percaya.
"Izinkan aku terlebih dahulu menawarkan bantuan yang bisa dilakukan orangku."
"Orangku….?"
Ekspresi curiga di wajah Dean
bukanlah ketidakpercayaan pada Lü Dongbin atau keraguan akan kemampuannya —Lü
Dongbin tidak berusaha menyembunyikan kekuatannya sejak dia memasuki ruangan.
Sekilas, penyihir
manapun
dapat mengetahui pria ini memiliki kekuatan yang besar.
Pertanyaan Dean adalah
"Mengapa orang yang begitu kuat….?" .
"Tunggu sebentar. Mengapa
kamu membantu kami?"
Laura memiliki pemikiran yang
sama, tetapi dia secara tegas
bertanya.
"Karena Tuan Dean adalah rekan senegara kami."
Jawaban Lü Dongbin selanjutnya belum berhenti seolah-olah percakapan itu telah
dipikirkan sebelumnya.
"Mari kita lihat …. Haruskah aku membuktikan komitmen kami? Bagaimana jika mengambil tablet batu yang dicuri oleh polisi?"
Dia melanjutkan dengan membuat saran.
Laura melirik Dean, bertanya
tentang keputusannya. "─Mari kita lihat kemampuanmu dulu?"
Sikap dan bahasa Dean berubah
saat dia menyetujui rencana
tersebut.
◇ ◇ ◇
"Tablet Putih"
dikembalikan ke penyimpanan Departemen Kepolisian San Francisco setelah penguraian
selesai.
Pada akhir Juli, Enam belas Tablet batu telah dicuri. Polisi baru menyadari fakta ini tiga
hari kemudian, pada hari pemeriksaan barang bukti.
Meskipun kamera pengintai dipasang di seluruh kantor, tidak satupun dari mereka menangkap gambar pelakunya.
2 Comments
yah untuk volume ini ada pengembangan cerita lah .. jujur 2 volume terakhir rada bosen
ReplyDeleteIya sih, bagiku konflik sama actionnya kurang. Volume sebelumnya menurutku yg bagus cuma pas beliau ngancurin meteor. Tapi mau gimana lagi masih awal", kuharap sih volume kedepannya makin banyak negara, penyihir elit, atau para elit global mulai muncul. Jgn konfliknya fokus di Jepang aja sih.
Delete