F

Plan to Assassinate Shiba Tatsuya Volume 1 Chapter 1 Bahasa Indonesia

 

Lampu jalan, lampu toko, dan gemerlap papan reklame menyebarkan kegelapan yang turun dari langit malam.

Kota ini tidak mengenal malam.

Tetapi bahkan kota yang ramai ini memiliki sisi negatif dari kehidupan.

Tidak terlalu gelap, tapi jelas tidak terang.

Siapa kamu?

Cahaya buatan dihambur-hamburkan untuk hiburan.

Di belakang, senja menjelang fajar berlanjut.

Dunia lain ini, tempat senja selalu berlanjut.

Kamu bisa memasuki dunia lain ini hanya dengan berjalan kaki. Ini tidak membutuhkan keajaiban atau ritual khusus.

Berbeda dengan dunia di mana hukum mengatur, dunia ini merupakan ruang pelanggaran hukum.

Di bagian kota yang gelap, di mana kekerasan merajalela, malam itu, monster sedang berjalan.

◊ ◊ ◊

"Nuts you!"

Melihat seorang pemuda yang tergeletak di tanah gang remang-remang, seorang wanita muda menggumamkan kalimat pendek dalam bahasa Inggris dengan nada mengejek.

Biasanya, frasa ini diterjemahkan sebagai Jangan bicara omong kosong atau Jangan bercanda denganku, tapi ada juga arti lama Pergilah ke neraka.

Tampaknya Pergilah ke nerakalebih tepat diberikan pada kesempatan ini, namun gadis ini lebih suka mengatakan Nuts you! sebagai ungkapan khasnya.

Sebenarnya dia mengucapkannya dengan logat khas Jepang.

Tapi terlepas dari kemampuan gadis itu dalam bahasa Inggris, pemuda di tanah jelas mengalami cedera fatal.

Darah menyembur dari tenggorokannya yang tersayat. Di tangan gadis itu ada pisau berdarah.

Namun, jika ada saksi dari adegan ini, mereka pasti berpikir:

───Gadis itu benar-benar membunuhnya?

Tinggi pemuda yang berubah menjadi mayat lebih dari 180 sentimeter. Setidaknya jumlah ototnya cocok dengan sosoknya.

Sebaliknya, gadis itu tingginya sekitar 150 cm. Kakinya yang terbalut jeans sangat kurus. Dilihat dari bahunya yang ramping, lengan yang tersembunyi di balik jaket kulitnya, juga kecil dan rapuh. Meski memiliki senjata mematikan di tangannya, dia sepertinya tidak mampu melukai pemuda yang jauh lebih besar darinya.

Namun, dia sendiri sekarang berdiri di tempat ini.

Melanjutkan tatapan penuh semangatnya ke arah mayat, dia dengan ringan mengayunkan pisaunya.

Pisau miliknya memiliki bilah yang dibuat menggunakan teknologi khusus, sehingga darahnya mudah hilang.

Gadis itu melipat pisaunya, memasukkannya ke saku kanan celana jeans dan membelakangi mayat.

Dia kemudian menjauh darinya dengan langkah cepat.

 

Dari jalan setapak yang membentang di samping tempat parkir, dia pindah ke jalan dua jalur.

Ada sistem manajemen lalu lintas di jalan ini, tetapi mobil yang diparkir berjejer di sisi kanan jalan memiliki modifikasi ilegal untuk menonaktifkan sistem tersebut.

Pada malam hari, kota ini menjadi semacam zona pelanggaran hukum. Polisi telah menunjukkan sedikit keinginan untuk menangani sesuatu seperti pelanggaran parkir. Namun meski polisi ingin menunjukkan antusiasmenya, tidak ada yang mengadukan truk ini. Cahaya dan kegelapan kota ini saling hidup bersama, tanpa melebih-lebihkan pertarungan di antara mereka.

Sekilas gadis itu melirik deretan mobil, lalu tanpa ragu dia pergi ke van abu-abu, membuka pintu kursi penumpang depan, lalu duduk di dalamnya.

“Selamat datang kembali, Nut. Bagaimana pekerjaannya?”

Begitu pintu ditutup, seorang pria yang duduk di kursi pengemudi bertanya. Dilihat dari penampilannya, berusia sekitar 30 tahun.

“Hidangan utama tidak datang.”

Gadis yang dipanggil Nut mengeluh dengan nada seperti bocah yang kasar.

"Pria pemimpin memasuki klub."

Pria yang duduk di kursi pengemudi berkata, setelah itu dia menyebutkan nama klub malam tertentu.

"Pria? Sepertinya dia lebih tua."

Gadis itu tidak menuntut jawaban atas pertanyaannya dan terus mendengarkan ucapan yang dikatakan pria pengemudi.

"Apa ada detektor logam di pintu masuk klub?"

Kata gadis itu, menyerahkan pisau kepada pria pengemudi.

"Ya."

Pria pengemudi mengambil pisau lipat dan menyerahkan jepit rambut dari satu set hiasan rambut tradisional Jepang untuknya.

Di salah satu ujung yang menyerupai garpu ada hiasan berbentuk kipas, di ujungnya digantung pita membentuk setengah lingkaran.

“Ini jepit rambut plastik yang tidak akan bereaksi terhadap detektor logam. Jika kamu menarik strip dekoratif ini, lapisan luar plastik akan dilepas, memperlihatkan bilah empat inci.

"Hanya 10 sentimeter?"

"Anggap saja sebagai pisau, oke?"

"Bilahnya tidak cukup lebar."

“Kamu bisa menggunakannya dengan kemampuanmu. Oh ya. Perlu diingat 10 menit setelah ditarik, bilahnya akan mulai membusuk. Hati-hati."

Gadis yang dijuluki Nut mengerutkan kening mendengar kata-kata tidak bertanggung jawab pria pengemudi. Namun, dia tidak menolak jepit rambut darinya.

"....Jika kamu tidak ingin menggunakannya, kamu bisa menggunakan tanganmu sendiri."

Sambil cemberut, dia melepas ikatan pita dari rambutnya, menarik rambutnya ke belakang menjadi ponytail, dia dengan cepat mengubahnya menjadi sanggul dan mengikatnya dengan jepit rambut.

Dari kursi pengemudi, pria pengemudi memberinya sebuah cermin. Dia melihat dirinya sebentar di cermin, lalu memutarnya ke sudut yang berbeda, sambil menghela nafas dan berkata, Ini tidak cocok untukku.....

"Tolong gunakan ini."

Kali ini, pria pengemudi memberinya tas kosmetik.

"Kupikir gaun panjang di sana akan cocok dengan suasana klub."

Lalu dia menunjuk ke arah kursi belakang van.

Kursi belakang diturunkan ke posisi berbaring, lebih dari 10 set pakaian ganti digantung di langit-langit. Mereka semua pakaian untuk wanita dan gadis.

“Jujur aku tidak suka ini....”

Gadis itu dengan enggan mengeluh dalam suaranya.

Namun, dia mengerti untuk penyusupan yang sukses dia membutuhkan penampilan yang sesuai.

Dia berbalik dan berjalan ke bagian belakang van, melepaskan jaket kulitnya dan mengambil blus bunga panjang dari gantungan.

◊ ◊ ◊

Itu merupakan klub malam yang populer bagi kaum muda.

Dua orang, seorang pria dan wanita, meninggalkan pintu masuk utama dan memasuki jalan yang sempit serta sepi.

───Salah satunya adalah pemuda tinggi dengan siluet segitiga terbalik.

Orang kedua adalah seorang gadis kecil dengan jepit rambut di rambutnya───Nut.

Kaki pemuda itu lemas. Dia mungkin mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan.

Itulah sebabnya tangannya memegang gadis itu dengan erat, dalam kegembiraan binatang

Dia membawa lebih dekat gadis itu dengan tangan kanannya dan mendorong tubuh mungilnya yang lemah ke arahnya.

Setelah menekan gadis itu ke arahnya, dia mengulurkan tangannya ke belakangnya, tapi karena perbedaan tinggi badan, dia tidak mencapai apa-apa. Pemuda itu kesal, dia mengangkat tangannya lagi dan mencengkeram dada gadis itu.

"Sakit .... jangan kasar...."

Gadis itu memohon dengan nada menggairahkan.

Gembira dengan suaranya, pemuda itu dengan tangan kirinya mendekatkannya ke wajahnya.

"Tunggu....! Tunggu sebentar!"

"Kenapa."

Pemuda yang mencoba mengambil bibirnya mencemooh gadis itu dengan suara yang mengungkapkan rasa jijik.

"Rambut...."

Cemberut sambil mengerutkan dahinya, gadis itu mengeluh karena kesakitan.

Sambil mendecakkan lidahnya, pemuda itu menarik tangannya dari kepalanya.

Gadis itu meletakkan kedua tangan di belakang kepalanya untuk melepaskan jepit rambutnya.

Rambutnya yang panjang dan lurus jatuh seperti air terjun hitam.

Usia gadis itu tampaknya telah turun 2-3 tahun dengan perubahan gaya rambut ini, tapi pemuda itu terlihat lebih menyukai dirinya yang sekarang.

Aroma bunga tercium melalui rambutnya yang tidak terikat.

Membuat pemuda itu semakin mabuk.

Sekarang gadis itu sendiri memeluk pemuda itu, ia melingkarkan kedua lengannya di lehernya.

Tapi bahkan ketika dia berdiri sambil berjinjit, pemuda itu masih lebih tinggi darinya.

Pemuda itu melingkarkan lengan kanannya di pinggangnya dan menariknya dengan kuat ke arahnya.

Seolah mengejeknya, gadis itu memalingkan wajahnya, mencegahnya mencapai bibirnya.

Pemuda itu meraih dagunya dengan tangan kirinya, lalu dengan paksa menolehkan kepalanya ke depan.

Gadis itu memiliki senyum di wajahnya.

Dia menarik tangan kanannya dari leher pemuda itu, kemudian dengan gerakan yang sama dia menarik pita dekoratif dari jepit rambut.

Begitu pisau terbuka, dia langsung menusukkan pisau ke leher pemuda itu.

Tusukan itu dilepaskan dari posisi yang kurang stabil hanya dengan menggunakan kekuatan satu tangan.

Apa karena pisaunya setajam itu, atau tangan gadis itu yang kuat?

Bilahnya tenggelam jauh ke leher pemuda itu.

Pemuda itu berteriak dan mendorong gadis itu menjauh darinya.

Itu mungkin murni tindakan refleksif.

Namun berkat gerakan ini, bilah tipis yang dipegang gadis itu memotong arteri karotis di lehernya.

Gadis itu mundur selangkah dari pemuda itu.

Bilah jarum keluar dari leher pemuda itu dan darah menyembur keluar dari luka yang menganga.

Gadis itu menyeka bibirnya dengan lengan kirinya.

Meskipun dia menghindari ciuman di saat-saat terakhir, dia merasa itu sudah terjadi.

Baginya, masih ada sedikit kontak.

───Menurutmu pembunuh naif seperti itu benar-benar ada?

Pemuda itu jatuh tertelungkup.

“Nut you! (Mati bajingan!)”

Kata-kata ini, yang dilontarkan dengan jahat, bagi dirinya sendiri merupakan semacam sinyal untuk menandakan penyelesaian pekerjaan.

Dia menjatuhkan jepit rambut dan berbalik untuk meninggalkan tempat itu.

Namun, sebelum dia bisa mengambil satu langkah, dia membeku.

Dia bertemu dengan mata seorang pemuda yang berdiri di pintu masuk gang.

(Kamu melihatnya?!)

Wajah pemuda itu cukup dewasa, tapi dari segi fisik, gadis itu menilai dia adalah seorang siswa SMP, atau mungkin seorang siswa SMA.

Tapi bukan itu intinya.

Matanya, melihat ke lokasi pembunuhan───tapi terlalu tenang.

Tidak, malah dingin, bukan tenang.

Matanya seperti kaca atau bahkan baja. Tidak ada keterkejutan atau ketakutan di dalamnya. Tidak ada satupun petunjuk tentang emosi di dalamnya.

Pemuda itu berjalan pergi.

Perilaku ini sepertinya bukan pelarian dari TKP yang mengerikan, tapi hanya kehilangan minat pada situasi yang sedang terjadi.

Pemuda itu menjauh.

Sosoknya menghilang di sekitar sudut bangunan.

Pada saat itu, gadis itu akhirnya, seolah-olah atas perintah, tersadar.

"Hei, tunggu!"

Dia tidak bisa membiarkan saksi pergi begitu saja.

Didorong oleh pemikiran alami, dia mengejarnya.

Tapi dalam situasi seperti ini, tidak ada yang akan menunggu jika ditanyai.

Sebaliknya, kebanyakan orang dalam situasi seperti ini akan bergegas pergi.

Pikiran seperti ini membuat gadis itu semakin gugup.

Jalan yang diambil pemuda itu, juga jalan samping dengan sedikit orang yang lewat.

Namun, sangat sedikit yang tersisa dari jalan samping sebelum sampai di jalan utama.

Kekhawatiran ini semakin mempercepat langkah gadis itu.

Berlari keluar dari lorong sempit, dia berbalik ke arah pemuda itu pergi.

Bertentangan dengan harapan gadis itu, dia segera menemukan pemuda itu.

Pemuda itu berjalan menyusuri jalan dengan kecepatannya biasa.

Kecepatan berjalannya tidak memberi kesan dia sedang terburu-buru.

Gadis itu merasa malu dengan perilakunya, tetapi dia tidak memiliki keinginan untuk mengetahui identitas pemuda tersebut.

Lagipula dia tidak akan melihatnya lagi. ───Tidak pernah.

Dia tidak membawa senjata. Namun, dia tidak bisa melepaskan pemuda itu walapun tidak menemukan senjata.

Gadis itu bertubuh kecil khas wanita, bisa dilihat dari pakaiannya saat ini betapa ramping lengan dan kakinya.

Di sisi lain, lawannya meski belum memiliki fisik orang dewasa, sudah lebih tinggi darinya dan jelas berat badanya lebih berat. Dalam postur dan cara bergeraknya, sama sekali tidak ada rasa kelambanan yang melekat pada orang dengan kondisi fisik buruk.

Namun, gadis itu yakin bisa menangani pemuda ini dengan tangan kosong.

───Karena dia bukan gadis tidak berdaya seperti yang terlihat pada pandangan pertama.

Menjaga jarak dari pemuda itu, gadis itu terjun ke kedalaman kesadarannya.

Ada sebuah pintu di dasar lautan dunia imajinasi.

Dia meraih ke bawah air, meraih kenop pintu, memutarnya, dan membukanya.

Pintu dibuka dengan sedikit perlawanan.

Air menyembur dari sisi lain pintu, memenuhi dunia imajinasi gadis itu.

Informasi yang mengalir dari alam bawah sadar telah menimpa kemampuan gadis itu, memenuhi tubuhnya dengan kekuatan.

───Pada abad ke-21, sihir telah berevolusi dari takhayul menjadi sains.

Penelitian ilmiah magis mulai menganalisis kemampuan, yang disebut kekuatan super.

Dalam proses pembentukan sihir sebagai teknologi, prinsip sistem kekuatan super menjadi jelas.

Semua fenomena (peristiwa) di dunia material meninggalkan informasi.

Pembawa informasi yang direkam adalah partikel non-materi yang disebut Psion.

Psion tidak berinteraksi dengan partikel yang membentuk zat, atau partikel yang mentransfer energi, maupun partikel elementer atau kompleks. Namun, ketika psion membentuk struktur yang terorganisir, mereka dapat menyebabkan perubahan listrik pada neuron di otak manusia.

Fenomena ini diamati tidak hanya di korteks serebral orang yang hidup, tapi juga di sel saraf yang disintesis secara kimiawi dan di struktur kristal dari banyak sel tersebut.

(Korteks serebal:  lapisan tipis (sekitar 1-5 mm) yang membungkus bagian otak besar atau serebrum. Berperan sebagai pusat integrasi untuk informasi sensorik dan regio pengambil keputusan bagi berbagai jenis output motorik.)

Hasil pengamatan tersebut menunjukkan ada hubungan yang kuat antara fenomena fisik dan struktur psionik.

Zat serupa memiliki struktur yang sama.

Fenomena serupa juga memiliki struktur yang sama.

Semakin mirip suatu zat atau fenomena, semakin mirip pula struktur psioniknya. Zat atau energi dapat menyebabkan berbagai jenis fenomena melalui tindakannya.

Struktur psionik yang terbentuk sesuai dengan perubahan fenomena disebut Badan Informasi Psionik.

Biasanya, pembentukan badan informasi psion mengikuti perubahan fenomena.

Badan informasi psionik tidak berubah, yang baru dibuat secara langsung di tempatnya, sehingga terakumulasi dalam aliran waktu.

Namun, telah diamati bahwa ketika suatu kekuatan super memicu fenomena supernatural, pembentukan badan informasi psionik telah terjadi sebelumnya.

Struktur partikel non-materi mendistorsi fenomena fisik.

Dengan kata lain, informasi tersebut telah menimpa fenomena tersebut.

Sihir modern didasarkan pada penemuan ini.

Ini merupakan prinsip dasar sihir dan kekuatan super.

Dengan bantuan informasi yang diterima dari kedalaman kesadaran (alam bawah sadar), gadis itu memperkuat struktur jaringan sel tubuhnya sendiri dengan tetap mempertahankan semua fungsinya.

Kemampuan untuk memperkuat tubuh. Yaitu, kekuatan super yang disebut Penguatan Tubuh.

Gadis itu adalah seorang psikis yang memiliki kemampuan ini. Penguatan tubuh bukanlah menambah kekuatan tubuh, tetapi meningkatkan kemampuan atletiknya. Kemampuan supernatural ini tidak memberinya kemampuan manusia super, seperti peluru akan memantul atau dia bisa melompat dari gedung pencakar langit dan tidak mati. Dia baru saja meningkatkan mobilitas dan persepsi. Dia juga tidak mencapai tingkat bergerak lebih cepat dari peluru atau menembus pelat logam.

Namun, dia memiliki kekuatan yang sebanding dengan beruang atau gorila. Kekuatan dan kecepatannya cukup untuk membunuh harimau atau singa tanpa menggunakan senjata api, busur, atau senjata lempar lainnya. ───Dia sebenarnya belum mencobanya.

Kemampuan ini menjadi dasar keyakinannya dia bisa membunuh meski tanpa senjata.

Dia tidak bangga dengan kekuatan dan kecepatannya. Dia berusaha untuk tidak menyalahgunakan teknik ini untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya.

Dia seharusnya tidak begitu percaya diri.

“~Tsu! A-apa?!”

Namun, gadis yang menerkam pemuda itu sudah tergeletak di permukaan jalan.

Pemuda itu menatapnya dengan mata dingin.

Tatapannya, sedingin baja. Tidak ada satu emosi pun yang terbaca dalam dirinya.

Mengatasi rasa sakit, gadis itu berdiri. Dia sudah terbiasa dengan rasa sakit. Jika dia berbaring karena sakit, dia tidak akan pernah merasakan sakit lagi. Bukan karena sarafnya lumpuh, tapi karena kamu akan mati. Dia tinggal di dunia di mana Dia yang tidak melawan akan mati.

Bahkan ketika dia merendahkan dirinya dengan berjongkok sebelum berdiri sepenuhnya, tatapan pemuda itu masih tanpa ekspresi.

Sepertinya pemuda itu tidak berniat menyerang.

"Tidak mungkin...."

Gadis itu bergumam dalam hati. Dia hanya harus mengakui kesalahan perhitungannya.

Dari pemuda yang tenang itu, tidak ditemukan satu pun tempat yang terbuka untuk diserang.

Dia tidak tahu apa yang terjadi.

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Dalam hatinya, dia hanya melukis gambar dirinya yang terbaring di jalan setelah melancarkan serangan.

Gadis itu memiliki kekuatan dan kecepatan, tetapi dia tidak memiliki cakar atau taring yang tajam. Dia juga tidak memiliki tinju yang mampu memecahkan balok beton.

───Dia bukan lawan yang bisa dikalahkan dengan tangan kosong.

Aku harus lari. Naluri bertahan hidup gadis itu menjerit.

Tapi aku harus membungkam saksi, bagian dari hati nuraninya yang bertanggung jawab untuk membela diri, melawan.

Gadis itu jatuh ke dalam perangkap lingkaran setan.

Jika saja dia masih memiliki jepit rambut itu .... Namun, penyesalan tidak bisa mengembalikan apa yang telah dibuang. Tapi, di sisi lain, jika kata-kata temannya benar ───jika dia memahaminya dengan benar─── jepit rambut akan segera rusak. Itu sudah tidak berguna sebagai senjata.

Tidak tahu bagaimana mendekatinya untuk menyerang, gadis itu menatap pemuda itu dengan kesal.

Namun jeda ini tidak berlangsung lama.

Tampaknya pikiran pemuda itu juga condong ke pendapat gadis ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia berjalan menuju gadis itu dengan langkah santai.

Pada titik ini, situasinya berubah drastis.

Terdengar suara mesin yang pelan dan sebuah mobil van abu-abu di antara mereka.

Melompat mundur, pemuda itu dengan mudah mengelak dari van yang berusaha menabraknya. Pemuda itu dengan mudah melompat mundur 10 meter dari gadis itu, meskipun kelihatannya kakinya tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukannya.

Van berhenti.

"Nut! Masuk!"

Menyadari dia bahkan tidak punya waktu untuk menjawab, gadis itu secara mekanis membuka pintu dan melompat ke kursi penumpang depan.

Van bergoyang sekeras dia mengerem.

Pemuda itu tidak melakukan apapun untuk menghentikan van abu-abu meninggalkan tempat itu.

◊ ◊ ◊

Gadis yang duduk di kursi penumpang terengah-engah. Punggungnya di belakang kursi bermandikan keringat dingin.

Waktu dia dan pemuda itu saling memandang kurang dari satu menit.

Sejak dia menyadari pemuda itu menemukannya di tempat kerja, bahkan belum lima menit berlalu.

Dalam waktu singkat ini, gadis itu merasa dua kali lebih lelah dari tiga jam sebelumnya (waktu sejak dia memasuki klub dan melakukan kontak dengan target hingga kematian seketika target).

"Nut, siapa pemuda itu?"

Seorang pria yang duduk di kursi pengemudi bertanya kepada gadis itu. Dia mengemudikan mobilnya sendiri, tanpa autopilot.

"Dia melihat pekerjaanku."

"Kamu tidak bisa menghabisinya?!"

Suara pria itu dipenuhi dengan kejutan yang tulus. Dia tahu tingkat keahlian dan kekuatan supernya dengan baik.

Mereka telah menjadi mitra selama 4 tahun. Selama ini, gadis itu telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya lebih dari 50 kali. Di antara korbannya bahkan ada sesama pembunuh. Kegagalan bisa dihitung dengan jari satu tangan. Tapi kegagalannya adalah kurangnya kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu, dia tidak pernah meninggalkan bukti percobaan pembunuhan. Baik dalam prestasi maupun keterampilan, gadis ini salah satu yang terbaik di organisasi.

Sekarang, dia bilang tidak bisa menyingkirkan saksi. Lawannya juga seorang pemuda, mungkin masih SMP, atau SMA. Karena itu, patnernya sangat terkejut.

"....Mungkin dia seorang penyihir?"

Pria itu memikirkan kemungkinan ini dan bertanya lagi.

Ada sihir di dunia ini. Di abad ini, keberadaan sihir sudah menjadi nyata. Tentu saja, belum bisa dikatakan sihir telah menjadi teknologi sehari-hari yang dapat digunakan siapa saja. Tetapi lebih sering digunakan oleh tentara atau polisi, juga di komunitas bayangan seperti keduanya, sihir digunakan sebagai senjata yang sangat diperlukan.

Jika seorang bocah di sekolah dasar memiliki senjata, dia bahkan dapat menembak orang dewasa. Dengan analogi ini sebagai contoh, jika seorang siswa SMA merupakan seorang penyihir (orang yang bisa menggunakan sihir), maka tidak jarang dia bisa melawan pembunuh profesional.

"Aku tidak tahu."

Dengan nada jijik dalam suaranya, gadis itu bergumam. Dia juga memikirkan kemungkinan ini sejak menerima serangan balik pertama. Tapi dia tidak bisa menentukan pemuda ini seorang penyihir atau 'psikis' seperti dia.

Itu mengganggunya betapa menyedihkan dirinya dalam situasi ini.

“Kuroko. Kamu bisa mengetahui identitas orang itu?

Gadis itu bertanya pada pria itu. Kuroko adalah nama kodenya. Nama aslinya adalah Wanizuka. Dari kata Jepang "Wani" = "Buaya", dia membentuk Kuroko. Kata Kuroko dalam terminologi teater Kabuki berarti petugas di belakang panggung berpakaian hitam, yang cocok dengan perannya sebagai petugas di belakang panggung.

"Perekam mengemudi pasti menangkap penampilannya, meski terdistorsi...."

Undang-undang menetapkan bahwa untuk alasan privasi, wajah secara otomatis dikaburkan (disamarkan) dalam video yang direkam oleh perekam. Namun, jika perekam mengemudi terputus dari jaringan, tidak terlalu sulit untuk menginstal mod yang membatalkan sebagian blur.

“Cukup mengetahui siapa dia dan dari mana asalnya."

"Kamu ingin membunuhnya?"

“Kita tidak bisa membiarkan saksi pergi. Bos pasti mengatakan hal yang sama.”

"....Benar."

Pria itu juga mengerti mereka tidak bisa melepaskan pemuda itu begitu saja. Tetapi dia menjawab dengan ragu-ragu, bukan karena dia merasa bersalah korban merupakan orang normal dan tidak bersalah, tapi karena pemuda ini memberikan kesan yang mengerikan dan menyeramkan padanya.

Mungkin dia jenis musuh dalam prinsip dasar menyingkirkan saksi dapat diterapkan?

Gadis ini adalah pembunuh dalam organisasi dan pria ini adalah anggota pendukung. Selain itu, pendapat Direktur dari organisasi tempat dia bekerja seharusnya dimintai.

Tapi itu berarti mereka harus mengakui kegagalan serius dalam pekerjaan mereka.

Pembunuh organisasi tidak memiliki jaminan status sosial. Artinya, bukan hanya kepribadian, bahkan nyawa pun tidak terlindungi. Jika mereka meninggalkan saksi, maka semua kesalahan bisa berakhir menimpa mereka semua, karena organisasi akan memutuskan semua ikatan dengan mereka, seperti kadal yang menjatuhkan ekornya. Dalam hal ini, dia akan membagi takdirnya dengan gadis ini.

Kemungkinan terjadinya hal ini tidaklah kecil.

Karena itu, langkah pertama adalah mencari tahu identitas pemuda itu. Jika ternyata ada sesuatu yang berbahaya di baliknya, dimungkinkan untuk berkonsultasi dengan organisasi.

Dengan pemikiran ini, pria itu sekarang mencoba melarikan diri dari kenyataan.

◊ ◊ ◊

Pemuda itu kehilangan minat pada gadis itu segera setelah mobil van tidak terlihat lagi.

Dia bersekolah di SMP swasta di Tokyo. Namun, dia bukan hanya seorang siswa SMP. Di satu sisi, dia bahkan mirip dengan gadis pembunuh itu.

Dia kembali ke langkahnya yang cepat. Dia berjalan lebih cepat dari sebelumnya, kelihatannya untuk menebus waktu yang hilang dalam tabrakan dengan gadis itu.

Tanpa melambat, dia berjalan melewati rute yang rumit, berbelit-belit, dan berputar beberapa kali. Pada saat yang sama, dia terlihat sangat percaya diri dengan pilihan jalannya.

Beberapa waktu kemudian dia berhenti di depan pintu belakang sebuah bangunan tua.

Itu pintu besi yang dicat abu-abu tanpa tanda. Dari sisi pemuda itu berdiri, tidak hanya pintunya yang kurang terlihat, tapi bahkan bangunannya. Namun, ada tanda-tanda orang masuk dan keluar dari pintu ini. Jelas, pintu masuk ini hanya digunakan oleh orang-orang yang terkait dengan bangunan ini.

Pintu terkunci dengan kunci elektronik otomatis. Namun, pintu itu sendiri adalah tipe kuno yang harus dibuka dan ditutup dengan tangan. Kuncinya dirancang sedemikian rupa sehingga baut logam dimasukkan ke dalam bingkai pintu untuk mengunci pintu.

Mendekati pintu, pemuda itu melakukan sesuatu yang aneh.

Dia mengulurkan jari telunjuk tangan kanannya ke depan dan menelusurinya di sepanjang tepi antara pintu dan bingkai pintu.

Tidak di sekeliling keseluruhan, tetapi hanya di sisi bangunan.

Namun, dia tidak menyentuh pintu atau bingkai pintu. Dia juga tidak memiliki alat di tangan kanannya. Tidak ada yang menonjol dari ujung jari sarung tangan hitam yang dia pakai.

Secara umum, tindakan ini sepertinya sama sekali tidak berguna.

Namun, saat pemuda itu menarik kenop pintu, pintu yang seharusnya tertutup dengan mudahnya terbuka.

Di dalam pintu ada tangga yang remang-remang.

Sekali lagi, tanpa ragu, pemuda itu turun ke ruang bawah tanah.

 

Kurang dari lima menit kemudian, pemuda itu muncul kembali dari pintu.

Dia terlihat persis sama seperti sebelum dia pergi ke ruang bawah tanah. Dia tidak memiliki goresan, bahkan pakaiannya pun tidak kusut.

Dia berjalan melalui jalan samping dan pergi ke luar.

Ke kota yang sibuk tanpa tahu malam.

Dari dunia lain, di mana kekacauan berkuasa, ke dunia lain, di mana hukum berkuasa, mencoba menertibkan kekacauan.

Pemuda itu terjun ke arus pejalan kaki di sepanjang trotoar. Sesaat kemudian, sebuah sedan putih berhenti di sampingnya.

Tanpa ragu, pemuda itu masuk ke dalam mobil mungil ini, yang warnanya teratur dan desainnya biasa, seolah dirancang untuk menyatu dengan lingkungan jalanan kota.

“Letnan Khusus, oh, sekarang aku harus memanggilmu Tatsuya-kun, kan? Nah, bagaimana hasilnya?"

“Semua mata-mata musnah. Aku mengambil alih media, tapi detail agen Uni Soviet Baru kelihatannya telah dihapus. Kamu bisa memulihkannya?

"Tentu."

Pemuda itu menyerahkan perangkat penyimpanan data elektronik yang terdapat di dalam kotak kecil.

"Tapi apa yang kamu lakukan di sini, Letnan Fujibayashi?"

Pemuda itu bertanya kepada wanita muda yang duduk di kursi pengemudi. Pekerjaan hari ini diperoleh dari rumah utama keluarga. Ini bukan misi militer ilegal. Tidak ada rencana baginya untuk bertemu dengannya.

“Kapten Sanada bertanya padaku. Sebenarnya, dia ingin datang, tapi sepertinya dia sangat sibuk.”

Perwira wanita berpakaian sipil itu menjawab, sekaligus memindahkan sedan dari tempat itu. Senyum yang nyaris tak terlihat sepertinya mengatakan: Yah, dia orang seperti itu, apa yang bisa kamu lakukan dengannya.

Seperti yang pemudai itu katakan, nama perwira wanita ini adalah Fujibayashi. Pangkatnya adalah Letnan. Stasiun tugas adalah Batalion Sihir Independen 1-0-1 Pasukan Bela Diri Nasional. Kapten Sanada yang dia sebutkan adalah perwira teknis dari Batalion Sihir Independen yang sama.

Setelah Fujibayashi selesai berbicara, pemuda itu berkata: Begitukah, dengan ekspresi penerimaan.

"Trident bekerja tanpa masalah."

“Kamu dapat menentukan CAD dan urutan aktivasinya bekerja persis seperti yang diharapkan?”

"Ya."

Pemuda itu sepakat.

CAD───Casting Assistant Device. Ini merupakan peralatan yang membantu aktivasi sihir.

Urutan aktivasi adalah program di mana sihir direkam secara elektronik.

CAD mengubah urutan aktivasi menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh penyihir. Penyihir membaca urutan aktivasi yang diubah dan membangun urutan sihir: bentuk sihir yang sebenarnya.

Pemuda ini memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir───Operator Sihir, atau singkatnya penyihir.

Trident adalah nama CAD unik yang dirancang khusus untuk pemuda ini. Itu merupakan model CAD terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan swasta dan sedikit dimodifikasi oleh perwira teknis dari Batalion Sihir Independen yaitu, Kapten Sanada. Selanjutnya, kata Trident digunakan untuk menggambarkan sihir unik yang hanya bisa digunakan oleh pemuda ini dengan bantuan CAD miliknya.

"Aku mengerti. Kapten pasti senang mendengarnya."

Perwira wanita itu sendiri juga terlihat cukup senang.

Sistem kontrol jalan raya mengambil alih sedan putih dan menjadi bagian dari aliran mobil. Sebuah mobil kecil dengan seorang pemuda di dalamnya pergi dari Shibuya pada malam hari.

 

Malam, hari rabu 7 April 2094.

Serangkaian pembunuhan terjadi di jalan-jalan sibuk daerah Shibuya.

Salah satu korbannya adalah pemuda dari geng jalanan yang bekerja di kawasan Shibuya. Penyelidikan menyimpulkan bahwa dia terlibat dalam distribusi obat-obatan terlarang dan disingkirkan oleh kelompok lawan.

Tidak ada keterangan saksi mata dalam kasus ini. Sementara ada kesaksian salah satu korban terlihat bersama seorang siswa SMA tertentu, diketahui pelanggan utama yang membeli narkoba dari geng jalanan adalah siswa SMP dan SMA. Oleh karena itu, fakta ini diabaikan karena tidak terkait dengan pembunuhan tersebut.

Polisi menyimpulkan kejadian tersebut merupakan hasil konfrontasi antar geng jalanan atau peringatan dari organisasi gangster besar. Untuk menangani kasus ini, tim investigasi khusus dibentuk. Ini reaksi terhadap penilaian lonjakan kekerasan di kalangan pemuda di jalan-jalan kota tidak boleh diabaikan, jika diabaikan maka bisa menjadi kebiasaan bagi mereka dan berubah menjadi pembunuhan terus-menerus.

Pada malam yang sama, sekitar sepuluh Pengungsi Aliansi Asia Raya yang bekerja di sekitar Shibuya menghilang. Kelompok ini baru-baru ini menjadi perhatian Departemen Keamanan Publik. Mereka dicurigai memiliki hubungan dengan para agen Uni Soviet Baru. Namun, tidak ada yang melaporkan hilangnya mereka, sehingga polisi tidak terlibat dalam kasus ini.

Post a Comment

6 Comments

  1. web spanyol dah vol 3 di inggris baru vol 1 chapter 6 padahal seru

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yg inggris gak lanjut", agak susah Tl dari spanyol

      Delete
    2. Semangat teh moemoet, kamu pasti bisa 😁

      Delete
    3. Iya, aku jga penasaran sama ni cerita. Lebih seru dari Maiden Cygnus sih

      Delete