Lampu
jalan, lampu toko, dan gemerlap papan reklame menyebarkan kegelapan yang turun
dari langit malam.
Kota
ini tidak mengenal malam.
Tetapi
bahkan kota yang ramai ini memiliki sisi negatif dari kehidupan.
Tidak
terlalu gelap, tapi jelas tidak terang.
Siapa kamu?
Cahaya
buatan dihambur-hamburkan untuk hiburan.
Di
belakang, senja menjelang fajar berlanjut.
Dunia
lain ini, tempat senja selalu berlanjut.
Kamu
bisa memasuki dunia lain ini hanya dengan berjalan kaki. Ini tidak membutuhkan
keajaiban atau ritual khusus.
Berbeda
dengan dunia di mana hukum mengatur, dunia ini merupakan ruang pelanggaran
hukum.
Di
bagian kota yang gelap, di mana kekerasan merajalela, malam itu, monster sedang
berjalan.
◊ ◊ ◊
"Nuts
you!"
Melihat
seorang pemuda yang tergeletak di tanah gang remang-remang, seorang wanita muda
menggumamkan kalimat pendek dalam bahasa Inggris dengan nada mengejek.
Biasanya,
frasa ini diterjemahkan sebagai 「Jangan bicara omong kosong」 atau 「Jangan bercanda denganku」, tapi ada juga arti lama 「Pergilah
ke neraka」.
Tampaknya
「Pergilah ke neraka」lebih
tepat diberikan pada kesempatan ini, namun gadis ini lebih suka mengatakan 「Nuts you!」 sebagai ungkapan khasnya.
Sebenarnya
dia mengucapkannya dengan logat khas Jepang.
Tapi
terlepas dari kemampuan gadis itu dalam bahasa Inggris, pemuda di tanah jelas
mengalami cedera fatal.
Darah
menyembur dari tenggorokannya yang tersayat. Di tangan gadis itu ada pisau
berdarah.
Namun,
jika ada saksi dari adegan ini, mereka pasti berpikir:
───Gadis
itu benar-benar membunuhnya?
Tinggi
pemuda yang berubah menjadi mayat lebih dari 180 sentimeter. Setidaknya jumlah
ototnya cocok dengan sosoknya.
Sebaliknya,
gadis itu tingginya sekitar 150 cm. Kakinya yang terbalut jeans sangat kurus.
Dilihat dari bahunya yang ramping, lengan yang tersembunyi di balik jaket
kulitnya, juga kecil dan rapuh. Meski memiliki senjata mematikan di tangannya,
dia sepertinya tidak mampu melukai pemuda yang jauh lebih besar darinya.
Namun,
dia sendiri sekarang berdiri di tempat ini.
Melanjutkan
tatapan penuh semangatnya ke arah mayat, dia dengan ringan mengayunkan
pisaunya.
Pisau miliknya
memiliki bilah yang dibuat menggunakan teknologi khusus, sehingga darahnya
mudah hilang.
Gadis
itu melipat pisaunya, memasukkannya ke saku kanan celana jeans dan membelakangi
mayat.
Dia
kemudian menjauh darinya dengan langkah cepat.
Dari
jalan setapak yang membentang di samping tempat parkir, dia pindah ke jalan dua
jalur.
Ada
sistem manajemen lalu lintas di jalan ini, tetapi mobil yang diparkir berjejer
di sisi kanan jalan memiliki modifikasi ilegal untuk menonaktifkan sistem
tersebut.
Pada
malam hari, kota ini menjadi semacam zona pelanggaran hukum. Polisi telah
menunjukkan sedikit keinginan untuk menangani sesuatu seperti pelanggaran parkir.
Namun meski polisi ingin menunjukkan antusiasmenya, tidak ada yang mengadukan
truk ini. Cahaya dan kegelapan kota ini saling hidup bersama, tanpa
melebih-lebihkan pertarungan di antara mereka.
Sekilas
gadis itu melirik deretan mobil, lalu tanpa ragu dia pergi ke van abu-abu,
membuka pintu kursi penumpang depan, lalu duduk di dalamnya.
“Selamat
datang kembali, Nut. Bagaimana pekerjaannya?”
Begitu
pintu ditutup, seorang pria yang duduk di kursi pengemudi bertanya. Dilihat
dari penampilannya, berusia sekitar 30 tahun.
“Hidangan
utama tidak datang.”
Gadis yang
dipanggil Nut mengeluh dengan nada seperti bocah yang kasar.
"Pria
pemimpin memasuki klub."
Pria
yang duduk di kursi pengemudi berkata, setelah itu dia menyebutkan nama klub
malam tertentu.
"Pria?
Sepertinya dia lebih tua."
Gadis
itu tidak menuntut jawaban atas pertanyaannya dan terus mendengarkan ucapan
yang dikatakan pria pengemudi.
"Apa
ada detektor logam di pintu masuk klub?"
Kata
gadis itu, menyerahkan pisau kepada pria pengemudi.
"Ya."
Pria pengemudi
mengambil pisau lipat dan menyerahkan jepit rambut dari satu set hiasan rambut
tradisional Jepang untuknya.
Di
salah satu ujung yang menyerupai garpu ada hiasan berbentuk kipas, di ujungnya digantung
pita membentuk setengah lingkaran.
“Ini
jepit rambut plastik yang tidak akan bereaksi terhadap detektor logam. Jika kamu
menarik strip dekoratif ini, lapisan luar plastik akan dilepas, memperlihatkan bilah
empat inci.
"Hanya
10 sentimeter?"
"Anggap
saja sebagai pisau, oke?"
"Bilahnya
tidak cukup lebar."
“Kamu
bisa menggunakannya dengan kemampuanmu. Oh ya. Perlu diingat 10 menit setelah ditarik,
bilahnya akan mulai membusuk. Hati-hati."
Gadis
yang dijuluki Nut mengerutkan kening mendengar kata-kata tidak bertanggung
jawab pria pengemudi. Namun, dia tidak menolak jepit rambut darinya.
"....Jika
kamu tidak ingin menggunakannya, kamu bisa menggunakan tanganmu sendiri."
Sambil
cemberut, dia melepas ikatan pita dari rambutnya, menarik rambutnya ke belakang
menjadi ponytail, dia dengan cepat mengubahnya menjadi sanggul dan mengikatnya
dengan jepit rambut.
Dari
kursi pengemudi, pria pengemudi memberinya sebuah cermin. Dia melihat dirinya
sebentar di cermin, lalu memutarnya ke sudut yang berbeda, sambil menghela
nafas dan berkata, 「Ini tidak cocok untukku....」.
"Tolong
gunakan ini."
Kali
ini, pria pengemudi memberinya tas kosmetik.
"Kupikir
gaun panjang di sana akan cocok dengan suasana klub."
Lalu
dia menunjuk ke arah kursi belakang van.
Kursi
belakang diturunkan ke posisi berbaring, lebih dari 10 set pakaian ganti digantung
di langit-langit. Mereka semua pakaian untuk wanita dan gadis.
“Jujur
aku tidak suka ini....”
Gadis
itu dengan enggan mengeluh dalam suaranya.
Namun,
dia mengerti untuk penyusupan yang sukses dia membutuhkan penampilan yang
sesuai.
Dia
berbalik dan berjalan ke bagian belakang van, melepaskan jaket kulitnya dan
mengambil blus bunga panjang dari gantungan.
◊ ◊ ◊
Itu merupakan
klub malam yang populer bagi kaum muda.
Dua orang,
seorang pria dan wanita, meninggalkan pintu masuk utama dan memasuki jalan yang
sempit serta sepi.
───Salah
satunya adalah pemuda tinggi dengan siluet segitiga terbalik.
Orang
kedua adalah seorang gadis kecil dengan jepit rambut di rambutnya───Nut.
Kaki
pemuda itu lemas. Dia mungkin mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan.
Itulah sebabnya
tangannya memegang gadis itu dengan erat, dalam kegembiraan binatang
Dia
membawa lebih dekat gadis itu dengan tangan kanannya dan mendorong tubuh
mungilnya yang lemah ke arahnya.
Setelah
menekan gadis itu ke arahnya, dia mengulurkan tangannya ke belakangnya, tapi
karena perbedaan tinggi badan, dia tidak mencapai apa-apa. Pemuda itu kesal, dia
mengangkat tangannya lagi dan mencengkeram dada gadis itu.
"Sakit
.... jangan kasar...."
Gadis
itu memohon dengan nada menggairahkan.
Gembira
dengan suaranya, pemuda itu dengan tangan kirinya mendekatkannya ke wajahnya.
"Tunggu....!
Tunggu sebentar!"
"Kenapa."
Pemuda
yang mencoba mengambil bibirnya mencemooh gadis itu dengan suara yang
mengungkapkan rasa jijik.
"Rambut...."
Cemberut
sambil mengerutkan dahinya, gadis itu mengeluh karena kesakitan.
Sambil
mendecakkan lidahnya, pemuda itu menarik tangannya dari kepalanya.
Gadis
itu meletakkan kedua tangan di belakang kepalanya untuk melepaskan jepit
rambutnya.
Rambutnya
yang panjang dan lurus jatuh seperti air terjun hitam.
Usia
gadis itu tampaknya telah turun 2-3 tahun dengan perubahan gaya rambut ini, tapi
pemuda itu terlihat lebih menyukai dirinya yang sekarang.
Aroma
bunga tercium melalui rambutnya yang tidak terikat.
Membuat
pemuda itu semakin mabuk.
Sekarang
gadis itu sendiri memeluk pemuda itu, ia melingkarkan kedua lengannya di
lehernya.
Tapi
bahkan ketika dia berdiri sambil berjinjit, pemuda itu masih lebih tinggi darinya.
Pemuda
itu melingkarkan lengan kanannya di pinggangnya dan menariknya dengan kuat ke arahnya.
Seolah
mengejeknya, gadis itu memalingkan wajahnya, mencegahnya mencapai bibirnya.
Pemuda
itu meraih dagunya dengan tangan kirinya, lalu dengan paksa menolehkan
kepalanya ke depan.
Gadis
itu memiliki senyum di wajahnya.
Dia
menarik tangan kanannya dari leher pemuda itu, kemudian dengan gerakan yang
sama dia menarik pita dekoratif dari jepit rambut.
Begitu pisau
terbuka, dia langsung menusukkan pisau ke leher pemuda itu.
Tusukan
itu dilepaskan dari posisi yang kurang stabil hanya dengan menggunakan kekuatan
satu tangan.
Apa karena pisaunya setajam itu, atau tangan
gadis itu yang kuat?
Bilahnya
tenggelam jauh ke leher pemuda itu.
Pemuda
itu berteriak dan mendorong gadis itu menjauh darinya.
Itu
mungkin murni tindakan refleksif.
Namun
berkat gerakan ini, bilah tipis yang dipegang gadis itu memotong arteri karotis
di lehernya.
Gadis
itu mundur selangkah dari pemuda itu.
Bilah jarum
keluar dari leher pemuda itu dan darah menyembur keluar dari luka yang
menganga.
Gadis
itu menyeka bibirnya dengan lengan kirinya.
Meskipun
dia menghindari ciuman di saat-saat terakhir, dia merasa itu sudah terjadi.
Baginya,
masih ada sedikit kontak.
───Menurutmu
pembunuh naif seperti itu benar-benar ada?
Pemuda
itu jatuh tertelungkup.
“Nut
you! (Mati bajingan!)”
Kata-kata
ini, yang dilontarkan dengan jahat, bagi dirinya sendiri merupakan semacam
sinyal untuk menandakan penyelesaian pekerjaan.
Dia
menjatuhkan jepit rambut dan berbalik untuk meninggalkan tempat itu.
Namun, sebelum
dia bisa mengambil satu langkah, dia membeku.
Dia
bertemu dengan mata seorang pemuda yang berdiri di pintu masuk gang.
(Kamu melihatnya?!)
Wajah pemuda
itu cukup dewasa, tapi dari segi fisik, gadis itu menilai dia adalah seorang
siswa SMP, atau mungkin seorang siswa SMA.
Tapi
bukan itu intinya.
Matanya,
melihat ke lokasi pembunuhan───tapi terlalu tenang.
Tidak, malah
dingin, bukan tenang.
Matanya
seperti kaca atau bahkan baja. Tidak ada keterkejutan atau ketakutan di
dalamnya. Tidak ada satupun petunjuk tentang emosi di dalamnya.
Pemuda
itu berjalan pergi.
Perilaku
ini sepertinya bukan pelarian dari TKP yang mengerikan, tapi hanya kehilangan
minat pada situasi yang sedang terjadi.
Pemuda
itu menjauh.
Sosoknya
menghilang di sekitar sudut bangunan.
Pada
saat itu, gadis itu akhirnya, seolah-olah atas perintah, tersadar.
"Hei,
tunggu!"
Dia
tidak bisa membiarkan saksi pergi begitu saja.
Didorong
oleh pemikiran alami, dia mengejarnya.
Tapi
dalam situasi seperti ini, tidak ada yang akan menunggu jika ditanyai.
Sebaliknya,
kebanyakan orang dalam situasi seperti ini akan bergegas pergi.
Pikiran
seperti ini membuat gadis itu semakin gugup.
Jalan
yang diambil pemuda itu, juga jalan samping dengan sedikit orang yang lewat.
Namun,
sangat sedikit yang tersisa dari jalan samping sebelum sampai di jalan utama.
Kekhawatiran
ini semakin mempercepat langkah gadis itu.
Berlari
keluar dari lorong sempit, dia berbalik ke arah pemuda itu pergi.
Bertentangan
dengan harapan gadis itu, dia segera menemukan pemuda itu.
Pemuda
itu berjalan menyusuri jalan dengan kecepatannya biasa.
Kecepatan
berjalannya tidak memberi kesan dia sedang terburu-buru.
Gadis
itu merasa malu dengan perilakunya, tetapi dia tidak memiliki keinginan untuk
mengetahui identitas pemuda tersebut.
Lagipula
dia tidak akan melihatnya lagi. ───Tidak pernah.
Dia
tidak membawa senjata. Namun, dia tidak bisa melepaskan pemuda itu walapun
tidak menemukan senjata.
Gadis
itu bertubuh kecil khas wanita, bisa dilihat dari pakaiannya saat ini betapa
ramping lengan dan kakinya.
Di sisi
lain, lawannya meski belum memiliki fisik orang dewasa, sudah lebih tinggi
darinya dan jelas berat badanya lebih berat. Dalam postur dan cara bergeraknya,
sama sekali tidak ada rasa kelambanan yang melekat pada orang dengan kondisi
fisik buruk.
Namun,
gadis itu yakin bisa menangani pemuda ini dengan tangan kosong.
───Karena
dia bukan gadis tidak berdaya seperti yang terlihat pada pandangan pertama.
Menjaga
jarak dari pemuda itu, gadis itu terjun ke kedalaman kesadarannya.
Ada
sebuah pintu di dasar lautan dunia imajinasi.
Dia
meraih ke bawah air, meraih kenop pintu, memutarnya, dan membukanya.
Pintu
dibuka dengan sedikit perlawanan.
Air
menyembur dari sisi lain pintu, memenuhi dunia imajinasi gadis itu.
Informasi
yang mengalir dari alam bawah sadar telah menimpa kemampuan gadis itu, memenuhi
tubuhnya dengan kekuatan.
───Pada
abad ke-21, sihir telah berevolusi dari takhayul menjadi sains.
Penelitian
ilmiah magis mulai menganalisis kemampuan, yang disebut kekuatan super.
Dalam
proses pembentukan sihir sebagai teknologi, prinsip sistem kekuatan super
menjadi jelas.
Semua fenomena
(peristiwa) di dunia material meninggalkan informasi.
Pembawa
informasi yang direkam adalah partikel non-materi yang disebut Psion.
Psion
tidak berinteraksi dengan partikel yang membentuk zat, atau partikel yang
mentransfer energi, maupun partikel elementer atau kompleks. Namun, ketika
psion membentuk struktur yang terorganisir, mereka dapat menyebabkan perubahan
listrik pada neuron di otak manusia.
Fenomena
ini diamati tidak hanya di korteks serebral orang yang hidup, tapi juga di sel
saraf yang disintesis secara kimiawi dan di struktur kristal dari banyak sel tersebut.
(Korteks serebal: lapisan tipis
(sekitar 1-5 mm) yang membungkus bagian otak besar atau serebrum. Berperan
sebagai pusat integrasi untuk informasi sensorik dan regio pengambil keputusan
bagi berbagai jenis output
motorik.)
Hasil
pengamatan tersebut menunjukkan ada hubungan yang kuat antara fenomena fisik
dan struktur psionik.
Zat
serupa memiliki struktur yang sama.
Fenomena
serupa juga memiliki struktur yang sama.
Semakin
mirip suatu zat atau fenomena, semakin mirip pula struktur psioniknya. Zat atau
energi dapat menyebabkan berbagai jenis fenomena melalui tindakannya.
Struktur
psionik yang terbentuk sesuai dengan perubahan fenomena disebut 『Badan Informasi Psionik』.
Biasanya,
pembentukan badan informasi psion mengikuti perubahan fenomena.
Badan
informasi psionik tidak berubah, yang baru dibuat secara langsung di tempatnya,
sehingga terakumulasi dalam aliran waktu.
Namun,
telah diamati bahwa ketika suatu kekuatan super memicu fenomena supernatural,
pembentukan badan informasi psionik telah terjadi sebelumnya.
Struktur
partikel non-materi mendistorsi fenomena fisik.
Dengan
kata lain, informasi tersebut telah menimpa fenomena tersebut.
Sihir
modern didasarkan pada penemuan ini.
Ini merupakan
prinsip dasar sihir dan kekuatan super.
Dengan
bantuan informasi yang diterima dari kedalaman kesadaran (alam bawah sadar),
gadis itu memperkuat struktur jaringan sel tubuhnya sendiri dengan tetap
mempertahankan semua fungsinya.
Kemampuan
untuk memperkuat tubuh. Yaitu, kekuatan super yang disebut 「Penguatan Tubuh」.
Gadis
itu adalah seorang psikis yang memiliki kemampuan ini. Penguatan tubuh bukanlah menambah
kekuatan tubuh, tetapi meningkatkan kemampuan atletiknya. Kemampuan
supernatural ini tidak memberinya kemampuan manusia super, seperti peluru akan
memantul atau dia bisa melompat dari gedung pencakar langit dan tidak mati. Dia
baru saja meningkatkan mobilitas dan persepsi. Dia juga tidak mencapai tingkat
bergerak lebih cepat dari peluru atau menembus pelat logam.
Namun,
dia memiliki kekuatan yang sebanding dengan beruang atau gorila. Kekuatan dan
kecepatannya cukup untuk membunuh harimau atau singa tanpa menggunakan senjata
api, busur, atau senjata lempar lainnya. ───Dia sebenarnya belum mencobanya.
Kemampuan
ini menjadi dasar keyakinannya dia bisa membunuh meski tanpa senjata.
Dia
tidak bangga dengan kekuatan dan kecepatannya. Dia berusaha untuk tidak
menyalahgunakan teknik ini untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya.
Dia
seharusnya tidak begitu percaya diri.
“~Tsu!
A-apa?!”
Namun,
gadis yang menerkam pemuda itu sudah tergeletak di permukaan jalan.
Pemuda
itu menatapnya dengan mata dingin.
Tatapannya,
sedingin baja. Tidak ada satu emosi pun yang terbaca dalam dirinya.
Mengatasi
rasa sakit, gadis itu berdiri. Dia sudah terbiasa dengan rasa sakit. Jika dia
berbaring karena sakit, dia tidak akan pernah merasakan sakit lagi. Bukan karena
sarafnya lumpuh, tapi karena kamu akan mati. Dia tinggal di dunia di mana 「Dia yang tidak melawan akan mati」.
Bahkan
ketika dia merendahkan dirinya dengan berjongkok sebelum berdiri sepenuhnya,
tatapan pemuda itu masih tanpa ekspresi.
Sepertinya
pemuda itu tidak berniat menyerang.
"Tidak
mungkin...."
Gadis
itu bergumam dalam hati. Dia hanya harus mengakui kesalahan perhitungannya.
Dari pemuda
yang tenang itu, tidak ditemukan satu pun tempat yang terbuka untuk diserang.
Dia
tidak tahu apa yang terjadi.
Dia
tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dalam
hatinya, dia hanya melukis gambar dirinya yang terbaring di jalan setelah
melancarkan serangan.
Gadis
itu memiliki kekuatan dan kecepatan, tetapi dia tidak memiliki cakar atau
taring yang tajam. Dia juga tidak memiliki tinju yang mampu memecahkan balok
beton.
───Dia
bukan lawan yang bisa dikalahkan dengan tangan kosong.
Aku harus lari. Naluri bertahan hidup gadis itu menjerit.
Tapi aku harus membungkam saksi, bagian dari hati nuraninya yang bertanggung jawab untuk
membela diri, melawan.
Gadis
itu jatuh ke dalam perangkap lingkaran setan.
Jika saja
dia masih memiliki jepit rambut itu .... Namun, penyesalan tidak bisa
mengembalikan apa yang telah dibuang. Tapi, di sisi lain, jika kata-kata
temannya benar ───jika dia memahaminya dengan benar─── jepit rambut akan segera
rusak. Itu sudah tidak berguna sebagai senjata.
Tidak
tahu bagaimana mendekatinya untuk menyerang, gadis itu menatap pemuda itu
dengan kesal.
Namun
jeda ini tidak berlangsung lama.
Tampaknya
pikiran pemuda itu juga condong ke pendapat gadis ini tidak bisa dibiarkan
begitu saja. Dia berjalan menuju gadis itu dengan langkah santai.
Pada
titik ini, situasinya berubah drastis.
Terdengar
suara mesin yang pelan dan sebuah mobil van abu-abu di antara mereka.
Melompat
mundur, pemuda itu dengan mudah mengelak dari van yang berusaha menabraknya. Pemuda
itu dengan mudah melompat mundur 10 meter dari gadis itu, meskipun kelihatannya
kakinya tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukannya.
Van berhenti.
"Nut!
Masuk!"
Menyadari
dia bahkan tidak punya waktu untuk menjawab, gadis itu secara mekanis membuka
pintu dan melompat ke kursi penumpang depan.
Van
bergoyang sekeras dia mengerem.
Pemuda
itu tidak melakukan apapun untuk menghentikan van abu-abu meninggalkan tempat itu.
◊ ◊ ◊
Gadis
yang duduk di kursi penumpang terengah-engah. Punggungnya di belakang kursi
bermandikan keringat dingin.
Waktu
dia dan pemuda itu saling memandang kurang dari satu menit.
Sejak
dia menyadari pemuda itu menemukannya di tempat kerja, bahkan belum lima menit
berlalu.
Dalam
waktu singkat ini, gadis itu merasa dua kali lebih lelah dari tiga jam
sebelumnya (waktu sejak dia memasuki klub dan melakukan kontak dengan target
hingga kematian seketika target).
"Nut,
siapa pemuda itu?"
Seorang
pria yang duduk di kursi pengemudi bertanya kepada gadis itu. Dia mengemudikan
mobilnya sendiri, tanpa autopilot.
"Dia
melihat pekerjaanku."
"Kamu
tidak bisa menghabisinya?!"
Suara
pria itu dipenuhi dengan kejutan yang tulus. Dia tahu tingkat keahlian dan
kekuatan supernya dengan baik.
Mereka
telah menjadi mitra selama 4 tahun. Selama ini, gadis itu telah berhasil
menyelesaikan pekerjaannya lebih dari 50 kali. Di antara korbannya bahkan ada
sesama pembunuh. Kegagalan bisa dihitung dengan jari satu tangan. Tapi
kegagalannya adalah kurangnya kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu, dia
tidak pernah meninggalkan bukti percobaan pembunuhan. Baik dalam prestasi
maupun keterampilan, gadis ini salah satu yang terbaik di organisasi.
Sekarang,
dia bilang tidak bisa menyingkirkan saksi. Lawannya juga seorang pemuda,
mungkin masih SMP, atau SMA. Karena itu, patnernya sangat terkejut.
"....Mungkin
dia seorang penyihir?"
Pria
itu memikirkan kemungkinan ini dan bertanya lagi.
Ada sihir
di dunia ini. Di abad ini, keberadaan sihir sudah menjadi nyata. Tentu saja, belum
bisa dikatakan sihir telah menjadi teknologi sehari-hari yang dapat digunakan
siapa saja. Tetapi lebih sering digunakan oleh tentara atau polisi, juga di
komunitas bayangan seperti keduanya, sihir digunakan sebagai senjata yang
sangat diperlukan.
Jika
seorang bocah di sekolah dasar memiliki senjata, dia bahkan dapat menembak
orang dewasa. Dengan analogi ini sebagai contoh, jika seorang siswa SMA merupakan
seorang penyihir (orang yang bisa menggunakan sihir), maka tidak jarang dia bisa
melawan pembunuh profesional.
"Aku
tidak tahu."
Dengan nada
jijik dalam suaranya, gadis itu bergumam. Dia juga memikirkan kemungkinan ini
sejak menerima serangan balik pertama. Tapi dia tidak bisa menentukan pemuda
ini seorang penyihir atau 'psikis' seperti dia.
Itu mengganggunya
betapa menyedihkan dirinya dalam situasi ini.
“Kuroko.
Kamu bisa mengetahui identitas orang itu?
Gadis
itu bertanya pada pria itu. 「Kuroko」
adalah nama kodenya. Nama aslinya adalah 「Wanizuka」. Dari kata Jepang "Wani" = "Buaya", dia
membentuk 「Kuroko」. Kata 「Kuroko」 dalam terminologi teater Kabuki berarti petugas di belakang
panggung berpakaian hitam, yang cocok dengan perannya sebagai petugas di
belakang panggung.
"Perekam
mengemudi pasti menangkap penampilannya, meski terdistorsi...."
Undang-undang
menetapkan bahwa untuk alasan privasi, wajah secara otomatis dikaburkan
(disamarkan) dalam video yang direkam oleh perekam. Namun, jika perekam
mengemudi terputus dari jaringan, tidak terlalu sulit untuk menginstal mod yang
membatalkan sebagian blur.
“Cukup
mengetahui siapa dia dan dari mana asalnya."
"Kamu
ingin membunuhnya?"
“Kita
tidak bisa membiarkan saksi pergi. Bos pasti mengatakan hal yang sama.”
"....Benar."
Pria
itu juga mengerti mereka tidak bisa melepaskan pemuda itu begitu saja. Tetapi
dia menjawab dengan ragu-ragu, bukan karena dia merasa bersalah korban merupakan
orang normal dan tidak bersalah, tapi karena pemuda ini memberikan kesan yang
mengerikan dan menyeramkan padanya.
Mungkin dia jenis musuh dalam prinsip dasar menyingkirkan
saksi dapat diterapkan?
Gadis ini
adalah pembunuh dalam organisasi dan pria ini adalah anggota pendukung. Selain
itu, pendapat 「Direktur」 dari organisasi tempat dia
bekerja seharusnya dimintai.
Tapi
itu berarti mereka harus mengakui kegagalan serius dalam pekerjaan mereka.
Pembunuh
organisasi tidak memiliki jaminan status sosial. Artinya, bukan hanya
kepribadian, bahkan nyawa pun tidak terlindungi. Jika mereka meninggalkan
saksi, maka semua kesalahan bisa berakhir menimpa mereka semua, karena
organisasi akan memutuskan semua ikatan dengan mereka, seperti kadal yang
menjatuhkan ekornya. Dalam hal ini, dia akan membagi takdirnya dengan gadis
ini.
Kemungkinan
terjadinya hal ini tidaklah kecil.
Karena
itu, langkah pertama adalah mencari tahu identitas pemuda itu. Jika ternyata
ada sesuatu yang berbahaya di baliknya, dimungkinkan untuk berkonsultasi dengan
organisasi.
Dengan
pemikiran ini, pria itu sekarang mencoba melarikan diri dari kenyataan.
◊ ◊ ◊
Pemuda
itu kehilangan minat pada gadis itu segera setelah mobil van tidak terlihat
lagi.
Dia
bersekolah di SMP swasta di Tokyo. Namun, dia bukan hanya seorang siswa SMP. Di
satu sisi, dia bahkan mirip dengan gadis pembunuh itu.
Dia
kembali ke langkahnya yang cepat. Dia berjalan lebih cepat dari sebelumnya, kelihatannya
untuk menebus waktu yang hilang dalam tabrakan dengan gadis itu.
Tanpa
melambat, dia berjalan melewati rute yang rumit, berbelit-belit, dan berputar
beberapa kali. Pada saat yang sama, dia terlihat sangat percaya diri dengan
pilihan jalannya.
Beberapa
waktu kemudian dia berhenti di depan pintu belakang sebuah bangunan tua.
Itu
pintu besi yang dicat abu-abu tanpa tanda. Dari sisi pemuda itu berdiri, tidak
hanya pintunya yang kurang terlihat, tapi bahkan bangunannya. Namun, ada
tanda-tanda orang masuk dan keluar dari pintu ini. Jelas, pintu masuk ini hanya
digunakan oleh orang-orang yang terkait dengan bangunan ini.
Pintu terkunci
dengan kunci elektronik otomatis. Namun, pintu itu sendiri adalah tipe kuno
yang harus dibuka dan ditutup dengan tangan. Kuncinya dirancang sedemikian rupa
sehingga baut logam dimasukkan ke dalam bingkai pintu untuk mengunci pintu.
Mendekati
pintu, pemuda itu melakukan sesuatu yang aneh.
Dia
mengulurkan jari telunjuk tangan kanannya ke depan dan menelusurinya di
sepanjang tepi antara pintu dan bingkai pintu.
Tidak
di sekeliling keseluruhan, tetapi hanya di sisi bangunan.
Namun,
dia tidak menyentuh pintu atau bingkai pintu. Dia juga tidak memiliki alat di
tangan kanannya. Tidak ada yang menonjol dari ujung jari sarung tangan hitam
yang dia pakai.
Secara
umum, tindakan ini sepertinya sama sekali tidak berguna.
Namun,
saat pemuda itu menarik kenop pintu, pintu yang seharusnya tertutup dengan
mudahnya terbuka.
Di dalam
pintu ada tangga yang remang-remang.
Sekali
lagi, tanpa ragu, pemuda itu turun ke ruang bawah tanah.
Kurang
dari lima menit kemudian, pemuda itu muncul kembali dari pintu.
Dia terlihat
persis sama seperti sebelum dia pergi ke ruang bawah tanah. Dia tidak memiliki
goresan, bahkan pakaiannya pun tidak kusut.
Dia
berjalan melalui jalan samping dan pergi 「ke
luar」.
Ke kota
yang sibuk tanpa tahu malam.
Dari
dunia lain, di mana kekacauan berkuasa, ke dunia lain, di mana hukum berkuasa,
mencoba menertibkan kekacauan.
Pemuda
itu terjun ke arus pejalan kaki di sepanjang trotoar. Sesaat kemudian, sebuah
sedan putih berhenti di sampingnya.
Tanpa
ragu, pemuda itu masuk ke dalam mobil mungil ini, yang warnanya teratur dan
desainnya biasa, seolah dirancang untuk menyatu dengan lingkungan jalanan kota.
“Letnan
Khusus, oh, sekarang aku harus memanggilmu Tatsuya-kun, kan? Nah, bagaimana
hasilnya?"
“Semua
mata-mata musnah. Aku mengambil alih media, tapi detail agen Uni Soviet Baru kelihatannya
telah dihapus. Kamu bisa memulihkannya?
"Tentu."
Pemuda
itu menyerahkan perangkat penyimpanan data elektronik yang terdapat di dalam
kotak kecil.
"Tapi
apa yang kamu lakukan di sini, Letnan Fujibayashi?"
Pemuda
itu bertanya kepada wanita muda yang duduk di kursi pengemudi. Pekerjaan hari
ini diperoleh dari rumah utama keluarga. Ini bukan misi militer ilegal. Tidak
ada rencana baginya untuk bertemu dengannya.
“Kapten
Sanada bertanya padaku. Sebenarnya, dia ingin datang, tapi sepertinya dia
sangat sibuk.”
Perwira
wanita berpakaian sipil itu menjawab, sekaligus memindahkan sedan dari tempat
itu. Senyum yang nyaris tak terlihat sepertinya mengatakan: 「Yah, dia orang seperti itu, apa yang bisa kamu lakukan
dengannya」.
Seperti
yang pemudai itu katakan, nama perwira wanita ini adalah 『Fujibayashi』. Pangkatnya adalah Letnan.
Stasiun tugas adalah Batalion Sihir Independen 1-0-1 Pasukan Bela Diri
Nasional. 『Kapten Sanada』 yang dia sebutkan adalah perwira
teknis dari Batalion Sihir Independen yang sama.
Setelah
Fujibayashi selesai berbicara, pemuda itu berkata: 「Begitukah」, dengan ekspresi penerimaan.
"Trident
bekerja tanpa masalah."
“Kamu
dapat menentukan CAD dan urutan aktivasinya bekerja persis seperti yang
diharapkan?”
"Ya."
Pemuda
itu sepakat.
CAD───Casting
Assistant Device. Ini merupakan peralatan yang membantu aktivasi sihir.
Urutan
aktivasi adalah program di mana sihir direkam secara elektronik.
CAD
mengubah urutan aktivasi menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh penyihir. Penyihir
membaca urutan aktivasi yang diubah dan membangun urutan sihir: bentuk sihir
yang sebenarnya.
Pemuda
ini memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir───「Operator
Sihir」, atau singkatnya penyihir.
Trident
adalah nama CAD unik yang dirancang khusus untuk pemuda ini. Itu merupakan
model CAD terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan swasta dan sedikit
dimodifikasi oleh perwira teknis dari Batalion Sihir Independen yaitu, Kapten
Sanada. Selanjutnya, kata Trident digunakan untuk menggambarkan sihir unik yang
hanya bisa digunakan oleh pemuda ini dengan bantuan CAD miliknya.
"Aku
mengerti. Kapten pasti senang mendengarnya."
Perwira
wanita itu sendiri juga terlihat cukup senang.
Sistem
kontrol jalan raya mengambil alih sedan putih dan menjadi bagian dari aliran
mobil. Sebuah mobil kecil dengan seorang pemuda di dalamnya pergi dari Shibuya
pada malam hari.
Malam,
hari rabu 7 April 2094.
Serangkaian
pembunuhan terjadi di jalan-jalan sibuk daerah Shibuya.
Salah
satu korbannya adalah pemuda dari geng jalanan yang bekerja di kawasan Shibuya.
Penyelidikan menyimpulkan bahwa dia terlibat dalam distribusi obat-obatan
terlarang dan disingkirkan oleh kelompok lawan.
Tidak
ada keterangan saksi mata dalam kasus ini. Sementara ada kesaksian salah satu
korban terlihat bersama seorang siswa SMA tertentu, diketahui pelanggan utama
yang membeli narkoba dari geng jalanan adalah siswa SMP dan SMA. Oleh karena
itu, fakta ini diabaikan karena tidak terkait dengan pembunuhan tersebut.
Polisi
menyimpulkan kejadian tersebut merupakan hasil konfrontasi antar geng jalanan
atau peringatan dari organisasi gangster besar. Untuk menangani kasus ini, tim
investigasi khusus dibentuk. Ini reaksi terhadap penilaian lonjakan kekerasan
di kalangan pemuda di jalan-jalan kota tidak boleh diabaikan, jika diabaikan
maka bisa menjadi kebiasaan bagi mereka dan berubah menjadi pembunuhan
terus-menerus.
Pada
malam yang sama, sekitar sepuluh 「Pengungsi Aliansi Asia Raya」 yang bekerja di sekitar Shibuya menghilang. Kelompok ini
baru-baru ini menjadi perhatian Departemen Keamanan Publik. Mereka dicurigai
memiliki hubungan dengan para agen Uni Soviet Baru. Namun, tidak ada yang
melaporkan hilangnya mereka, sehingga polisi tidak terlibat dalam kasus ini.
6 Comments
Lanjut Min...
ReplyDeletep, lagi proses
Deleteweb spanyol dah vol 3 di inggris baru vol 1 chapter 6 padahal seru
ReplyDeleteiya yg inggris gak lanjut", agak susah Tl dari spanyol
DeleteSemangat teh moemoet, kamu pasti bisa 😁
DeleteIya, aku jga penasaran sama ni cerita. Lebih seru dari Maiden Cygnus sih
Delete