Bangun ke Dunia Baru
Aku bermimpi.
"Penebusan."
Mimpi yang mengerikan.
"Penebusan."
Rasanya seperti semuanya terus menjadi semakin buruk.
"Penebusan."
Aku ingin melakukan sesuatu, tapi tidak peduli apa yang
aku coba, tindakanku sepertinya hanya memperburuk keadaan.
Rasanya seperti aku diseret ke dalam rawa tak berujung.
Semakin aku berjuang, semakin dalam aku tersedot.
Lalu saat seluruh tubuhku terseret di bawah permukaan....
Aku bangun dengan kaget.
Kurasa aku mengalami mimpi buruk.
Jenis mimpi buruk yang membuatmu merasa sangat putus asa.
Ketika aku membuka mata, hal pertama yang aku lihat
adalah langit-langit yang asing.
Saat aku menatapnya dengan tatapan kosong, aku merasakan
seseorang bergerak tepat di sebelahku.
"Shun! Kamu sudah bangun?!”
Melihat ke arah sumber suara panik, aku menemukan Katia
duduk di sebelahku.
Wajahnya seperti suaranya, menunjukkan kecemasan, kelelahan,
dan yang terpenting kelegaan.
"Kamu baik-baik saja?"
“Eh .... ya. Aku baik-baik saja."
Di bawah tekanan intensitas Katia, aku secara otomatis
merespons.
"Oh, bagus. Ketika kamu tidak bangun tidak peduli
berapa banyak Sihir Penyembuhan yang aku gunakan padamu .... kupikir kamu tidak
akan pernah membuka matamu lagi.”
Katia pasti berada di sisiku menggunakan Sihir
Penyembuhan selama ini.
Itu menjelaskan mengapa dia terlihat sangat lelah.
Saat pikiran itu terlintas di benakku, dia tiba-tiba
menangis.
"Huh? Apa-?!"
"Syukurlah. Aku sangat senang...."
Aku melihat sekitar, tidak tahu harus berbuat apa dengan
tangisan Katia.
“Ayolah, aku baik-baik saja. Lihat? Tidak ada yang salah.
Oke?"
Aku mencoba menunjukkan kepadanya bahwa aku utuh
sempurna. Aku tahu ini upaya yang menyedihkan untuk menghibur, tapi menurutku
itu lebih baik daripada diam saja.
Memang benar tidak ada yang salah dengan tubuhku.
Aku tidak terluka dan merasakan sakit.
Selain sedikit lesu karena baru bangun tidur, aku adalah
gambaran orang yang sangat sehat.
....Setidaknya, secara fisik.
“Kamu yakin baik-baik saja? Kamu masih terlihat pucat....”
Katia masih sangat khawatir.
Jika itu cukup untuk membuatnya menangis, mungkin
keadaanku lebih buruk daripada yang kusadari.
Aku ingat mengerang keras saat jatuh.
Mungkin normal untuk khawatir jika seseorang tidak bangun
bahkan jika kamu menggunakan Sihir Penyembuh pada mereka dan mengerang kesakitan
saat tidur.
“Ya, aku baik-baik saja. Tapi kurasa aku sedikit haus?”
Aku pasti banyak berkeringat saat tidur, pakaian yang aku
kenakan menempel di kulitku, menyedot semua kelembapan di tubuhku.
Sekarang tenggorokanku kering karena semua cairan yang hilang
dari tubuhku.
“Ahh. Kalau begitu, aku akan mengambilkanmu segelas air.”
Katia segera berdiri dan berlari dari ruangan.
Melihatnya pergi, aku tenggelam dengan lesu kembali ke
tempat tidur.
Ada huruf-huruf mengambang di sudut pandanganku, atau
mungkin di pikiranku.
Sensasinya sama seperti saat kamu Menilai (Appraisal) sesuatu.
Pesan ini telah memberiku perasaan tidak menyenangkan
selama ini.
Hanya berfokus pada mereka membuatku merasa sedikit mual.
Tapi tidak seperti Penilaian (Appraisal), aku tidak bisa
menghapus tampilan ini.
Huruf-huruf itu mengeja kata "Taboo".
Melawan rasa mual, aku fokus pada kata yang menyeramkan.
Kemudian kata “Taboo” menjadi bagian atas menu.
[Menu Taboo
Gambaran Sistem
Deskripsi Sistem
Riwayat Pembaruan
Daftar Poin
Sejarah Reinkarnasi
Opsi Khusus n% I = W]
"Urgh!"
Membuka menu saja sudah membuatku semakin mual.
Ini menjijikkan, seperti diperlihatkan semacam kejahatan
yang terkonsentrasi.
Rasa dingin muncul dalam diriku, mengabaikan pikiran dan
perasaanku.
Naluriku mendesakku untuk segera menutup menu, tapi aku
berhasil bertahan.
Masih melawan rasa mual, aku membuka Gambaran Sistem.
[Gambaran Sistem
Kondisi Sebelum
Instalasi Sistem
Energi MA
Kondisi Setelah
Instalasi Sistem]
Segera setelah aku membuka menu ini, rasa mual semakin
kuat.
Seolah-olah aku bisa mendengar suara yang berasal dari
huruf-huruf ini.
"Penebusan."
Pikiran itu menghantam kepalaku seperti kutukan.
Aku dengan sadar mengakui dan mengabaikannya, bersamaan
dengan mual dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Bertentangan dengan diri sendiri, aku mencoba mengabaikan
dan memperhatikan.
Jika tidak, aku merasa seperti bisa menjadi gila.
Sejujurnya, aku tidak ingin melihat lebih dari ini.
Tapi aku tidak punya pilihan.
Aku harus tahu apakah yang aku lihat dalam mimpi itu
benar atau tidak.
Mimpi yang aku alami adalah cerita yang benar-benar tanpa
harapan.
Alih-alih dari sudut pandang orang tertentu, itu seperti
pandangan sekilas dari kisah masa lalu dunia ini.
Ketika pemimpin para elf, Potimas, masih menjadi manusia
.... dia membawa kekacauan maupun kehancuran ke planet ini dan para dewa yang
tinggal di sini, semuanya semata-mata karena dia tidak ingin mati.
Aku melihat kenangan dewi Sariel dan orang-orang
terdekatnya, mereka melakukan segala upaya yang mereka bisa untuk menyelamatkan
planet ini dari kehancuran total.
Ini hanya firasat, tapi menurutku bagian itu terpisah
dari "Taboo" ini.
Mungkin seseorang sengaja menunjukkannya kepadaku.
Untuk saat ini, aku tidak akan memikirkan motif orang
itu.
Pertama, aku harus mencari tahu apakah semuanya benar.
Memaksa tubuhku untuk tidak gemetar, aku melihat setiap
opsi secara bergantian.
Sebelum sistem, energi MA, setelah sistem.
Setiap opsi berisi informasi, persis seperti yang aku
lihat dalam mimpi.
Sebelum sistem diberlakukan, planet ini tidak jauh
berbeda dari Bumi.
Namun, ada makhluk yang disebut naga.
Tentu saja naga tidak ada di dunia kami.
Tulisannya kaku, hanya mencatat kejadian tanpa emosi.
Tetapi ketika aku memindai kata-kata dengan mataku, aku
merasakan pesan yang kuat menyerang pikiranku.
"Penebusan."
Aku menggelengkan kepala dan terus membaca.
Umat manusia menemukan sumber daya baru yang disebut
energi MA dan mulai menggunakannya.
Mereka tidak tahu itu merupakan kekuatan kehidupan planet
ini.
Sehingga jika menggunakannya dapat mempersingkat masa
hidup planet ini.
Ini menimbulkan kemarahan naga yang hampir menghancurkan
umat manusia.
Tapi umat manusia dilindungi dari naga oleh dewi Sariel.
Naga menyerah pada planet dan manusia, sehingga mereka
terbang menjauh.
Tidak lama kemudian, energi MA hampir seluruhnya habis, hitungan
mundur kehancuran planet dimulai.
Melupakan dewi yang telah melindungi mereka, manusia
memutuskan untuk mencoba menghidupkan kembali planet ini dengan menggunakan
dewi Sariel sebagai pengorbanan.
Administrator Güliedistodiez sangat marah dengan hal ini.
Dia menerapkan sistem untuk menyelamatkan Sariel.
Itu dimaksudkan untuk mewujudkan keinginan dewi dan
mempertahankan hidupnya.
Saat aku membaca semua ini, Katia kembali dengan gelas
dan teko air.
"Shun?! Kamu terlihat semakin pucat!”
Apakah wajahku benar-benar pucat?
Katia bergegas menaruh gelas dan teko ke samping, lalu
meletakkan tangannya di dahiku untuk mulai merapal Sihir Penyembuh.
Karena ini masalah kondisi mental, Sihir Penyembuh fisik
tidak berpengaruh.
Tapi pertimbangan Katia menenangkan hatiku yang sakit.
"Terima kasih. Sekarang aku merasa sedikit lebih
baik.”
Aku bersungguh-sungguh, tapi Katia masih menatapku dengan
kekhawatiran di wajahnya, terlihat tidak yakin.
Karena aku berkeringat dingin di atas semua kelembapan
yang sudah hilang saat tidur, aku bahkan lebih haus dari sebelumnya.
Aku meraih gelas yang Katia letakkan di samping tempat
tidurku.
Tapi sebelum aku bisa mengambilnya, Katia mengambilnya,
mengisinya dengan air, lalu membawanya ke bibirku.
Apa dia mencoba membantuku minum?
Ini agak memalukan, karena aku tidak sakit....
"Aku—aku bisa meminumnya sendiri...."
"Tidak, kamu tidak bisa!"
Intensitas Katia menguasaiku, sehingga membuatku mengalah.
Air dingin mengalir ke tenggorokanku yang kering.
Aku menghabiskan segelas air dalam hitungan detik, Katia
segera mengisi gelas kedua, seolah-olah tau segelas air belum cukup.
Setelah aku menghabiskan gelas kedua, aku akhirnya
menarik napas dalam-dalam.
Aku masih membaca menu Taboo bahkan saat minum.
Sebagian besar informasinya sama dengan mimpiku.
Ada beberapa bagian yang hilang, seperti nama Potimas
atau fakta naga mencuri energi MA yang tersisa saat mereka pergi.
Tapi selain itu, semuanya sama dengan mimpiku.
Aku menutup Gambaran Sistem.
Aku juga ingin melihat bagian lain dari menu, tapi aku merasa
tidak bisa menanganinya sekarang.
Ketika aku melihat sekilas sisanya, Deskripsi Sistem
memenuhi pandanganku secara menyeluruh sehingga sulit untuk melihatnya.
Cukup sulit untuk menerima semuanya secara normal, tekanan
pada kondisi mentalku bertambah dengan setiap kata yang aku baca. Aku belum
bisa membaca semuanya sekarang.
Menyerah, aku beralih ke bagian berikutnya, Riwayat
Pembaruan. Bagian ini dikemas dengan informasi seperti yang terakhir.
Saat ini, aku benar-benar kehabisan tenaga.
Aku menutup seluruh menu Taboo.
Meski begitu, kata "Taboo" tidak hilang dari
sudut pikiranku, begitu pula bisikan yang dipancarkannya.
Ini tidak seburuk saat menu terbuka, tapi aku tidak tahan
memikirkan ini akan bertahan selamanya.
Sambil menghela nafas panjang, aku bangun dari tempat
tidur.
"Shun, untuk saat ini kamu harus tetap istirahat."
"Tidak, aku harus pergi."
Untuk sementara waktu ini aku telah mendengar keributan
di lantai bawah.
Aku pasti berada di lantai dua.
Aku meninggalkan ruangan seolah-olah dipandu oleh sesuatu
dan berjalan menuruni tangga.
Katia mengikuti dengan cemas di belakangku.
Ketika aku menuruni tangga, ada orang yang aku lihat tepat
sebelum aku pingsan.
"Apa kamu keberatan jika aku juga mendengarkan
penjelasan ini?"
Menanggapi suaraku, gadis berkulit putih itu berbalik.
Pupil matanya yang banyak semuanya tertuju padaku.
Mata yang membunuh Julius nii-sama.
Tl: Setiap kali baca nama Katia, bikin merinding. Siapkan hati dan mental kalian untuk mendengar keSAMPAHan HERO satu ini.
0 Comments