F

Kumo Desu ga Nani Ka? Volume 15 Chapter 1 Bahasa Indonesia

 

Fajar Baru

Selamat pagi. 

Ini masih pagi. 

Aku khawatir tidak bisa menggambarkan pagi ini sebagai "menyegarkan". 

Saat malam hari aku tidur di dalam rumah yang diselamatkan dari kehancuran Desa Elf. 

Sebuah rumah yang dibangun di dalam lubang pohon, seperti yang ada di dongeng. 

Sebuah rumah pohon? Umm .... ya, kamu tidak salah. 

Ini benar-benar menakjubkan dan indah. 

Apakah ini benar-benar dongeng! 

Aku biasanya tinggal di rumahku sendiri ketika tidur, tetapi setelah melihat ini, kupikir aku ingin tinggal di sini satu malam lagi.

Tapi sayangnya, aku merasa tidak nyaman. 

Bagaimana aku mengatakannya? Tempat ini adalah medan perang! 

Berkat senjata rahasia Potimas, bulu babi dan piramida segitiga, area yang dulunya hutan hijau sekarang menjadi ladang hangus. 

Terus terang, bau gosong (hangus). 

Aku berada jauh dari area yang terbakar, tetapi aku masih bisa menciumnya. 

Ada juga pertempuran antara Taratect dan beberapa Gloria di sekitar sini, sisa-sisanya masih terlihat

Para robot sepertinya tidak menggunakan bensin, jadi baunya tidak terlalu menyengat, tapi ada bau samar logam yang terbakar di udara. 

Tentu saja, bau ladang yang terbakar jauh lebih baik.

Aku merasa dalam situasi saat ini, mereka yang memiliki peningkatan indra penciuman akan mengalami kesulitan.

Ketika aku menjadi seorang dewa, indra penciumanku menjadi seperti manusia biasa, tetapi dalam kondisiku sebelumnya, bau ini bisa membuatku tidak tidur! 

Tidak, itu sebenarnya bisa diatasi dengan menonaktifkan kemampuanku. 

Tempat ini awalnya dihuni oleh elf. 

Ini membuatku merasa tidak nyaman. 

Kami membantai penduduk asli tanpa ampun. 

Bukannya aku takut pada hantu pendendam atau semacamnya, tapi aku masih merasa tidak nyaman. 

Bau darah yang berceceran juga tidak enak....

Kesimpulannya, bukan karena rumahnya tidak nyaman, tetapi situasinya sendiri yang menyebabkan ketidaknyamanan itu. 

Aku merasa lebih baik jika tinggal satu malam sebagai seorang wisatawan atau lainnya, tapi tidak dalam situasi ini. 

Tidurku tidak nyenyak dan aku mengalami beberapa mimpi buruk.

Sangat menyenangkan jika bisa tidur nyenyak setelah semua pekerjaan yang aku lakukan. 

Pekerjaan besar itu adalah pembantaian para elf, jadi kurasa aku tidak bisa bangun dalam suasana hati yang baik. 

Pekerjaan besar menyerang dan menghancurkan desa elf.

Tujuannya, tentu saja untuk membunuh Potimas. 

Karena perbuatannya planet ini berada dalam keadaan yang mengerikan. 

Kami mencari tahu sumber dari semua masalah dan memperbaiki situasi sebanyak mungkin. 

Itulah alasan kami di sini. 

Mengenai Potimas, ada juga masalah yang berhubungan dengan Raja Iblis. Aku harus mengakui, aku memiliki perasaan campur aduk tentang memberi Raja Iblis tugas untuk menyingkirkannya. 

Dalam pertarungan melawan Potimas, Raja Iblis akhirnya bisa menghabisinya.

Tapi harganya sangat besar.

Akibat dari pertempuran, Raja Iblis semakin melemah sehingga dia hampir tidak bisa melanjutkan pertempuran. 

Itu belum semua. 

Ini bagian terpenting, nyawa Raja Iblis hampir habis. 

Awalnya, Ariel mengambil peran sebagai Raja Iblis karena dia menyadari harapan hidupnya sendiri. 

Dia secara fisik abadi, tetapi jiwanya mendekati akhir hidupnya. 

Ini bisa dilihat dari statistiknya. 

Statistik Raja Iblis termasuk kemampuannya, sama sekali tidak berubah. 

Sistem meningkatkan statistik dan kemampuan dengan cara menyerap sebagian dari jiwa lawan yang dikalahkan dalam bentuk Exp lalu menambahkannya ke jiwamu sendiri. 

Dengan kata lain, kamu secara paksa memperluas jiwa.

Sehingga jiwa Raja Iblis membengkak seperti balon yang hampir meledak. 

Itu sebabnya dia belum bisa mengasimilasi jiwa dengan Exp yang diperoleh, jadi statistik dan kemampuannya tidak meningkat lagi.

Tidak mungkin jiwa Raja Iblis dalam keadaan seperti itu dapat menerima Exp tambahan.  

Entah jiwanya akan meledak atau isinya akan bocor dari lubang di balon. 

Tidak peduli hasilnya, jiwa Raja Iblis telah mencapai batasnya. 

Itu sebabnya Raja Iblis meramalkan kematiannya dalam waktu dekat. 

Namun, itu dari sudut pandang Raja Iblis yang telah menjalani hidup sangat panjang. 

Dari sudut pandang manusia biasa, dia seharusnya masih memiliki waktu yang lama. 

Tapi setelah pertempuran dengan Potimas, umurnya semakin berkurang. 

Saat ini Raja Iblis sepertinya bisa mati kapan saja. 

Ketika melihatnya, aku ingin tahu apakah itu ide yang bagus untuk membiarkannya melawan Potimas.

Bahkan jika permintaannya dari Raja Iblis, aku seharusnya dengan tegas menolaknya. Tapi di saat yang sama, mau tak mau aku memikirkan fakta, aku tidak menghabiskan energiku berkat Raja Iblis yang mengalahkan Potimas sendirian. 

Meskipun itu kemenangan yang membuat Raja Iblis hampir mati, aku di sini mencoba mengukur energi yang dihemat dalam angka. 

Sisi kejiku ini terus mengejutkanku. 

Aku sangat membenci diriku sendiri!

Umm, baiklah, kita tidak bisa mengubah masa lalu. 

Ini sudah terjadi dan aku tidak bisa mengubahnya....

Aku akan merenungkannya. Tapi aku tidak menyesal. 

Bertobat berarti menyangkal sesuatu yang telah kamu lakukan. 

Apapun yang terjadi, kamu harus menerimanya dan menggunakannya untuk maju.

Oke, oke, mari kita lihat. 

Yah, kurasa aku akan menemui para tahanan dulu sebelum melanjutkan monologku. 

Para tahanan dalam pertempuran ini adalah Yamada-kun dan rekan-rekannya. 

Lalu para reinkarnasi yang terkurung di desa elf membutuhkan perlindungan. 

Kemudian, ada sensei yang satu-satunya selamat dari para elf. 

Dengan kata lain, hampir semuanya adalah para reinkarnasi. 

Nah, kami membunuh semua elf. 

Elf adalah ras yang lahir dari klon Potimas. 

Klon dan keturunannya disebut elf. 

Rupanya, para elf telah melakukan penculikan semacam ini sejak lama sebelum mengambil para reinkarnasi. 

Mereka mengubah orang yang diculik menjadi elf dan memaksa mereka untuk berkembang biak dengan klon Potimas.

Jika semua elf berasal dari klon Potimas, akan ada terlalu banyak kekerabatan genetik. 

Anak-anak yang lahir dengan cara ini dibesarkan sebagai elf. 

Secara alami, kebanyakan elf berhubungan dengan Potimas. 

Karena rasnya atau garis keturunan darahnya? 

Karena keduanya, itu sebabnya lebih baik membasmi mereka semua. 

Pengecualiannya untuk sensei dan half-elf. 

Tentu saja kami tidak akan melenyapkan sensei, tapi sedikit menyebalkan jika kami harus berurusan dengan half-elf. 

Mataku tidak maha kuasa. 

Ada tempat yang tidak bisa aku capai dan hal-hal yang mengintai di bayang-bayang. 

Hasil terbaiknya adalah membasmi elf sebanyak mungkin, tetapi akan sulit untuk memburu semua elf yang ada di luar desa. 

Jika kami melewatkan beberapa, tidak ada yang bisa dilakukan.

Karena itu, kami telah menyelesaikan masalah dengan para elf yang melarikan diri ke alam liar. 

Karena itulah aku memutuskan untuk mengabaikan half-elf dari kelompok Yamada-kun. 

Aku mendengar half-elf pernah mati sekali, tapi itu bukan masalah besar. 

Sejak dia hidup kembali.

Kudengar setelah itu Yamada-kun pingsan, aku tidak tahu itu! 

Aku tidak tahu, sungguh! 

Aku tidak peduli apa yang terjadi padanya! 

Ya. 

Aku sedikit takut, tapi aku harus melihat apa yang terjadi pada Yamada-kun, kan? 

Mungkin karena kesalahanku Yamada-kun pingsan. 

Itu penyebabnya, bukan? 

Merasa bersalah? 

Dia mungkin pingsan karena memaksimalkan taboo, kan?

Apa yang harus aku lakukan? Jika kepribadiannya benar-benar berubah karena informasi Taboo yang dipasang padanya....

Ahh, menakutkan!! 

Baiklah, mari ubah topik. 

Haruskah aku menjelaskan detailnya kepada reinkarnasi lainnya? 

Tidak bisakah aku menyerahkannya pada Oni-kun? 

Aku terlalu malas untuk membuka mulut.

Di satu sisi, misi yang lebih sulit menunggu kami daripada yang ada di desa elf. 

Ini menyedihkan. 

Bagaimanapun, mari kita lihat apa yang terjadi. 

Jadi aku meninggalkan rumah pohon dan pergi ke tempatku menemukan tumpukan mayat. 

Ya, aku serius. 

Ini bukan metafora atau semacamnya, aku benar-benar serius.

Tumpukan mayat adalah sisa-sisa tentara kekaisaran yang telah menginvasi desa elf.

Tentara kekaisaran yang dipimpin Natsume-kun ke tempat ini menjadi tidak terkendali melawan para elf dan akhirnya diserang dari belakang oleh tentara iblis. 

Tentu saja, ada beberapa yang selamat, tetapi mereka telah dipukuli sampai dimusnahkan dalam arti militer. 

Jika jumlah korban melebihi 30%, apakah ini pemusnahan? 

Bagaimana jika melebihi 40%? 

Ya, aku yakin kerusakannya jauh lebih buruk dari itu. 

Unit yang dipimpin Natsume-kun secara pribadi menghadapi orang-orang yang agak biasa seperti kelompok Yamada-kun dan sensei, jadi kerusakan yang mereka derita minim. 

Namun, unit lain harus bersaing dengan senjata rahasia Potimas, jadi beberapa tampaknya dimusnahkan sepenuhnya.

Senjata rahasia di sini berbeda, tidak seperti bulu babi yang kuhadapi atau Gloria Omega yang dihadapi Raja Iblis, itu hanya semacam robot yang diproduksi secara massal. 

Aku hanya bisa menyebut mereka "robot". 

Tapi mereka bahkan tidak kuat, karena mereka hanya robot yang diproduksi secara massal. 

Meskipun bagiku mereka tidak lebih dari sampah, mereka menjadi ancaman besar bagi standar orang-orang di dunia ini. 

Singkatnya dalam prespektif manusia, robot itu ancaman yang sama besarnya dengan Naga Tanah Araba.

Senjata yang sangat kuat sehingga manusia biasa tidak bisa melawannya, lalu karena robot diproduksi secara massal.

Tentu saja, robot akan keluar secara berbondong-bondong. 

Ya. Seperti yang diharapkan mereka semua mati. 

Hasilnya adalah tumpukan mayat ini.

Rupanya, tentara Kekaisaran yang masih hidup dan bawahan Mera telah bekerja sepanjang malam untuk mengambil mayat dari medan perang. 

Sementara aku berbicara tentang betapa tidak nyaman saat tidur, mereka telah bekerja sepanjang malam di hari yang sama ketika mereka bertempur. 

Maaf. 

Maaf aku memberi diriku kemewahan ini. 

Mereka telah bekerja keras agar aku bisa tidur dengan nyaman. 

Para tentara dunia ini bertempur sampai mati, lalu jika mereka tidak mati, mereka harus bekerja sepanjang malam untuk sesuatu yang sangat suram. 

Bagi mereka yang ingin pergi ke isekai! Apakah kalian ingin menjadi tentara di dunia lain? 

....Aku mulai merasa sangat kasihan pada diriku sendiri. 

Awalnya, para tentara kekaisaran akan digunakan dan dibuang, jadi sudah bisa diduga ini akan terjadi.

Aku bersusah payah mengatur semuanya sehingga Natsume-kun mengumpulkan pasukan bangsawan kekaisaran yang korup, tapi para tentara ini tidak bersalah karena yang korup sebenarnya atasan mereka.

Beberapa dari mereka mungkin telah mengisap madu manis yang menetes dari atas. 

Yah, mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik.

Itu sebabnya kupikir kami harus memperlakukan mereka dengan hormat. 

Kami tidak dapat membawa tubuh mereka kembali ke Kekaisaran, jadi kami akan membawa pulang barang mereka atau mengkremasi mereka, lalu membawa abu mereka bersama kami. 

Bagaimanapun, kami harus memberi mereka penguburan yang layak. 

Di sisi lain, tidak ada mayat elf di sekitar.

Mereka semua telah menghilang ke perutku. 

Lebih tepatnya, klonku telah memakannya. 

Ini caraku memberi mereka penguburan yang layak, oke? 

Karena di alam liar, memakan hasil yang kamu buru itu sopan. 

Mayat yang dimakan olehku akan menjadi daging dan darahku. 

Mm, itu bagus!

Aku yakin Potimas akan menangis bahagia karena melihat garis keturunannya sendiri menjadi daging dan darah Dewa. 

"Shiro-sama. Selamat pagi." 

Saat aku melihat tumpukan mayat, Mera mendatangiku dan menyapa. 

"Sudah sarapan belum? Jika belum, saya akan menyiapkan sarapan."

Sarapan disajikan dengan sangat efisien.

Ini buruk.

Mera sangat perhatian dalam detail kecil, biasanya aku tidak keberatan dipanggil seperti itu, tapi sekarang Mera ada di sini sebagai salah satu komandan pasukan iblis.

Agak aneh melihat dia memperhatikanku tidak peduli bawahannya masih ada disekitar meskipun kami sama dalam posisi.

Mera adalah seseorang yang bisa beralih antar kehidupan pribadi dan publik.

Dia tidak akan menunjukkan citra dirinya yang rendah kepada bawahannya.

....Kurasa tidak, tapi Mera-kun?

Apa kamu khawatir aku akan memakan mayat ini?

Jika aku membuka mataku, aku yakin akan mendapat tatapan. 

Mata Mera sedikit mengembara, seolah-olah dia memperhatikan lingkungan. 

Ini sedikit perubahan yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa, tetapi mataku tidak bisa ditipu. 

Bajingan ini!

Ah, kalau begitu. 

Sepertinya aku belum sarapan, jadi aku akan membiarkan Mera menyiapkan makanan. 

Kalau hanya ini, menurutku tidak masalah. 

Oh, niat membunuh? 

Niat membunuh yang tajam dan tanda penggunaan sihir. 

Mera memperhatikannya sesaat setelah diriku, aku menggunakan tanganku untuk menghentikannya bergerak. 

"Hmmm. Aku sudah menduga level segini tidak bisa menjadi ancaman, bahkan tidak berfungsi sebagai intimidasi."

Orang yang telah melepaskan niat membunuh mematikan perlahan berjalan ke arah kami. 

Dia salah satu jenderal Kekaisaran, kupikir namanya adalah Ronandt. 

Lebih mudah dimengerti jika dia mengatakan, dirinya adalah guru dari Pahlawan Julius. 

"Apa yang kamu inginkan?"

Mera mengembalikan niat membunuh kepada Ronandt. 

Niat membunuh Mera luar biasa karena [Intimidasi] dan skill lainnya. 

Tentara Iblis dan Kekaisaran yang bekerja di dekatnya terlihat pucat atau pingsan tak sadarkan diri. 

Di tengah intimidasi ini, Ronandt tersenyum tidak peduli. 

Hmmm, seperti yang diharapkan dari manusia yang sudah hidup lama.

Jika aku hanya melihat statusnya, Mera seharusnya jauh lebih kuat, tetapi dalam hal martabat, Ronandt tampaknya jauh lebih hebat. 

"Apa? Aku hanya menyapa."

"Oh. Apakah di Kekaisaran mereka mengaktifkan sihir sebagai ucapan salam? Aku belum pernah mendengarnya." Mera menjadi lebih menakutkan di hadapan Ronandt yang santai. 

Suasana menjadi tegang, seolah-olah ada krisis yang segera terjadi. 

Tapi ada sesuatu yang memecah suasana, ada seseorang, tapi .... bukankah ini tindakan yang lucu? 

Fiel-chan, kenapa kamu di punggung Ronandt? 

Dengan menempel di punggung Ronandt, kamu membuat Mera terlihat seperti penjahat yang mencoba mengincar cucunya.

Apa yang terjadi?

Aku tidak mengerti!

Mera juga bingung.

Ini situasi yang tidak diharapkan? 

"Pria macam apa kamu, jika bereaksi berlebihan terhadap sesuatu seperti itu? Master, kamu pasti telah melihat sebenarnya aku tidak berniat mengucapkan mantra itu, kan?"

Bukan begitu, kamu sebagian benar, tapi alasan utama diriku tidak bergerak karena kehadiran Fiel di punggungmu membuatku bingung. 

Seorang pria tua sombong dengan seorang gadis di punggungnya.

Aku tidak bisa mengerti setengah dari perkataan yang dikatakan orang ini. 

"Aku memiliki sejarah panjang dengan Master. Tentu saja, aku yakin kamu tidak terlalu peduli padaku, itulah mengapa aku datang untuk menyapa, jadi kamu bisa mengingat namaku." 

Oh ya. Aku sudah tahu namamu. 

Ketika kamu telah membuat dampak seperti ini, akan sulit untuk melupakanmu. 

"Namaku Ronandt Orozoy. Aku kepala penyihir istana Kekaisaran Renxandt." 

Bang! Efek suara menyertai perkenalan pria tua itu dengan sangat baik. 

Tepat setelah itu, Fiel menarik kedua pipinya. Seorang pria tua dengan wajah katak sedang berdiri di sini.

"Fu?!"

Mera tertawa.

Aku juga hampir melakukannya. 

Jika saat ini kamu membuat wajah lucu, tentu saja aku akan tertawa! 

Jika ada seorang komedian yang menonton, dia pasti akan berkata, "Itu tidak adil!" Aku tidak boleh tertawa dalam situasi ini!

T-Tidak. Aku tidak boleh tertawa. 

"Pergi." 

"Um, Anda yakin?" 

Aku memberikan anggukan tegas pada Mera yang kebingungan. 

Ayo pergi dari sini sementara otot-otot wajahku masih melakukan tugasnya! 

Aku memunggungi pria tua itu yang masih membeku dengan wajah geli, lalu cepat-cepat pergi. 

"Apa yang kamu lakukan?!" 

Ada teriakan dari belakang, tapi aku mengabaikannya.

Mera terus menatapnya, tetapi ketika aku pergi tanpa ragu-ragu, dia mengejarku. 

Di belakangku, kupikir aku mendengar sesuatu seperti "Tolong, Tu-tunggu!" Tapi aku pasti berkhayal.

Itu pasti seorang komedian yang berpura-pura mengatakan 'Jangan mendorongku!' Jadi jawaban yang benar adalah jangan menunggu.

Bahkan sebelum bertemu dengan para reinkarnasi, aku sudah merasa sangat lelah.

Nai wa~

Aku patah semangat karena bertemu dengan seorang pria tua berwajah katak, tetapi sekali lagi Mera membawaku ke rumah pohon yang sama untuk sarapan. Tentara iblis telah membawa tenda untuk berkemah, tapi jauh lebih nyaman untuk tinggal di bangunan dengan atap.

Beberapa bagian area menjadi tidak dapat dihuni, tetapi masih banyak rumah tersisa yang dapat digunakan di desa elf yang besar. 

Sekarang setelah penghuninya pergi, tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkannya.

"Ara? Selamat pagi."

Di dalam rumah pohon, Vampy sedang sarapan dengan anggun. 

Makanan disajikan di piring kayu, mungkin dari rumah ini. 

Porsinya lumayan untuk sarapan, tapi variasinya banyak, jadi aku tidak akan bosan. 

Roti, salad, buah-buahan, steak, dan telur orak-arik.

Vampy sedang makan menggunakan pisau dan garpu dengan cara yang begitu anggun, sulit dipercaya ini sarapan mewah pertama pasca-pertempuran.

Bukankah dia seorang bangsawan? 

Orang tuanya adalah bangsawan, jadi itu membuatnya menjadi bangsawan. 

"Dua porsi lagi." 

Mera menginstruksikan bawahannya di belakang. 

Sepertinya tempat ini digunakan sebagai ruang makan pribadi untuk petugas dan sejenisnya. 

Orang yang menerima instruksi dengan cepat mundur ke belakang.

Mera meminta "dua porsi lagi" jadi kurasa dia akan makan bersama kami. 

Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat Vampy dan Mera di satu meja. 

Ya, mungkin karena mereka majikan dan pelayan. 

Aku tidak yakin apa yang akan terjadi jika Mera makan bersama dengan majikannya. 

Mereka biasa makan bersama selama perjalanan dari negara Sariela ke wilayah iblis, tetapi itu telah berubah. 

Mera sebagai komandan tentara memiliki posisi yang lebih baik. 

Hmm?

Kalau dipikir-pikir, Vampy yang makan di sini bersama kami agak tidak pada tempatnya, kan? 

Mera dan aku bisa berada di sini karena kami sesama komandan, tapi Vampy tidak memegang posisi penting, kan?

Bagaimana perasaan para pasukan iblis yang tidak tahu tentang situasi ini? 

Hmmm, Vampy ada di sini dan dia diperlakukan seperti seorang perwira, jadi aku tidak tahu apakah prajurit biasa mengetahui ini.

Sambil memikirkan hal-hal sepele, Mera menarik kursi untukku. 

Ha? Pada saat aku menyadarinya, aku sudah duduk! 

Tapi sungguh pria muda yang luar biasa! 

Ini kemampuan dari pria yang cakap! 

Saat aku mengaguminya, Mera juga duduk. 

Jika aku perhatikan lebih dekat, aku bisa melihat ekspresi kelelahan di wajah Mera. 

Setelah melawan para elf dan begadang semalaman untuk pembersihan pasca-pertempuran, tentu saja dia pasti kelelahan. 

Dia sepertinya belum makan dengan baik.

Kalau tidak, Mera tidak akan makan bersamaku dan Vampy. 

Dia pasti akan pergi dan makan sendiri. 

Alasan tidak ada orang lain yang makan di sini mungkin karena mereka bekerja atau tidur akibat kelelahan. 

Sangat aneh melihat dua vampir sarapan dengan elegan di pagi hari. 

"Ariel-san sedang tidur. Sedangkan Kyouya-kun menjaganya. Aku tidak tahu dengan Felmina." 

Mungkin dia melihat melalui pikiranku, jadi Vampy memberitahuku keadaan orang lain saat ini. 

Kecuali Felmina-chan. 

Aku yakin Felmina-chan sedang bekerja keras. Tapi, seperti biasa, kehadirannya sangat tipis. 

Maksudku, Felmina-chan adalah bawahanku. Bisa menjadi masalah jika aku tidak mengontrol tindakannya, kan? 

....Tidak apa-apa! Tidak masalah. 

Mungkin.

"Oh, Kusama-kun pergi untuk melihat reinkarnasi lainnya. Mereka mungkin sedang sarapan bersama." 

Kusama-kun, ah, aku sudah melupakannya. 

Kusama-kun merupakan ninja di bawah pengawasan Paus. 

Rupanya, ayah Kusama-kun adalah bagian dari dinas rahasia Paus. Melalui dia, Paus menemukan keberadaan reinkarnasi. 

Setelah itu, tampaknya Kusama-kun bergabung dengan dinas rahasia dan mulai dilatih. 

Kami dipertemukan saat membuat perjanjian sementara dengan Paus untuk melawan para elf. 

Kupikir dia dan Oni-kun cukup dekat di kehidupan sebelumnya, ketika kami bertemu dengan Paus, mereka biasa mengobrol saat istirahat. 

Karena baik aku maupun Vampy tidak mengerti keadaan Kusama-kun, jadi kami tidak berinteraksi dengannya.

Ya, Kusama-kun selalu menjadi tipe yang meredakan ketegangan dan memiliki karakter ceria di kehidupan sebelumnya.

Dia tidak cocok dengan aura negatifku dan Vampy....

Alasan kenapa Kusama-kun mempunyai skill unik sebagai ninja mungkin karena memiliki nama Shinobu. 

Aku yakin D yang melakukannya!

Tapi sekarang aku sadar....

Untuk Kusama-kun, dia sudah lama tidak bertemu teman-teman sekelasnya. 

Akankah Kusama-kun melihatnya sebagai reuni antara mantan teman? 

Jika itu masalahnya aku tidak akan berusaha keras untuk memperbarui pertemanan lama, tapi bagaimana dengan Vampy dan Oni-kun? 

"Apa?" 

Aku yakin dia tidak mengerti pertanyaanku, tapi aku bisa mendengar kekesalan dalam suaranya.

Ah, benar. 

Vampy tidak memiliki kenangan yang baik tentang kehidupan sebelumnya, kan?

Yah, kurasa kamu bisa menebak dari sarapan yang kami makan sekarang.

Namun, setelah ini aku akan memintamu menghadiri pengarahan untuk reinkarnasi. 

Oni-kun juga. 

Oh, sekarang aku ingat.

Aku sedang membicarakan tentang reinkarnasi, tapi bagaimana keadaan Yamada-kun? 

Apa dia sudah bangun? 

Mungkin Vampy tahu tentang kondisinya? 

"Yamada-kun"

"Ha? .... Erm, aah. Kurasa dia masih tidur. Setahuku, aku belum mendengar kabar kalau dia sudah bangun." 

Setelah bertahun-tahun, Vampy mulai bisa mengerti niatku. Tapi terkadang dia masih perlu untuk berpikir.

Kali ini, dia memiliki jeda sesaat untuk memahami arti dari pertanyaan singkatku.

Pemahamannya masih belum cukup baik. 

Kamu harus belajar dari Oni-kun. 

"Sepertinya, cuci otak Hasebe-san mungkin lebih buruk dari yang kita duga. Kudengar dia masih berkhayal." 

Ah~

Aku sudah memikirkannya. 

Dari reinkarnasi yang dicuci otak oleh Natsume, mengesampingkan Oshima-kun yang menyingkirkan cuci otaknya sendiri, Hasebe-san selama ini masih terkena cuci otak. 

Apa yang akan terjadi ketika dia mendapatkan kembali kesadarannya? 

Ah~....

Mungkin aku harus memberinya pengobatan, seperti menghapus ingatannya atau semacamnya.

"Kudengar mereka memaksanya untuk tidur, jika kamu penasaran, kamu bisa menemuinya nanti?" 

Ya, ayo lakukan itu. 

Tapi pertama-tama, kami perlu makan! 

Aku menikmati makanan yang dibawakan untukku.

Ya. 

Ini agak mewah meskipun pertempuran yang baru saja kami alami. 

Sebuah hak istimewa untuk komandan. 

Jika kamu tidak perlu bekerja sepanjang malam untuk mendapatkan makanan enak, itu berarti kamu memiliki posisi yang baik. 

Kecuali Mera yang berada di sisiku, Felmina yang masih bekerja di suatu tempat, dan Oni-kun yang mungkin belum tidur sedetikpun semenjak dia menjaga Raja Iblis. 

Semoga kalian semua berhasil! 

Aku menikmati sarapanku, sambil berpikir, "Aku sangat buruk!" Terima kasih atas makanannya!

Setelah selesai sarapan, kami berdua berpamitan dengan Mera. 

Kami belum menyelesaikan pekerjaan pasca-pertempuran.

Tugas seperti pemindahan mayat tentara kekaisaran atau penanganan tawanan perang masih berlangsung. 

Ini malam yang sangat sibuk, tapi aku harap kalian terus berusaha. 

Vampy dan aku telah memutuskan untuk pergi menemui Raja Iblis. 

Raja Iblis mungkin masih tidur, tapi kami di sini untuk mengambil Oni-kun. 

Skill komunikasi Oni-kun sangat penting ketika kami bertemu dengan reinkarnasi lainnya. 

Tingkat keberhasilan misi bisa sangat berbeda tanpa Oni-kun.

Begitulah cara kami sampai di tempat Oni-kun. 

Aku belum menjelaskan apapun. Tapi seperti yang diduga, Oni-kun mengerti maksudku melalui gerakanku.

Jadi kami bisa membawa Oni-kun tanpa masalah. 

Ada tiga penjaga, yaitu Ael, Sael, dan Riel. Jadi tidak masalah jika Oni-kun pergi. 

Tunggu sebentar, apa yang dilakukan Fiel dengan menempel pada pria tua itu? 

Mengapa dia menempel di punggung pria tua itu daripada menjaga Raja Iblis? 

Ini sebuah misteri. 

Sekarang semuanya sudah siap, mari kita bertemu dengan reinkarnasi lainnya. 

Aku harus pergi .... aku tidak ingin pergi. 

Temui para reinkarnasi yang mengenal Wakaba Hiiro. 

Aku tidak suka ide ini, selain itu aku harus membuka mulut setiap saat untuk memberi mereka penjelasan. 

Permainan hukuman macam apa ini? 

Ahhaku tidak mau pergi.

Aku tidak ingin pergi, tapi aku harus.

Tapi apa aku harus melakukannya? 

Jika memikirkannya dengan hati-hati, aku tidak berkewajiban untuk menjelaskan situasinya kepada reinkarnasi lainnya, kan? 

Bagaimana kalau kami diam saja dan membiarkan mereka melanjutkan hidup tanpa mengetahui situasi yang kami hadapi? 

Ya atau tidak? 

Ya! 

"Shiro-san, kamu sepertinya memikirkan sebuah rencana jahat?" 

Ugh! Apa kamu seorang esper, Oni-kun?

Hmmm. 

Haaa. 

Aku tidak bisa menahannya. 

Sekarang, setelah Oni-kun menjawab pemikiranku, aku harus mempersiapkan diri dan masuk ke dalam.

Jadi kami tiba di rumah pohon tempat para reinkarnasi berada. 

Selama pertempuran melawan elf, para reinkarnasi dikurung di ruang lain yang aku buat, tetapi setelah pertempuran selesai, aku segera menempatkan mereka di rumah pohon ini. 

Yamada-kun dan kelompoknya juga telah dilempar ke sini, kecuali Natsume-kun. 

Aku minta maaf untuk mengakui sepertinya terlalu sempit untuk mengumpulkan sekelompok besar reinkarnasi di satu tempat. 

Aku yakin mereka seharusnya tidak menimbulkan masalah, karena di dalam ada pemisahan antara pria dan wanita. 

Lalu ada penjaga. 

Jika itu disetujui? Aku tidak tahu.

Aku meletakkan tanganku di pintu rumah pohon, tetapi pintu polos itu sekarang terasa berat. 

Aku ingin tahu apa yang akan mereka katakan ketika melihatku....

Lagipula, wajahku seperti Wakaba Hiiro. 

Oh, omong-omong ketika aku mengisolasi mereka di ruang lain dan mengeluarkan mereka, aku memastikan mereka tidak bisa melihat wajahku. 

Bagi para reinkarnasi, tiba-tiba dilempar ke ruang asing lalu segera dibuang keluar mungkin membingungkan mereka. 

Jika aku, wanita muda dengan wajah Wakaba Hiiro muncul, seperti tahu peristiwa yang sedang terjadi, dengan santai berjalan di tempat seperti itu, aku bisa membayangkan masa depan di mana aku dibombardir dengan pertanyaan! Aku bisa melihatnya! 

Ah, tidak, tidak, tidak! 

Aku tidak menyukainya, tapi aku tidak bisa terus menundanya. 

Baiklah! Ayo bersiap untuk masuk ke dalam.

Di ujung ruangan, Kusama-kun dan Ogiwara-kun diikat dengan tali. 

Slam! (Membanting)

Aku menutup pintu tanpa berpikir. 

Hm? 

Hmm?

Hmmm? 

Tadi itu apa? Sebuah halusinasi? 

Apakah dia begitu kuat sehingga membuatku bisa berhalusinasi? 

Untuk memastikan aku tidak salah, aku sekali lagi membuka pintu dengan lembut. 

Seperti yang diharapkan, Kusama-kun dan Ogiwara-kun diikat di sana. 

....Hm.

Baiklah. 

Um, hm. 

Mereka memiliki hobi semacam itu, um, mungkin bisa diterima. 

Kusama-kun dan Ogiwara-kun adalah pion dari Firman Tuhan. 

Kusama-kun adalah orang yang menyerang desa elf, jadi dia salah satu dari kami. Lalu Ogiwara-kun adalah mata-mata yang ditangkap oleh para elf dan membocorkan informasi dari dalam.

Ya, Ogiwara-kun juga merupakan reinkarnasi di bawah perlindungan Paus.

Ogiwara-kun memiliki skill unik yang disebut [Komunikasi Tak Terbatas], yang memungkinkan dia untuk mengirim pesan telepati dari dalam penghalang elf. 

Ini sangat mengejutkan! 

Penghalang desa elf cukup kuat karena mengkonsumsi energi MA dalam jumlah yang tidak masuk akal. 

Sungguh menakjubkan dia tidak harus berurusan dengan hal itu.

Ini hanya telepati, tapi telepati jarak jauh. 

Tak perlu dikatakan, setelah belajar tentang cara kerja desa elf melalui Ogiwara-kun, itu sangat membantu dalam menyusun operasi serangan.

Sangat disayangkan dia ditangkap oleh para elf dan ditahan selama bertahun-tahun.

Yah, itu hanya dari sudut pandang kami.

Bagi para reinkarnasi lainnya dia seperti pengkhianat, tidak sulit untuk memahami mereka berdua ditangkap untuk diinterogasi. 

Itu mungkin terjadi, tapi mengapa mereka diikat bersama seperti saling berpelukan? 

Bukankah dalam situasi seperti ini mereka seharusnya diikat saling membelakangi? 

Mengapa bisa terbalik? 

Baik Kusama-kun dan Ogiwara-kun memalingkan wajah mereka ke arah kami, tapi wajah mereka masih saling bersentuhan. 

Jika sudutnya sedikit berbeda, mereka akan berciuman! 

Lalu mengapa para gadis menatap mereka dengan ekspresi puas? 

Jika ada kamera, mereka mungkin merekamnya! 

Satu-satunya yang masih normal adalah sensei, mantan ketua kelas Kudo-san, dan Kushitani-san.

Aku membuat kesalahan!

Sensei berkata, “Kita tidak bisa melakukan ini~” tapi aku bisa melihatnya mengintip melalui celah di tangannya yang menutupi wajahnya. 

Kudo-san berkata, “Tidak masalah. Hal ini diperbolehkan karena mereka 2D. Kita tidak akan melakukannya jika mereka 3D!" mengatakan sesuatu yang tidak bisa dipahami.

Kesimpulannya, Kushitani-san satu-satunya orang yang masih normal!

Umm, a-apa ini?

"Wakaba-san! Tolong aku!" 

Sementara aku tercengang pada adegan misterius ini, Kusama-kun menyadari kehadiranku dan langsung meminta bantuan.

Dia tampak seperti dalam masalah dan suaranya terdengar seperti dia akan menangis. 

Tunggu, jangan ganggu aku, oke? 

Mendengar suara Kusama-kun, mata semua orang terfokus padaku. 

Hentikan itu!

Jangan menatapku ketika aku tidak tahu situasi yang terjadi? 

Jangan lihat aku! 

"Mustahil." 

"Wakaba-san?" 

“Eh, tapi....”

“Yang asli?” 

Para reinkarnasi mulai berbicara satu sama lain sementara mereka melihat kami diam-diam. 

Salah satu dari mereka maju sebagai wakil. 

Itu Kudo-san, mantan ketua kelas. 

“Sudah lama, haruskah aku mengatakannya seperti itu? Kamu Wakaba-san, kan?"

Sebenarnya, bukan, tapi jika aku mengatakannya dengan tepat, semuanya akan menjadi sangat rumit, jadi aku diam-diam akan mengangguk pada pertanyaannya.

Mengatakan demikian, sensei terlihat sangat kesal. 

"Ngomong-ngomong, laki-laki di belakangmu Sasajima-kun, kan?"

"Ya, begitulah. Lama tidak bertemu, Kudo-san." 

“Ya.”

Ketika Oni-kun menyapanya dengan tenang, bahu tegang Kudo-san menjadi rileks seolah-olah sumber kegelisahannya telah terkuras.

Namun, dia dengan cepat mendapatkan kembali ketenangannya dan mengalihkan perhatiannya ke orang lain. 

"Dengan proses eliminasi, berarti kamu Negishi-san?"

"Ya, itu benar."

Saat Vampy menegaskannya, para reinkarnasi di belakang Kudo-san mulai bergumam.

Aku mencoba mendengarkan sebagian percakapan.

Kebanyakan dari mereka terkejut melihat perubahan pada Vampy.

Kudo-san bertepuk tangan untuk menenangkan keributan para reinkarnasi.

"Jadi? Untuk apa kalian datang ke sini?" 

Kudo-san bertanya dengan waspada.

Yah, aku bisa mengerti kewaspadaannya.

Para reinkarnasi yang terjebak di desa elf sudah tahu tentang serangan dari tentara kekaisaran.

Tapi setelahnya, mereka tidak tahu situasinya, mereka  diisolasi di ruang spasial milikku seolah-olah mereka terjebak di tempat itu.

Sekarang apa yang akan terjadi pada kami?

Apa yang baru saja terjadi?

Mereka tidak tahu yang terjadi, lalu tiga reinkarnasi tiba-tiba muncul dalam situasi ini, tentu saja mereka akan waspada.

Selain itu, mereka kelihatannya kebingungan.

Kudo-san, Tagawa-kun, Kushitani-san, dan Shinohara-san terlihat waspada.

Reinkarnasi lainnya tampaknya lebih bingung.

"Aku ingin kalian tenang. Kami tidak berniat menyakiti kalian." Sebelum aku berbicara, Oni-kun membuka mulutnya.

“Sensei mungkin tidak mempercayai kami, tetapi kami bukanlah musuh. Aku hanya ingin kalian mempercayai itu."

Seruan jujur ​​Oni-kun membuat tempat ini menjadi sunyi.

Beberapa reinkarnasi melihat sensei.

Tapi sensei tidak memperhatikan mereka, dia hanya membuka dan menutup mulutnya dengan bingung.

Kurasa dia mencoba mengatakan sesuatu, tapi kata-katanya tidak keluar.

"Alasan hari ini kami berada di sini untuk berdiskusi. Kita perlu bicara." 

Oni-kun berkata sambil melihat sekeliling. 

Tidak ada yang keberatan. 

Aku benar, ini keputusan yang tepat untuk membawa Oni-kun! 

"Ahem. Sebelum itu, bisakah kalian melepaskan ikatan ini?" 

"Bodoh! Baca suasananya!”

Kusama-kun memohon dengan suara menyedihkan dan Ogiwara-kun menegurnya. 

"Aku mengerti alasan menangkap Kusama, tapi kenapa Ogi juga?"

Oni-kun mengajukan pertanyaan sederhana.

Sebenarnya, Kusama-kun bertarung melawan kelompok Yamada-kun, jadi bisa dimengerti kalau dia ditangkap sebagai musuh, tapi bagaimana mereka mengetahui Ogiwara-kun adalah mata-mata? 

Dia seharusnya tidak ketahuan selama tutup mulut....

"Si idiot ini yang memberitahu mereka, aku seorang mata-mata...."

"Ah...."

Si idiot Kusama-kun tersenyum sambil menjulurkan lidahnya, "Teehee!"

Aku yakin dia mengobrol dengan Ogiwara, mengatakan sesuatu seperti "Ogi, rencananya sukses besar."

Begitulah cara mereka mengetahui Ogiwara-kun salah satu rekan Kusama-kun....

Aku bisa melihat adegan itu di pikiranku. 

"....Kita tidak bisa terus berbicara sambil berdiri, mari kita bicara sambil duduk." 

Kudo-san menyarankannya dengan sedikit lelah, seolah-olah dia telah kehilangan kewaspadaannya karena Kusama-kun. 

Sayangnya, Kusama dan Ogiwara dibiarkan seperti sebelumnya.

Rumah pohon tempat kami berada sekarang memiliki empat lantai. 

Aku tidak peduli jika istilah "empat lantai" berlaku untuk rumah yang dibuat dengan melubangi pohon atau tidak. 

Di lantai pertama ada ruang makan. 

Ada beberapa meja dan kursi yang sesuai kebutuhan mereka.

Namun, sekarang meja dipindahkan ke tepi, hanya kursi yang dikeluarkan, semua orang duduk di posisi yang diinginkan.

Kudo-san menginstruksikan diriku untuk mengabaikannya karena sulit untuk mendengar cerita kami jika ada meja.

Para reinkarnasi duduk di sekelilingku membentuk setengah lingkaran, menunggu cerita dimulai.

Ya, berpusat padaku!

Kenapa!

Tidak masalah untuk fokus pada Oni-kun!

Sampai beberapa waktu yang lalu, Oni-kun menjadi pembicara utama, jadi kamu bisa melanjutkan!

Namun, Oni-kun menyerahkan posisi tengah kepadaku dan duduk di sebelahku.

Mata memohon padaku.

Aku harus bicara.

Tidak masalah.

Kamu seharusnya tidak menyuruhku untuk menjelaskan semuanya!

Kuu. Itu sebabnya pria yang serius tidak baik!

Mereka yang ketat dalam disiplin tidak fleksibel pada saat-saat seperti ini.

Menggunakan clairvoyance, aku melihat Oni-kun duduk diagonal di belakangku tanpa menggerakkan kepala.

Dia tidak bergerak sedikitpun.

Dia tidak punya niat untuk pindah sampai aku berbicara.

Aku berada dalam kesulitan.

Aku melihat ke sisi berlawanan dari Oni-kun untuk meminta bantuan.

Ada Vampy dengan wajah cemberut.

Di sini juga tidak ada tanda-tanda pergerakan.

Ini tidak bagus.

Sebaliknya, membiarkan orang ini berbicara bisa membuat segalanya lebih rumit.

Melihat ke depan.

Kudo-san menatapku dengan tangan dan kakinya disilangkan.

Di kehidupan sebelumnya, Kudo-san memiliki mata yang tajam, tapi dalam kehidupan ini, dia masih seorang gadis cantik dengan mata sipit yang panjang.

Saat Kudo-san menatap dengan tatapan tajam, dia sangat mengintimidasi.

Apa kamu memiliki skill intimidasi?

Di sebelah Kudo-san, Sensei duduk dengan gelisah.

Garis pandangnya terbang ke sekeliling, tubuhnya juga ikut bergerak mengikuti pandangannya.

Para reinkarnasi yang belum mengetahui situasinya, tidak ada hubungannya dengan ketegangan karena mereka tidak mengerti alasannya.

Namun, karena aku tahu situasinya dengan aneh, aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi aku bertanya-tanya apakah aku bisa merasa tenang.

Dari sudut pandang para reinkarnasi, mereka benar-benar tidak tahu apa-apa.

Jika kamu memintaku untuk berbicara, aku mengerti mereka haus akan penjelasan.

Namun, dari sudut pandang Sensei, segalanya sedikit berbeda.

Kukira dari sudut pandang orang lain, mereka benar-benar tidak tahu apa yang diharapkan, huh?

Karena kami ingin membicarakannya, kuyakin mereka menyerah pada keinginan untuk penjelasan.

Tapi untuk Sensei, situasinya sedikit berbeda.

Untuk satu hal, dia sepertinya tahu Vampy dan Oni-kun berada di pihak pasukan iblis.

Mereka seharusnya diserang oleh pasukan kekaisaran — tapi kemudian dua reinkarnasi dari pasukan iblis tiba-tiba muncul?

Tidak heran dia terkejut.

Ditambah, Sensei telah diberi banyak informasi dari Potimas sepanjang hidupnya. Dia tidak memiliki cara untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

Jadi karena pengetahuan yang dia miliki, dia bahkan lebih bingung dari reinkarnasi lainnya.

Dari semua reinkarnasi lain di sini, mereka yang memiliki pengetahuan terbanyak selain Sensei adalah Tagawa-kun, Kushitani-san, dan Shinohara-san.

Tagawa-kun dan Kushitani-san tiba di desa elf baru-baru ini. Sebelum itu, mereka berpetualang di seluruh dunia.

Belum lama ini, mereka berpartisipasi dalam perang antara manusia-iblis dan melawan Mera.

Dengan cara itu, mereka mungkin memiliki lebih banyak sejarah dengan pasukan iblis daripada Sensei.

Tapi mereka berdua terlihat lebih tenang daripada Sensei, siap mendengarkan kami.

Sementara itu, Shinohara-san menatapku sambil bersandar di dinding daripada duduk.

....Um, itu sedikit menakutkan.

Tatapannya bahkan lebih tajam dari Kudo-san.

Tapi sepertinya dia tidak akan mulai meneriakiku.

Satu-satunya reinkarnasi lain yang benar-benar bertarung dalam serangan desa elf tidak ada di sini.

Mereka semua sedang memulihkan luka atau kelelahan.

Sejujurnya, mungkin lebih baik seperti ini. Mereka hanya akan membuat segalanya menjadi lebih rumit jika mereka ada di sini.

Selain Kusama-kun dan Ogiwara-kun yang terikat, reinkarnasi lainnya masing-masing memiliki berbagai sikap, tetapi setidaknya mereka terlihat penuh perhatian.

Selain Sensei, sepertinya mereka semua mau mendengarkan dengan pikiran terbuka.

Ini kesempatan sempurna untuk memenangkan reinkarnasi lainnya saat Yamada-kun dan teman-temannya tidak ada!

Tapi aku merasa seperti dikelilingi oleh musuh di semua sisi.

Duduk secara diagonal di belakangku ada Oni-kun, ia diam seperti patung.

Di sisi lain ada Vampy yang terlihat merajuk.

Tepat di depanku ada Kudo-san, menekanku dengan matanya untuk segera menjelaskan.

Sensei terus menatapku dengan gugup.

Lalu sisa reinkarnasi lainnya benar-benar menatapku.

Bisakah aku lari? Tidak?

Apakah aku harus menjelaskan banyak hal dengan semua perhatian terfokus padaku?

Ayo lakukan, huh? Baik, tentu saja.

Umm, umm....

Mari lihat. Haruskah aku mulai dengan berbicara tentang cuaca?

Ini hari yang cerah dan indah, kan?

Ya, ini tidak benar.

Tapi serius, apa yang harus aku katakan kepada mereka terlebih dahulu?

Para reinkarnasi ini tidak tahu apa yang sedang terjadi. Aku harus menjelaskan semuanya dari awal.

Tapi, mulai darimana?

Mungkin aku harus mulai dengan penciptaan dunia ini atau lebih tepatnya asal sistem?

Hmm .... tapi itu mungkin akan membingungkan mereka, karena mungkin bukan itu yang mereka pikirkan saat ini.

Apa yang paling ingin diketahui para reinkarnasi saat ini?

Kalau dipikir-pikir, mungkin aku harus mulai dari sini?

“Pertama-tama, kalian semua saat ini adalah tawanan iblis.”

"Apa?"

Kudo-san menatapku dengan kaget, lalu ekspresinya berubah tajam.

Para reinkarnasi lain mulai bergumam, lalu terjadi kekacauan.

Oke, sepertinya itu bukan keputusan yang tepat.

Karena mereka mendapatkan Kusama-kun, aku berasumsi mereka setidaknya mengetahui sedikit informasi, tapi ternyata mereka belum diberitahu hal seperti ini.

Mereka bahkan tidak mendengar apapun dari orang yang melawan kami, seperti Tagawa-kun?

....Ahh, mereka mungkin mengikat Kusama-kun dan Ogiwara-kun untuk mencoba mendapatkan informasi dari mereka.

Mungkin aku harus datang sedikit lebih lambat.

"Diam!"

Oni-kun berdiri dan bertepuk tangan, membungkam kerumunan.

"Jangan khawatir. Meskipun secara teknis kalian adalah tahanan, bukan berarti hal buruk akan terjadi pada kalian. Jika ada, itu lebih seperti kami melindungi kalian. Jadi tolong jangan khawatir. Seperti yang aku katakan sebelumnya, kami benar-benar tidak bermaksud jahat. Kuharap setidaknya kalian dapat mendengarkan kami sampai akhir, meskipun beberapa di antaranya terdengar aneh. Apakah itu baik-baik saja?”

Ketulusan Oni-kun menenangkan para reinkarnasi yang gelisah.

Shinohara-san, Tagawa-kun, dan Kushitani-san masih terlihat gelisah, tapi selain itu sepertinya mereka akan mendengarkan kami.

Fiuh. Bagus, Oni-kun!

Kurasa meskipun mereka sudah tinggal di desa elf, mereka masih melihat iblis sebagai musuh manusia.

Tidak heran mereka ketakutan ketika aku tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka adalah tawanan iblis.

Welp, itu kesalahanku.

Untunglah Oni-kun menenagkan semuanya untukku.

“Jadi .... apa maksudmu sebenarnya? Kalian bertiga bekerja dengan iblis?”

Kudo-san menggosok pelipisnya saat dia menanyakan hal ini.

Biasanya, aku hanya akan mengangguk. Tapi kali ini, jawaban seperti itu tidak cukup memberi penjelasan untuk menenangkan siapa pun.

Ayolah, aku harus mengatakan sesuatu!

Aah! Uhh! Hmm!

....Hrmm. Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, tetapi kamu tidak dapat membuat telur dadar tanpa memecahkan beberapa butir telur.

Kukira aku harus mengesampingkan harga diriku untuk saat ini.

Jadi aku mengganti topik.

“Ya, itu benar. Kebetulan, kami bertiga di sini bukan manusia.”

Saat aku berbicara, aku membuka mataku.

Aku mematikan semua Mata Jahat sehingga tidak akan ada efek negatif dari melihat mataku secara langsung, tetapi penampilan mereka yang tidak wajar masih membuat para reinkarnasi tersentak.

Pada saat yang sama, Vampy dan Oni-kun juga tersentak melihat perubahan sikapku yang tiba-tiba, tapi aku akan mengabaikannya.

“Kami bertiga telah berkolaborasi dengan Raja Iblis untuk mencapai tujuan tertentu. Aku akan menjelaskannya secara rinci nanti. Pertama, kita harus mendiskusikan situasi saat ini.”

Kata-kata mengalir keluar tanpa ragu-ragu.

Sebagian dari diriku terkejut, meskipun itu keluar dari mulutku sendiri.

Lihat, aku memiliki ingatan yang sebenarnya bukan milikku.

Itu adalah kenangan Hiiro Wakaba, bentuk manusia sementara D.

Aku dapat menggunakan ingatan itu untuk menciptakan kembali kepribadian Hiiro Wakaba.

Itu yang aku sebut Mode Hiiro Wakaba.

Saat aku dalam mode ini, aku bisa mengatakan apa yang aku pikirkan tanpa masalah.

Hiiro Wakaba bukanlah pembicara yang payah sepertiku. Aneh rasanya jika dia tidak bisa bicara.

Tapi mode ini pada dasarnya berarti aku meniru D.

Aku! Berpura-pura menjadi D!

Serius, itu sangat memalukan!

Itu sebabnya aku tidak suka melakukannya!

Tapi sebaliknya, aku tidak bisa menjelaskan semuanya dengan benar!

“Pertama-tama, aku membayangkan kamu pernah mendengar bahwa tentara kekaisaran menyerbu desa elf. Kami para pasukan iblis menyerang desa elf dari belakang mereka. Pasukan yang dipimpin Natsume-kun hanyalah umpan.”

Para reinkarnasi sekali lagi membuat keributan.

Di antara mereka, Sensei terlihat sangat pucat.

"Apa kamu keberatan jika aku juga mendengarkan penjelasan ini?"

Saat itu, seseorang turun dari tangga ke lantai dua.

Ahh, sial. Dia muncul.

Dalam waktu yang paling buruk, orang yang baru saja muncul, meski seharusnya tidak sadarkan diri, tidak lain adalah Yamada-kun.

Tl: Hero-sama kesayangan kita sudah muncul dengan kekuatan Nakama no Chikara.

Jika menemukan kesalahan bisa comment di bawah

Post a Comment

0 Comments