Felmina
Namaku Felmina.
Hanya Felmina.
Beberapa tahun yang lalu, aku memiliki nama belakang, tetapi sekarang tidak lagi.
Aku dilahirkan dalam keluarga ras iblis yang terkenal dan menjalani kehidupan tanpa masalah.
Ayahku memiliki posisi yang solid yaitu, kepala Kementerian Keuangan dan komandan Tentara Kesepuluh Pasukan Iblis.
Ketika aku di rumah, ayahku masih bertugas di posisi itu. Tapi kemudian dia terpaksa berhenti.
Tentara Kesepuluh tidak benar-benar terorganisir, itu hanya posisi dalam nama, tetapi suatu keluarga akan mendapatkan kekayaan dari posisi itu
Namun, meskipun kami tidak kekurangan kekayaan, kami juga keluarga yang ketat.
Sebagai orang yang berada di posisi superior, aku harus memiliki kemampuan dan jiwa untuk menilai.
Bukan hanya keluarga kami, tetapi keluarga bangsawan mana pun dari wilayah iblis akan dibesarkan dengan cara yang sama.
Ada desas-desus pendidikan keluarga kami yang paling ketat dari semuanya.
Belajar, latihan, dan etika.
Sejak usia dini, aku telah melakukan hal-hal ini setiap hari, aku bangga mengatakan telah menjadi seorang wanita yang layak untuk nama keluargaku.
Ya, aku bangga akan hal itu.
Keluargaku tidak mengakuiku karena sebuah insiden
Aku menurunkan tudungku dari sudut mataku, aku melihat orang di sebelahku, berusaha untuk tidak menunjukkannya.
"Apa?"
....Dia langsung menyadarinya.
Orang yang terlihat pemarah ini adalah Sophia Keren.
Orang yang membuatku tidak diakui.
Perutku masih bergejolak memikirkannya.
"Tidak, tidak apa."
"Aku mengerti."
Pertukaran singkat.
Dia dan aku tidak bersahabat, kami tidak dalam posisi untuk berteman.
Kami bersembunyi di hutan, menunggu musuh.
Aku memutar mataku melihat sekelilingku, aku melihat sekelompok orang berpakaian putih sepertiku bersembunyi di mana-mana.
Mereka semua menggunakan Skill Penyelubungan Tingkat Tinggi.
Jadi, jika dari awal kamu tidak mengenal mereka atau melihatnya, kamu tidak akan tahu mereka ada di sini.
Kelompok orang ini, masing-masing dengan tingkat skill yang luar biasa tinggi adalah Tentara Kesepuluh Pasukan Iblis.
Di masa lalu ketika ayahku memimpin, itu hanya tentara pribadi milik keluarga kami.
Itu sudah lama sekali.
Setelah ayahku mengundurkan diri lalu seorang komandan baru diangkat, Tentara Kesepuluh dilahirkan kembali.
Ini pasukan iblis super dari beberapa orang yang elit.
Tentara Kesepuluh memiliki kurang dari seperseratus jumlah orang yang ditugaskan, jika dibandingkan dengan tentara lainnya.
Namun, masing-masing dari mereka cukup kuat untuk menghadapi seribu orang.
Kemungkinan besar, jika kami menghadapi pasukan lain, kami bisa bersaing dengan baik.
Betapa ganasnya semua orang ini!
Fakta orang-orang ganas ini telah dilatih hanya dalam beberapa tahun adalah hal yang menakutkan.
Aku mengatakan ini, tetapi aku sendiri telah dilatih seperti itu.
Namun, realitas Tentara Kesepuluh tidak diketahui oleh tentara lainnya.
Itu karena kami kelompok yang masih baru dan kecil, jadi kami tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kekuatan di atas panggung.
Dikatakan di belakang layar, di bawah arahan komandan tentara, kami melakukan sejumlah pekerjaan.
Intelijen, pembunuhan, dan lainnya.
Oleh karena itu, Tentara Kesepuluh secara keliru dianggap sebagai kelompok yang berspesialisasi dalam jenis pekerjaan di belakang layar.
Itu tidak sepenuhnya salah, sebenarnya kami adalah kelompok yang bisa menyelesaikan pekerjaan di belakang layar, kami juga lebih dari mampu menangani pertarungan normal.
Sayang sekali kami tidak mendapat kesempatan untuk menunjukkannya.
Kali ini juga.
Sementara tentara lain dengan bangga menyerbu wilayah manusia, Tentara Kesepuluh ada di baris belakang.
Alasan Sophia-san dalam suasana hati yang buruk mungkin karena dia tidak bisa melakukan peran yang hebat.
Sophia-san memiliki keinginan kuat untuk mengungkapkan dirinya, dia juga sepertinya suka bertarung.
Tapi di satu sisi, ini adalah medan perang yang paling penting dari semuanya.
Itulah mengapa kami di sini.
"....."
Diam
Semua anggota Tentara Kesepuluh siap berperang.
Pendengaranku ditingkatkan oleh kemampuan mendeteksi suara langkah kaki yang bergerak melalui hutan.
Menahan nafas dan tunggu.
Semua anggota Tentara Kesepuluh memiliki Skill Diam sehingga mereka tidak dapat dideteksi melalui suara napas atau detak jantung, mereka juga menggunakan Skill Tanpa Bau, sehingga tidak dapat dideteksi oleh indera penciuman.
Kami juga telah dilatih untuk melewati melalui semua jenis skill persepsi.
Melihat melalui kemampuan seperti clairvoyance hanyalah perspektif. (Sudut pandang)
Ini adalah satu hal yang tidak dapat dihindari, tetapi jika kamuflase dan penyembunyian digunakan, itu bisa dibodohi sampai batas tertentu.
Pihak lain mungkin tidak selalu waspada dengan kemampuan mereka diaktifkan, jika mereka tidak tahu kamu ada di sana, mereka tidak akan dapat menemukanmu.
Jadi aku menunggu langkah-langkah kaki itu berlalu sambil menahan napas.
Aku tidak bisa melihat mereka.
Itu satu-satunya cara mereka dapat mendeteksi keberadaanku.
Langkah-langkah kaki lewat dekat dengan tempat kami mengintai.
Dari kelihatannya, ada seratus dari mereka.
Kami berada di tengah hutan tanpa apa-apa selain jejak binatang.
Itu tidak cocok untuk pawai, sulit bagi kelompok besar untuk melewatinya.
Tapi itu juga tempat yang sulit untuk dipantau.
Itulah yang dimaksud dengan zona penyangga iblis.
Ada benteng yang dibangun oleh manusia di titik-titik penting yang memungkinkan pasukan untuk berbaris.
Tempat yang merupakan celah disebut zona penyangga antara manusia dan iblis, itu tempat di mana sering terjadi pertempuran kecil antara ras iblis dan manusia.
Hutan ini salah satunya.
Mengambil keuntungan dari serangan maju skala besar Tentara Iblis, musuh tampaknya berencana untuk menerobos zona penyangga antara manusia dan iblis lalu menyerang balik.
Misi Tentara Kesepuluh adalah menghancurkan musuh-musuh itu.
Terlepas dari anggota di sini, kami tersebar di seluruh zona penyangga antara manusia dan iblis, kami menghancurkan tentara musuh yang mencoba melewati atau manusia yang awalnya tinggal di daerah tersebut.
Aku menahan napas dan menunggu sinyal.
Lalu sinyal itu datang dari benang yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat.
Diikat ke jariku.
Dengan sinyal itu, kami mulai bergerak sebagai satu kesatuan.
Aku segera keluar dari tempat persembunyianku untuk menyerang musuh.
Senjata pilihanku adalah senjata lempar cakram.
Cakram mengenai kepala musuh saat melewati Sophia-san yang pertama berlari ke arah musuh.
Satu langkah kemudian, Sophia-san menyerang musuh lain, satu langkah kemudian, anggota lainnya menyerang.
Serangan pertama adalah serangan kejutan yang sukses tanpa memberikan waktu kepada musuh untuk bereaksi.
Selanjutnya, musuh yang terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi diserang.
Kurang dari setengah musuh mampu menghadapi kami, serangan kedua juga berhasil memberikan kerusakan yang efektif kepada lawan.
Saat kami akan memberikan pukulan ketiga, musuh akhirnya menyadari mereka sedang diserang lalu mulai bersiap.
Tetapi pada saat itu, kerusakan yang ditimbulkan pada musuh sudah sangat besar.
Untuk maju di sepanjang jalur hewan yang sempit, tidak baik bagi musuh untuk maju dalam barisan.
Kami menyerang formasi panjang itu dalam bentuk serangan tembakan dari kiri dan kanan untuk membagi musuh.
Sejak awal sulit untuk melewati jalur hewan.
Aku tidak bisa berharap untuk bekerja sama sebagai tentara.
Sisanya akan menjadi permainan skill belaka.
Tapi serangan mendadak pertama mengurangi jumlah mereka, membuat mereka masih belum pulih dari kekacauan.
Benar sekali tidak ada cara untuk kalah.
"Serangan musuh! Serangan musuh!"
"Apa yang terjadi? Sialan!"
Saat musuh panik, anggota Tentara Kesepuluh diam-diam menyerang.
"Po-ti-mas!"
Ada satu orang yang berteriak keras dan mencolok memegang pedang besar.
"Jadi mereka menyergap kita."
Di depan Sophia-san yang berteriak dan mengacungkan pedang besar, ada seorang pria elf dengan tampang menjijikkan.
Potimas Harrifenas.
Tujuan terbesar kami kali ini.
Pasukan musuh adalah para elf yang dipimpin oleh Potimas.
“Aku mengizinkan penggunaan senjata. Lakukan."
Potimas memerintahkan dengan suara tenang tapi jelas.
Seketika, tubuh para elf mulai berubah.
Beberapa mengubah tangan mereka, memperlihatkan apa yang mereka sebut laras pistol.
Yang lain menarik senjata dengan cara yang sama, bilah bercahaya menonjol dari tangan mereka.
Peluru dikeluarkan dari laras.
Tapi sebelumnya kami sudah tahu itu, jadi kami menghadapinya tanpa panik.
Beberapa menggunakan sihir untuk membuat dinding pelindung, yang lain membaca lintasan peluru dan menghindarinya.
"Apa?"
Serangan balik para elf yang kami hindari mengejutkan mereka.
Bahkan Potimas tidak mengharapkan hasil ini, ekspresinya berubah sedikit muram.
Aku tahu.
Aku tahu kalian para elf akan menggunakan senjata yang disebut mesin.
Karena komandan Tentara kesepuluh sudah memberitahu kami.
Pedang besar Sophia-san mendekati Potimas.
Potimas melindungi dirinya dengan tangan kanannya.
Lengan kanan itu mungkin terbuat dari semacam mesin, tapi pedang besar Sophia menembusnya dengan mudah.
"Tsk."
Potimas mendecakkan lidahnya sebentar.
"Ini tidak dapat membantu. Pelindung sihir....”
Perkataan Potimas terputus di tengah kalimat.
Karena kepala dan tubuhnya telah dipotong oleh tangan seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang Potimas.
"....Aku berada di suasana hati yang baik, bisakah kamu berhenti ikut campur?"
Sophia-san yang lawannya diambil darinya mengeluh dengan marah.
Tidak ada jawaban, dia memegang kepala Potimas di tangannya.
Sekitar waktu yang sama, penghancuran elf berakhir.
Nol musuh.
Tidak ada yang selamat.
Tidak ada korban di pihak kami.
Dengan cepat mengenalinya, aku berlutut.
"Misi selesai. Goshujin-sama."
Mengikuti gerakanku, anggota lain berlutut di depan Goshujin-sama.
Hanya Sophia-san yang tetap berdiri.
Goshujin-sama hanya mengangguk tanpa melihat.
Orang ini adalah Komandan Tentara Kesepuluh, Tuanku. (Master/Goshujin-sama)
"Shiro-sama."
Jika kamu bertanya kepadaku kapan hidupku mulai salah.
Itu saat Sophia-san muncul di akademi.
Saat itulah hal-hal mulai salah.
Selain dari pendidikan yang ketat untuk memenuhi harapan keluarga terkemuka, aku memiliki kehidupan yang lancar.
Aku tidak pernah merasa tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku memiliki tunangan yang dipilih oleh orang tuaku, sudah ada keputusan tentang masa depanku, bukan?
Tunanganku, Waldo-sama.
Aku tidak puas karena masa depanku telah ditentukan.
Tapi itulah tugas seorang bangsawan.
Aku selalu merawat tunanganku, Waldo-sama.
Tapi bukan dalam arti romantis, melainkan persahabatan.
Mungkin aku lebih dekat dengan cinta keluarga, karena aku sadar akan menikah dengannya di masa depan.
Bagaimana juga, itu tidak romantis.
Tampaknya hal yang sama terjadi pada Waldo-sama.
Tapi tidak ada yang salah dengan itu, aku tahu kami mampu membangun keluarga damai yang saling menghormati, bahkan jika itu tidak melibatkan perasaan romantis yang intens.
Sampai Waldo-sama jatuh cinta dengan wanita lain dan mengkhianatiku.
Wanita itu adalah Sophia.
Ketika dia datang ke akademi, dia menjadi pusat perhatian.
Masyarakat bangsawan dari ras iblis itu kecil.
Itu wajar, karena populasi ras iblis dan jumlah bangsawan sangat kecil.
Normal bagi anak-anak bangsawan untuk bertemu sebelum memasuki akademi.
Bahkan jika tidak, mereka biasanya bisa menjadi kenalan.
Jadi kamu bisa tahu siapa mereka melalui desas-desus.
Tapi Sophia-san adalah pengecualian dari aturan itu.
Tidak dikenal.
Tidak ada seorang pun yang mengenalnya.
Satu-satunya hal yang aku tahu dengan pasti, sebelum memasuki akademi dia disembunyikan oleh Duke Phthalo.
Oleh karena itu, "Bukankah dia putri haram Balto-sama, Duke Phthalo?"
"Bukankah dia putri tidak dikenal dari Raja Iblis sebelumnya yang menghilang?"
"Mungkinkah dia keluarga Raja Iblis saat ini?"
Maka, berbagai spekulasi mengalir.
Ada banyak spekulasi.
Sekarang setelah aku tahu yang sebenarnya, aku dapat melihat semua spekulasi itu salah, tetapi pada saat itu kebanyakan orang tidak dapat memahami bagaimana memperlakukan Sophia-san karena dia sebuah misteri.
Jadi, dalam arti tertentu, wajar bagi Waldo-sama yang mewakili status tertinggi di antara siswa akademi tahun itu untuk menjadi mitra Sophia-san.
Namun, apa yang salah perhitungan adalah Sophia-san lebih berbakat dari yang dia harapkan, karena sifat kompetitif Waldo-sama, dia mungkin lupa tujuan awalnya untuk mencoba bergaul dengan Sophia-san.
Waldo-sama, dengan wajah ramahnya adalah orang yang sangat kompetitif dan percaya diri.
Aku tahu ini karena telah berinteraksi dengan Waldo-sama sejak dia masih kecil sebelum bertunangan, karena kebanyakan orang tertipu oleh penampilan dan kemampuannya untuk berbicara.
Waldo-sama sangat pandai berpura-pura baik pada orang lain, membuat orang percaya dia lebih unggul dari mereka.
Dalam percakapan sehari-hari, dia dengan santai membuktikan bahwa dia yang terbaik dan membuatmu berpikir, "Aku tidak bisa mengalahkan orang ini."
Dia berpura-pura baik dan membuat orang berpikir waldo-sama, "Orang yang baik!"
Lalu meningkatkan jumlah pengikutnya.
Mengetahui itu, aku tidak pernah bisa mengembangkan perasaan romantis untuk Waldo-sama.
Yah, Waldo-sama memiliki kepribadian berhati hitam, untuk itu dia harus lebih baik dari lawannya.
Waldo-sama juga seorang bangsawan berpangkat tinggi yang telah bekerja tanpa lelah di belakang layar.
Namun, dia benar-benar dikalahkan oleh Sophia-san.
Waldo-sama yang selalu menjadi terbaik di kelompok usianya akhirnya dikalahkan.
Itu wajar untuk membuat rasa persaingan Waldo-sama berkobar.
Sophia-san juga tertawa dengan "Fufu", fakta dia memandang rendah Waldo-sama juga mendorongnya.
Mereka memiliki kepribadian yang baik satu sama lain.
Setelah itu, tantangan sepihak Waldo-sama dimulai.
Setiap kali sesuatu terjadi, dia menantang Sophia-san, lalu dia dikalahkan.
Terkadang nilai ujian, skill bertarung, lalu kelas dansa .... dan semuanya, Waldo-sama berada di bawah Sophia-san.
Kamu benar-benar keren, Sophia-san.
Aku memuji Sophia-san dengan senyum tenang, tapi aku bisa merasakan pertentangan membara di hatiku.
Aku terlalu lama untuk menyadari "keren" itu menjadi kenyataan.
Mungkin aku tidak menyadarinya untuk sementara waktu.
Aku yakin Waldo-sama tidak pernah mengalami begitu banyak momen tanpa kemenangan dalam hidupnya.
Waldo-sama selalu menjadi yang terbaik.
"Terkadang aku membuat kesalahan lalu akhirnya menang, tetapi lain kali aku akan berusaha lebih keras dan memenangkan kembali bintang pemenang."
Dia seperti itu.
Aku tahu Waldo-sama bekerja keras untuk menjadi layak pada posisinya dan tetap menjadi yang terbaik.
Itulah mengapa aku selalu menjadi yang terbaik kedua.
Hmm. Waldo-sama adalah pria yang cerdas, tetapi dia tidak menyadari aku bersikap santai dan beradaptasi untuk menjadi yang terbaik kedua, kamu tahu?
Tapi aku sangat menghormati Waldo-sama yang berusaha menjadi juara.
Aku pikir, jika aku bekerja dengannya, bukanlah ide yang buruk untuk memimpin ras iblis menuju senja.
Kami adalah bangsawan berpangkat tinggi.
Generasi pemimpin selanjutnya.
Itu sebabnya kami tidak boleh kalah.
Kami harus berada di puncak.
Sophia-san terus menang secara brutal, tidak menyadari kesulitan dan rasa sakit yang aku alami.
Waldo-sama yang selalu kalah datang untuk memuja Sophia-san, menerima kekalahan dengan terus mengalah.
....Mereka menyebut hal semacam ini "Pemurah!"
Dia sudah lama jatuh cinta pada Sophia-san, itu semakin memburuk selama bertahun-tahun.
Begitulah situasinya sejak pertama kali aku bertemu dengannya, tapi Sophia-san menjadi lebih cantik seiring bertambahnya usia.
Tidak hanya dia cantik, tetapi dia juga mengeluarkan aroma magis yang membuat pria terpesona.
Banyak pria yang tertarik lalu jatuh cinta padanya.
Akan lebih baik jika mereka hanya jatuh cinta pada Sophia-san.
Aku tidak berpikir itu baik untuk semua pria di anggota bangsawan jatuh cinta hanya dengan satu wanita, tapi aku bisa menutup mata jika itu hanya kecerobohan muda untuk menggoda wanita cantik.
Mungkin suatu hari kamu akan bangun dan melihatnya.
Namun pada kenyataannya, situasinya jauh lebih serius.
Mereka telah menjadi mangsa pesona Sophia-san.
Pesona.
Hanya ada beberapa kemampuan yang dapat menyebabkan kondisi seperti itu, tetapi itu memang ada.
Mereka yang terpesona datang untuk menyembah penyihir.
Sebagian besar anak laki-laki, generasi berikutnya dari klan iblis hanya tertarik pada satu gadis, kemudian berada di bawah belas kasihannya.
Itu sesuatu yang tidak bisa diabaikan apa pun yang terjadi.
Lebih jauh lagi, mereka benar-benar dalam cengkeraman Sophia-san.
Sophia-san adalah vampir yang hanya muncul di dongeng.
Jika ini tidak berubah, ras iblis akan diambil alih oleh vampir bernama Sophia-san.
Untungnya, Sophia-san sendiri tidak memikirkan sesuatu yang begitu penting, sebaliknya dia tampaknya secara tidak sadar menciptakan pesona!
Namun, itu tidak berarti aku bisa meninggalkannya sendirian, jadi aku berkonsultasi dulu dengan ayahku dan mencoba mencari cara untuk menghadapinya.
Tapi dia mendeteksi gerakanku.
Aku tidak menyadarinya, tapi kurasa aku juga sedang terburu-buru.
Aku dijebak dan dituduh oleh Waldo-sama bersama yang lainnya.
Tidak, setengahnya bukan tuduhan palsu.
Sebenarnya, aku berencana untuk membunuh Sophia-san.
Jadi aku terpaksa meninggalkan akademi, lalu ayahku juga membenciku.
Aku tidak akan pernah melupakan ekspresi ayahku ketika dia mengatakan bahwa dia membenciku.
Aku kemudian mengetahui Sophia-san terkait dengan Raja Iblis, jadi beberapa bangsawan termasuk ayah Waldo-sama, bersikeras menghalangi jalanku.
Tampaknya Waldo-sama adalah orang yang mengatur semua itu.
Aku selalu membiarkan Waldo-sama mengambil inisiatif.
Mungkin itu sebabnya aku sangat percaya diri dengan kemampuanku.
Aku pikir bisa melakukan apa saja jika aku mau.
Tapi sebelum aku bisa menyingkirkan Sophia-san, aku dilenyapkan oleh Waldo-sama.
Jika kamu menganggap ini sebagai semacam pertempuran politik, maka aku dikalahkan oleh Waldo-sama.
Mungkin, aku kalah dari Waldo-sama yang baru pertama kali serius denganku.
Ada saat ketika aku mengharapkan Waldo-sama untuk tumbuh dewasa, suatu hari dia akan dikalahkan, bahkan jika dia menjadi serius.
Aku tidak ingin kalah seperti ini, tapi....
Aku tidak berpikir Waldo-sama akan menjadi serius lalu menjadi bintang yang kalah untuk menyingkirkanku
....Bahkan jika kami tidak memiliki perasaan romantis, aku pikir kami telah mencapai tingkat tertentu.
Kepercayaan sebagai rekan.
Tunanganku mengkhianatiku, menendangku keluar dari rumah, lalu aku tenggelam dalam kekecewaan yang mendalam.
Untungnya, ayahku tidak membuang uangku, dia memberiku sejumlah uang dan tempat untuk pergi.
Tujuannya adalah Tentara Kesepuluh Pasukan Iblis.
Tepat pada saat aku tidak diakui, Tentara Kesepuluh telah berpindah dari tangan ayahku ke komandan tentara saat ini, Shiro-sama, yang sedang mengumpulkan orang.
Ayahku memiliki koneksi dengan Shiro-sama yang mengambil alih, dia mempercayakanku padanya.
Shiro-sama dengan senang hati setuju, lalu aku menjadi anggota Tentara Kesepuluh.
Sejak itu, aku telah bekerja untuk Shiro-sama.
"Saya tidak bisa cukup berterima kasih, Shiro-sama."
Saat itu aku hanya seorang gadis, jika aku tidak punya tempat untuk pergi, bahkan jika aku punya uang, cepat atau lambat aku akan mati di alam liar.
Shiro-sama juga tidak memanjakanku karena menjadi seorang gadis, dia membuatku melakukan pekerjaan dan pelatihan satu demi satu!
Itu di luar akal sehat.
Jadi tidak ada waktu untuk kesedihan, aku menemukan diriku jauh lebih baik di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari.
Aku tidak tahu apakah itu yang Shiro-sama cari, tetapi dia mampu mengangkatku secara mental.
Aku pikir, itu karena aku menyadari dikhianati dan tidak diakui oleh tunanganku adalah hal yang sepele dibandingkan dengan penderitaan yang aku alami setelah dicabik-cabik setiap hari.
Berkat itu, statistikku jauh lebih tinggi dari biasanya.
Manusia mampu melampaui batasnya.
Bahkan sebelum Goshujin-sama menjemputku, aku tidak berniat mengabaikan usahaku sebagai putri bangsawan berpangkat tinggi, tetapi aku menyadari secara langsung bahwa setiap orang dapat berjuang untuk mengatasi batas seseorang, kamu harus melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain.
Anggota Tentara Kesepuluh saat ini yang sama-sama menerima pelatihan hampir semuanya memiliki keadaan setengah mati, baik secara fisik maupun mental.
Goshujin-sama menyebutnya "power leveling"
Anggota Tentara Kesepuluh yang berbagi kesulitan mereka dengan "power leveling" ini bersatu dalam solidaritas.
Sementara kami telah bekerja sebagai tangan dan kaki Goshujin-sama, kami juga telah ditunjukkan sisi lain dari dunia ini.
Aku berpikir di masa depan sebagai putri bangsawan berpangkat tinggi, aku akan berada dalam posisi untuk mengatur ras iblis.
Visi masa depan itu lenyap dalam sekejap, aku berjalan di jalan yang lebih dalam.
Kamu tidak pernah tahu apa yang ada dalam hidup ini.
Ya, tepat ketika aku lupa, mantan tunanganku yang mengusirku dan Sophia-san yang menyebabkan semua masalah datang ke Tentara Kesepuluh.
"Berlutut."
Sophia-san memberi tahu Goshujin-sama, dia kesal karena telah mengambil mangsanya.
Pada saat itu, Sophia-san berlutut.
Unugugu! (Tidak tahu ini apa mungkin seseorang tertawa)
Tubuh Sophia gemetar dan dia berjuang untuk bangun, tetapi dahinya terus menyentuh tanah.
Aku telah mendengar ini adalah kutukan yang diterapkan Goshujin-sama untuk menghukum Sophia-san, memaksanya untuk berlutut.
Goshujin-sama menerapkan kutukan ini pada hari saat aku kehilangan hak waris.
Dengan kata lain, dia melakukannya untukku.
Aku ingin berpikir itu .... tapi sayangnya itu lebih merupakan kutukan pada disiplin Sophia-san.
Tapi bagiku, ini layak untuk balas dendam.
Aku berani mengatakan itu.
Phelmina/Felmina
Nama aslinya adalah Felmina. Dia awalnya putri seorang bangsawan, tetapi setelah insiden tertentu, dia tidak diakui oleh keluarganya dan meninggalkan nama belakangnya. Ayahnya adalah kepala Kementerian Keuangan dan mantan komandan Tentara Kesepuluh Pasukan Iblis. Sekarang, dia telah menyerahkan jabatan komandan Tentara Kesepuluh kepada Shiro, lalu dengan bantuannya, putrinya Felmina telah bergabung dengan Tentara Kesepuluh. Di bawah komando Shiro dia dilatih di Neraka, skillnya sebagai pembunuh berada ditingkat tertinggi dunia. Meskipun dia tidak melakukan kesalahan, pertunangannya telah rusak. Dia tidak diakui, dia berkeliaran di perbatasan antara hidup dan mati karena pelatihan neraka. Berada di bawah komando Shiro, dia mengetahui sisi lain tentang dunia.
Jika menemukan kata yang salah, kalimat yang tidak dimengerti, atau edit yang kurang rapi bisa comment di bawah
7 Comments
P
ReplyDeleteChapter terseru divolume ini sejauh ini
ReplyDeleteHah felmina wangi huhahuhah
ReplyDeleteAhh pasti seru nih kalau ad cerita antara Sophia sama shiro
ReplyDeleteBest Megane di Kumo desu
ReplyDeleteEak semangat bngt gua baca chapter ini
ReplyDelete-tojiboshi
Salah satu best chapter di vol 12 😚
ReplyDelete