Kabur
Yuuki Kagurazaka adalah seorang yang jenius.
Di dunia aslinya Yuuki memiliki kemampuan khusus. Sebuah kemampuan pikiran—yang mana, itu adalah kemampuan Psikis dari pikirannya, kemampuan super yang ia gunakan selama hidupnya. Menurutnya, ia tak berkeinginan melakukan sesuatu hal dengan kemampuannya itu, karena Yuuki tahu jika ada yang mengetahui ia memiliki kemampuan khusus itu maka ia akan terjebak sesuatu yang aneh ketika memperlihatkannya.
Kehidupan sehari-harinya berjalan membosankan, tetapi tak selamanya buruk. Kedua orang tuanya baik pada Yuuki, dan dia memiliki beberapa teman. Mencari uang adalah hal sepele baginya, dan jika ia menginginkan sesuatu, dia pasti akan mendapatkannya.
Tidak ada ketidakpuasan dalam hidupnya. Hingga suatu hari....
Yuuki tak sengaja mengalami ketidakberuntungan. Dia baru saja masuk SMA, ketika kedua orang tuanya telah meninggal karena sebuah kecelakaan. Penyebab kecelakaan itu bukan karena kesalahan orang tuanya. Melainkan mobil yang dikendarai oleh keluarganya dihantam oleh Truk yang kehilangan kendali.
Hanya Yuuki yang selamat, saat ia tidur di bangku belakang.
Yuuki merasa itu terlalu tidak adil. Yuuki membenci pristiwa Tabrak lari tersebut, tetapi ia tak bisa berbuat apapun. Jepang adalah negara yang berlandaskan aturan hukum, dan tindakan pembalasan dendam secara individu itu akan dikenai sanksi.
Lalu hasil olah TKP pun keluar dan dia mendapatkan beberapa fakta.
Yang mana, Perusahaan Transportasi tetap mengantarkan barang dengan kondisi yang sulit meski mereka tidak dapat melakukan penanganan pekerjaan itu dengan kemampuan perusahaan mereka yang ada.
Akhirnya, beban pekerjaan itu ditimpakan pada pegawai lapangan yang terus melanjutkan pekerjaan, walau mereka tahu itu pekerjaan yang berlebihan. Sang Supir juga menjadi tersangka. Jadi seharusnya kesalahan itu jatuh pada pihak usaha transportasi tersebut, tapi bukan hanya itu masalahnya.
Jika usaha transportasi itu menolak tawaran dari klien mereka, kemungkinan klien tidak akan kembali menggunakan jasa transportasi mereka di kemudian hari. Jika yang memesan jasa mereka ialah teman lamanya, akan sulit untuk menolaknya.
Disaat mereka ingin menumbuhkan lingkungan bisnis, mencari supir yang handal tidak semudah yang dikira. Bahkan jika usaha transportasi tersebut ingin mendatangkan kaum muda untuk berlatih, situasi mereka saat itu tidak memiliki kemampuan untuk menanggung beban kerja tersebut.
Apa-apaan ini? Yuuki meratapi.
Ada banyak hal yang tidak masuk akal didunia ini, dan kekuatannya terlalu kecil.
Siapa yang harus kusalahkan?
Terus terang, permasalahan ini terbaring diseluruh struktur kehidupan sosial itu sendiri. Yuuki ingin membalas sistem sosial yang seperti itu. Tapi ia tidak dapat melakukan apa-apa. Karena kejeniusannya itu, ia menyadari batasan dalam dirinya.
Dunia ini terlalu maju.
Bahkan dengan kemampuan khusunya, seseorang yang sedikit lebih kuat dari yang lain tidak akan mengubah apapun. Juga tidak ada kesempatan menang melawan dunia ini, dan jika ia melawan sekalipun, tidak ada masa depan yang akan terlihat. Yuuki ingin menghancurkan masyarakat dunia ini dengan mengorbankan dirinya dan membangunnya ulang dari awal .... tapi itu akan membuat banyak orang ditimpa kemalangan.
Yuuki tidak dapat berbuat lebih baik dari itu.
Jika ia sungguh ingin mengubah masyarakat yang ada, dia hanya dapat melakukannya dengan sekali langkah, yakni perlahan menambah rekan yang berpemikiran sama dengan dirinya. Jika itu cara yang dia mau, maka menjadi politikus dan memajukan negerinya sesuai keinginan Yuuki adalah satu-satunya solusi yang dapat dia pikirkan.
Membutuhkan kesabaran jika dia ingin melangkah dijalan tersebut, tapi jika dia memang menekuni jalan ini, butuh waktu yang banyak untuk mewujudkannya.
Yuuki kemudian dilanda stress....
Tapi sebelum dia mengambil keputusan, dia malah dipanggil ke dunia lain.
Apakah ini bentuk untung atau rugi baginya?
Yang memanggilnya ke dunia “lain” ini ialah rasa dendam dari Demon Lord Kazaream. Meskipun ia kehilangan tubuh fisiknya dan hanya tersisa tubuh spiritualnya, dia belum kehilangan kemampuan dari seorang yang berjuluk “Spell King”. Kazaream menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan kebangkitan kembali dirinya.
Untuk melakukan hal itu, dia harus memanggil sebuah tubuh fisik yang sesuai dengan tubuh spiritualnya. Tentu dia harus memeriksa dengan hati-hati orang yang dia panggil tidak cacat. Untuk berjaga-jaga supaya ritualnya tidak mengalami kegagalan, gunakan kekutan dominanmu untuk mengukir segel mantranya dan setelah itu lakukan pemanggilan.
Yang terpanggil ini hatinya akan hancur tanpa tahu apapun. Segera setelahnya, Kazaream harus menarik keluar kekuatan jiwa orang itu dan kemudian gunakan dagingnya untuk menghidupkan Kazaream kembali, begitulah gambaran kasar dari rencananya.
Tapi Kazaream salah langkah dengan memanggil Yuuki. Mantra yang dia rapalkan tidak mempan terhadap Yuuki. Karena Yuuki itu jenius dan telah melihat bagaimana cara kerja dunia. Ketika ia menyebrang ke dunia ini. Yuuki mendapatkan kemampuan yang dia inginkan.
Kekuatan untuk mengubah dunia. Kekuatan yang merupakan energi murni, dengan bebas mengubah intisari atau pokok dunia, sebuah “Kekuatan Jiwa (Soul Force)”. Yang bernama Skill Unik “Creator (Pencipta)” dari teknologi....
Yuuki mengatakan pada Rimuru bahwa dia tidak memiliki kemampuan khusus apapun, tentu itu adalah kebohongan.
Pertama, dia menggunakan skill “Creator” untuk menciptakan Skill “Blocking (Pemblokiran)”, yang meniadakan serangan dari luar. Dengan cara ini, rencana Kazaream telah hancur. Saat itu juga Kazaream kalah dari Yuuki dan tunduk kepadanya. Yuuki menemukan alasannya berada di dunia ini.
Dunia di mana "Yang Lemah" dan "Yang Kuat" masih memiliki jalan yang panjang sebelum benar-benar menjadi dunia yang maju, dan mekanisme dunia ini juga belum selesai. Karena hal itu, Yuuki berpikir bahwa semua yang harus dia lakukan adalah menjadi Pengatur atau Penguasa dari dunia ini dan mengarahkannya ke jalan yang benar.
Dia memutuskan untuk menantang dunia yang belum teratur ini. Rencana atau pandangan yang Yuuki miliki digunakan sebagai kartu tempurnya melawan dunia ini. Untuk menguasai dunia, hingga akhirnya Yuuki menjalankan rencananya.
••••
Yuuki memimpin Laplace, Footman, dan Tia kabur dari kekacauan Aula Agung. Segera setelah itu, sekelompok orang berusaha kabur dari Negara Suci, Ruberios. Terdapat banyak goda’an untuk tetap tinggal disini dan mengobservasi situasi yang ada, mereka merasa teralu berbahaya untuk tetap di tempat kejadian.
Chronoa, Sang “Gusty One” yang sedang dalam keadaan tak terkontrol, akan sulit untuk dihadapi dan bukan sesuatu yang Yuuki perlu periksa. Lawan saat ini tak bisa membedakan musuhnya dan mengancam siapa pun ditempat kejadian karena mereka dianggap sebagai musuh olehnya, benar-benar lawan yang hebat.
Karena itulah Granbell ingin bergabung ke pasukan Yuuki, Bukan?
Meski Yuuki merasa buruk tentang hal ini, lawannya sedikit lebih baik dari dia saat ini.
“Tapi kali ini benar-benar menimbulkan banyak masalah. Jalan masih panjang sebelum sosok Demon Lord Ruminas terungkap. Kita memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan darinya, dan dia memberanikan diri untuk melakukannya.”
“Hehehe, kekuatan segila itu pasti dari dimensi lain. Akan membuat malu jika kita tidak mengambil barang, tapi jika kita mengikuti orang itu, semua yang ada disini bisa mati, kan?”
Mendegar keluhan Laplace, Footman segera menjawab.
Faktanya, perkataan dari Footman itu benar, tapi Yuuki ragu tentang hal ini, berpikir bahwa Pahlawan tak bisa membunuh semua orang dengan mudah.
“Kau tidak tahu itu, kan? Dalam segala hal, Demon Lord Rimuru itu sangat kuat. Ditambah lagi, ada Demon Lord Ruminas dan Leon di sana. Jika ada tiga Demon Lord sekaligus, yang memiliki kekuatan seperti monster, kedua pihak pasti punya kesempatan menang”
“Itu bener. Granbell itu adalah mantan Pahlawan, dan dia sangat ahli dalam hal itu. Kita tidak bisa menebak siapa yang akan menang.”
Laplace dan Tia tidak terlihat optimis seperti Footman. Yuuki pun demikian, mereka pikir kelompok Rimuru yang sepertinya akan menang.
Untuk Yuuki, kemenangan dari Chronoa adalah hasil terbaik.
Jika itu mungkin, dengan tambahan duri seperti Rimuru, Granbell yang menghalangi ancaman di masa depan dari Ruminas, dan rasa benci terhadap leon dari laplace dan yang lain, sekelompok orang jahat yang bertingkah baik akan menghilang, kemudian terbentuklah kesempatan menguasai barat.
Sementara Chronoa yang tersisa itu sulit dilawan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kehilangan keinginan semangat dalam dirinya. Mereka juga bisa mencari benda magis acak untuk dijadikan umpan dan mengirimnya ke ujung gurun.
Dengan kekuatan yang habis, lawan seperti itu bukanlah ancaman bagi Yuuki.
Jadi, dia awalnya ingin memastikan dan melihat siapa orang terakhir yang selamat, tapi....
"Tidak, kabur adalah pilihan yang bagus. Jika hal itu terjadi, kita mungkin tidak akan bisa lolos begitu saja, dan selain itu...."
Ada perasaan buruk - intuisi Yuuki memberitahunya begitu.
Untuk memutuskan jalan ke depan, dia seharusnya menganalisis masalah dari kekacauan besar itu. Meskipun berpikir demikian, Yuuki mempercayai instingnya dan memilih untuk melarikan diri.
Jika Chronoa kalah dalam pertempuran, beberapa Demon Lord yang selamat itu pasti akan melihat mereka sebagai duri yang menghalangi jalan. Rimuru seharusnya juga mengetahui bahwa Yuuki telah melakukan pengkhianatan, dan mungkin tidak ada lagi alasan bagi Rimuru untuk berdiam diri.
Semua benteng dan posisi yang sebelumnya telah didirikan di dunia Barat akan hilang sebagai akibat dari kesalahan ini.
Jika itu sebuah kesalahan, itu adalah kesalahan karena dengan bodohnya telah mengambil jalan yang Granbell ambil, pikir Yuuki. Itu adalah kebodohannya sendiri.
Karena itu, sekarang dia telah memilih untuk melarikan diri, Yuuki tidak lagi bingung. Mampu melakukan hal sesederhana ini merupakan keuntungan bagi Yuuki, dan dia sudah bisa melewati banyak kesulitan dengan penilaian semacam itu.
Jadi kali ini, Yuuki berpikir begitu.
Namun....
Dia segera mengetahui ide semacam itu sangatlah naif.
Segalanya datang begitu tiba-tiba sehingga Yuuki dan yang lainnya akan lari ketika seorang pria berdiri di depan mereka. Di sebelahnya adalah seorang wanita cantik berambut biru yang membuat mata orang berkaca-kaca.
Namun, wanita cantik itu mengenakan pakaian pelayan merah gelap yang agak tak disangka.
"---!”
"Siapa kamu?”
Merasakan bahaya, Yuuki berhenti dari pelariannya.
Bahkan ketika Laplace bertanya kepada pihak yang berseberangan dari pihak Yuuki berada, pria itu tidak menjawab. Dia terus menatap Yuuki, sama sekali tidak melihat yang lain.
"Yah, karena kau mencoba menghalangi kami....”
Footman, yang berdiri di depan, berusaha menyingkirkan pria dan wanita cantik itu, tetapi seseorang tiba-tiba muncul dan menjepit Footman ke tanah.
Yang melakukan itu adalah seorang wanita, mengenakan pakaian pelayan merah gelap dengan gaya yang sama dengan wanita berambut biru. Rambutnya berwarna hijau. Tentu saja, identitas sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi adalah Mizari, yang diam-diam mengacau di Kerajaan Ingracia belum lama ini. Rencana pertempuran dihentikan karena kehadiran Testarossa, dan kemudian api menyala ke tempat ini.
Karena Mizari telah datang, terlihat jelas dari sini bahwa identitas sebenarnya dari gadis cantik berambut biru itu adalah Rhein.
Maka wajar siapa yang mereka ikuti bukan lain adalah Demon Lord Guy Crimson.
Dia dikenal sebagai "Lord Darkness" penguasa yang paling kuat dari semuanya.
Rambut merah lebih tebal dan lebih dalam dari darah, mata merah cerah berkilauan berwarna emas dan perak seperti cahaya bintang, menatap Yuuki dari atas.
"Yo. Ini pertemuan kita pertama kalinya. Harusnya kau berbahagia. Karena aku tertarik padamu.”
Mata Guy terpaku erat pada Yuuki. Yang lain sama sekali tidak ditatapnya. Melihat ini, Yuuki tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa. Ketika Footman diayunkan tiga atau dua kali oleh Mizari, dia bisa melihat seberapa besar kekuatan yang lawan miliki.
Harus dikatakan bahwa ketiga orang di depan mereka memiliki warna rambut yang berbeda, dan dua dari mereka mengenakan pakaian pelayan yang sangat istimewa. Kagali - tidak, Kazaream dan Clayman, telah menyebutkan beberapa ciri, dan ketiganya sesuai dengan karakteristik yang diberitahukan mereka berdua.
Dengan kata lain, pria yang berdiri di puncak dunia ini mengejar Yuuki. Selama ambisinya adalah menaklukkan dunia, suatu hari dia harus berhadapan dengan musuh ini.
"Jadi, kamu adalah Demon Lord yang paling kuat, Guy Crimson. Suatu kehormatan bertemu denganmu. Namaku Yuuki Kagurazaka. Aku tidak berpikir kamu akan datang kepadaku atas inisiatifmu sendiri, apakah kamu berencana untuk bergabung denganku?”
Tidak tertekan oleh aura Guy, Yuuki tersenyum menanggapi yang lain.
Tentu saja tidak ada hal baik di sini. Hanya dengan melihat bagaimana mereka mengurus Footman, jelas bahwa Guy dan yang lainnya tidak mungkin datang untuk membangun hubungan persahabatan dengan Yuuki.
Yuuki mengerti ini, tapi dia masih berbicara dengannya seakan mereka akrab. Ini keahlian negosiasinya yang unik. Untuk sampai ke dasar orang lain dan mencari tahu apa yang mereka lakukan, dia akan mengatakan beberapa hal yang tidak dapat dijelaskan untuk menguji reaksinya.
"Ah-ha-ha-ha! Kau pria yang lucu. Lawanku adalah milikku, dan aku punya nyali untuk melakukannya. Tawaran itu mungkin tidak buruk, tetapi kau tampaknya menjadi musuh Leon. Selain itu, kau akan ke Timur, bukan? Secara pribadi, aku tidak ingin melihat peningkatan kekuatan tempur di sisi Rudra.”
Negosiasi gagal.
Bagaimanapun, sejak awal Yuuki tidak berharap pihak lain menerima tawaran itu. Tapi bukannya tertekan dalam penyesalan, Yuuki lebih fokus menganalisis pesan yang diungkapkan oleh Guy.
Rudra adalah nama kaisar dari Kekaisaran Timur, Kesatuan Kekaisaran Timur Nazca Namlium-Ulmeria.
Seperti kedengarannya, Guy dan Rudra memiliki semacam hubungan dan keduanya berada dalam posisi bermusuhan.
(--Jadi menyingkirkan kami sebelum mencapai Kekaisaran Timur? Meskipun itu tidak cukup untuk melawan Demon Lord terkuat, tetapi seperti yang terjadi saat ini, mungkin tidak ada lagi yang bisa dilakukan....)
Melihat situasi ini, mustahil untuk menghindari pertarungan dengan Guy. Mereka tidak punya kesempatan untuk melarikan diri. Dalam hal ini, percuma saja melakukan hal kecil. Alih-alih melakukan itu, lakukan yang terbaik untuk menantang Guy, yang akan memiliki peluang lebih baik untuk menang.
Yuuki menilai begitu.
"Oh .... sudahlah, tidak apa-apa. Karena kita adalah musuh, itu sebenarnya tepat untukku. Sebelum memindahkan benteng ke timur, aku bisa mencoba seberapa kuat Demon Lord terkuat ini.”
Itulah jawaban Yuuki, seolah memprovokasi Guy.
Pada saat yang sama, gelombang kegembiraan melonjak di dalam hatinya, yang membenamkan seluruh keberadaan Yuuki. Dia telah menyembunyikan kekuatannya, dan pada saat inilah Yuuki memutuskan untuk sepenuhnya membebaskan kekuatannya di depan Demon Lord terkuat.
Dia tidak melihat dirinya akan kalah telak dan berhadapan dengan Guy atas hal itu.
••••
Yuuki sangat percaya diri.
Jika itu satu lawan satu, dia yakin akan menang tidak peduli apa lawannya. Melihat Chronoa yang di luar kendali, dia merasa musuh ini sangat berbahaya.
Tapi itu yang terbaik.
Selama kau menganggapnya serius, kau masih akan memiliki kesempatan untuk menang meskipun kau akan mengalami kesulitan dalam pertarungan. Namun masih ada beberapa Demon Lord lagi di tempat kejadian yang jelas memusuhi Kelompok Yuuki.
Ada Leon, Ruminas, dan kemudian ada pria baik hati Rimuru yang pasti merasakan sifat asli Yuuki. Faktanya, Rimuru telah melihat bahwa Yuuki adalah musuh jauh sebelumnya, yang menguntungkan bagi Yuuki. Karena jika kamu ingin membodohi dan menggunakan Rimuru, kau akan mendapatkan pukulan balasan sebagai gantinya.
Yuuki tidak tahu apa-apa tentang itu, tetapi dia benar dalam berpikir, Bagaimana jika Rimuru memang menjadi seorang musuh.
Dia tidak merasa begitu baik tentang dirinya sampai dia berpikir tidak mungkin menghadapi tiga Demon Lord dan Chronoa di waktu yang sama. Bahkan jika dia tidak memiliki firasat buruk, dia masih akan memutuskan untuk mundur dari tempat kejadian.
Namun kali ini berbeda.
Firasat buruk itu justru karena pria ini berdiri di depan mereka. Mengetahui hal ini, Yuuki memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk melewati situasi yang sulit ini.
"Oh, kau pikir kau bisa mengalahkanku?”
Guy tertawa terbahak-bahak.
"Mungkin aku akan mengalahkanmu suatu saat nanti, sekarang aku hanya membawa rencana itu untuk kedepannya”
Melihat Yuuki bertingkah demikian. Rhein dan Mizari memancarkan aura pembunuh. Aura sebesar itu menggoda untuk membunuh satu sama lain, bahkan tidak mungkin untuk berbicara tanpa izin kepada tuan mereka, Guy.
Guy benar-benar kuat, dan untuk berpikir atau khawatir tentang keselamatan pribadinya merupakan bentuk penghinaan. Guy orang yang sangat spontan dan tidak memiliki belas kasihan kecuali dia mengenali orang itu.
Sulit bagi Rhein dan Mizari untuk membuat Guy mengakui mereka, dan jika mereka membuatnya marah, kemungkinan mereka akan terbunuh oleh Guy dalam satu detakan jantung. Celah kekuatan antara Guy dan mereka begitu jelas.
Laplace tidak dapat bergerak.
Bagai katak yang diburu oleh ular, begitulah keadaannya saat ini. Jika dia mau menyelamatkan Footman, Rhein akan beraksi. Walau ini empat lawan tiga, tapi perbedaan dalam kekuatan antara kedua sisi begitu besar. Jika musuhnya hanya Rhein dan Mizari, mereka mungkin mampu mengurusnya, tapi setelah Guy muncul, kesempatan menang sudah hilang.
Bagi Laplace, Yuuki yang akan menantang Guy tampak berani.
(Tidak bisa menang, tidak peduli seberapa serius kami melawan orang ini. Kekuatan Chronoa itu juga di dunia yang terpisah, tapi Guy Crimson ini tidak seperti monster yang lain. Kami bukan lawan yang layak baginya. Tidak ada cara untuk melarikan diri .... bos tidak bisa melawan .... ini semua tentang bertahan hidup....)
Hanya melihat sekilas kekuatan Guy, Laplace bahkan sudah merasa tak berdaya.
Disaat yang terkuat masuk ke situasi ini, dia mengalami rasa putus asa dan pikirannya penuh akan mencari cara kabur, mentalnya yang kuat ini yang membuat Laplace begitu kuat. Dia bahkan tahu Yuuki juga kuat.
Bagaimanapun, penambahan kekuatan Yuuki dan rekan-rekannya yang tetap berada dalam kegelapan, itu masih belum tentu berguna untuk melawan Guy....
Bahkan jika Yuuki tidak bisa mengalahkan lawannya, Laplace masih ingin menyelamatkan Footman dan pergi menjauh dengan Tia. Yuuki pasti bisa membaca pikiran Laplace dan bergerak menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. Kepercayaan Laplace terhadap Yuuki yang membuatnya berpikir demikian.
Masalahnya ada pada Rhein dan Mizari yang juga kuat. Lawan saat ini membuatnya tak bisa berkutik atau bahkan membiarkannya mengambil keuntungan untuk menyelamatkan Footman. Laplace tidak berani menganggap remeh semua ini.
Untuk menemukan cara menyelamatkan Footman - Laplace bermasalah dengan ini, dan tidak berharap masalah itu akan diselesaikan dalam tiga atau dua menit.
“Hei, lepaskan orang itu.”
Kali ini Guy memerintahkan Mizari. Sebagimana dia tunduk pada tuannya, dia secepat mungkin melepaskan Footman.
(--Harus tenang. Dengan cara ini kami memiliki kesempatan untuk kabur.)
Laplace mulai berpikir kearah yang baik, tapi semua tidak berjalan semudah itu.
“Jangan Khawatir. Jika kau bisa mengalahkanku. Aku akan membiarkan kau pergi dan tidak akan melukaimu sedikitpun.”
Pernyataan dari Guy terdengar berlawanan. Jika mereka bisa mengalahkan Guy, siapa yang membutuhkannya untuk dilepaskan.
Serangkaian kata Guy benar-benar meyakinkan, dan Laplace merasa sedih setelah mendengarnya. Hanya dengan itu, dia berdoa untuk kemenangan Yuuki dan menonton pertarungan dari sisi lain.
••••
Orang pertama yang beraksi adalah Yuuki.
Mengetahui bahwa sihir maupun skill tidak akan bekerja pada Guy, dengan demikian Yuuki mengembangkan rasa percaya dirinya yang mutlak dan tanpa takut menerjang Guy dengan tendangan.
Tendangan Yuuki tajam, berat, dan berubah-ubah.
Sebuah tendangan yang aslinya mengincar musuh dan mempelajarinya, tapi ditengah jalan tendangan itu berubah arah dan sebuah tendangan bagus yang memotong menerjang kepala Guy.
Namun, ekspresi wajah Yuuki berubah aneh.
“Wah, sangat keras.”
Sambil menggigit bibirnya, Yuuki mengeluarkan suara mengeluh.
Kemampuan “Blocking”-nya itu tidak terkalahkan dan dapat menembus semua pertahanan musuh. Guy yang barusan kepalanya terhantam, berdiri dengan tak terkesan. Sama sekali tidak terlihat merasakan sakit. Tidak ada pergerakan dibelakang kejadian.
Daging tubuhnya yang keemasan saja lebih keras dari berlian. Dagingnya begitu keras dan fleksibel yang menjadi ancaman. Guy itu hanya terlalu kuat.
“Itu menggelitik. Itu sama sekali bukan pertarungan. Buat aku senang. Jika tidak, kubunuh semua orang.”
Guy tersenyum saat menyelesaikan kalimatnya, tangan kanan Guy menggelembung menjadi nyala api. Itu adalah sihir Elemen “Hot Dragon Flame Fighter”, nyala api yang menghanguskan bertransformasi menjadi bentuk naga, membungkukkan tubuh panjangnya untuk menyerang, dan sihir itu akan membakar habis target menjadi debu.
Temperatur sihirnya dapat mencapai ribuan derajat celcius, dan ras manusia akan langsung musnah dalam sekejap. Naga api itu membungkus dirinya mengelilingi tubuh Yuuki.
“Buang-buang waktu saja! Sihir tidak akan bekerja padaku....”
Setelah berteriak, Yuuki seakan menyerang Guy, yang telah bersikap lunak, kemudian rasa dingin yang membuatnya menggigil menyebabkan Yuuki melompat menjauh darinya.
“Oh, instingmu tajam.”
Pada saat itu Guy tersenyum dan mengatakan itu.
Yuuki bahkan tidak memiliki kekuatan yang tersisa untuk menjawab Guy, dia mati-matian berguling di tanah, mencoba membuat api padam.
Efek dari kemampuan “Blocking” memang berhasil, dengan demikian Yuuki tidak terluka oleh sihir Guy.
Namun sementara itu, api yang terbuat dari sihir yang seharusnya menghilang segera berlanjut membakar, dan itu bukan hanya api dari sihirnya, api itu juga akan membakar oksigen seperti api normal. Pada tingkat ini, Yuuki akan mengalami kesulitan bernafas dan akan dipaksa menghadapi situasi yang fatal.
Secara somatis rasanya sudah lama berlalu, tetapi kenyataannya itu hanya terjadi selama beberapa detik. Meskipun Yuuki tidak terluka, dia pasti akan kalah jika dia terus menyerang Guy tanpa menyadarinya. Dia tahu cukup baik untuk memadamkan api dulu bahkan jika dia dalam keadaan tidak nyaman.
(Somatis : berhubungan dengan tubuh, terutama yang berbeda dari pikiran)
Dengan reaksi Guy, sepertinya Yuuki telah memikirkan kemungkinan yang membuatnya tidak bisa dipercaya. Dia tidak mau mengakuinya, tetapi itu perlu untuk memastikan. Dia tidak mengharapkan jawaban dari Guy, tapi dia tetap bangun sambil menanyakan keraguan di benaknya.
"Mengapa kau tidak langsung melawanku? Kau tidak mau bertarung dengaku, bukan?”
"Ahahaha, sungguh kata-kata yang bodoh. Kau memperhatikan itu sebelumnya, bukan? Aku sudah menemukan rahasianya di balik kekuatanmu itu!”
"........Begitu ya...." pikir Yuuki dengan pahit.
‘Power Blocking’ Yuuki sangat kuat dan bisa mengimbangi kekuatan apa pun yang dia temui. Namun, dalam hal penyatuan sihir dan skill, tidak ada cara untuk menangkal kedua sifat itu. Itulah satu-satunya celah dan kelemahannya. Lagipula, betapapun kerasnya Yuuki berusaha memperbaiki tubuhnya, dia tetap manusia.
Antibodi dapat digunakan untuk melawan racun, tetapi kau tidak bisa hidup tanpa oksigen. Manusia - setiap makhluk hidup - memiliki kelemahan ini, dan sekarang Yuuki menyadari bahwa dia berada dalam kerugian.
Guy berdiri dengan malas.
"Ada seorang pria yang aku kenal bisa mengimbangi efek sihir dengan sempurna, tapi aku masih bisa menang dalam pertarungan. Ini karena pria itu tidak bisa menangkal apa pun selain sihir. Dan sejauh yang kutahu, tidak ada cara di dunia ini untuk dengan sempurna bertahan melawan hukum fisika yang ada di dunia ini. Jika suatu hal diperkuat terhadap satu titik, pasti ada yang melemah di tempat lain. Tetapi kau tampaknya tidak hanya mampu menangkal sihir, tetapi juga Skill, bukan?”
Guy melirik Yuuki dan tidak menyerang lebih jauh, memberi tahu pendapatnya. Itu semua dengan hati-hati memperhitungkan bahwa ada sikap yang tidak terburu-buru.
Karena mudah bagi Guy untuk membunuh Yuuki. Tapi membunuh langsung itu tidak menyenangkan, jadi Guy ingin meledakkan kepercayaan diri Yuuki, membuatnya mengakui kekalahannya dan putus asa.
Dia sudah benar-benar menganalisis fisik Yuuki. Saat pertama kali dia meluncurkan serangan, Guy melihat melalui tubuh khusus Yuuki dan bahkan memikirkan sebuah tindakan balasan.
Bahkan jika Yuuki bisa mengimbangi sihir dan skill dengan baik, selama dia masih manusia, mengalahkannya pasti akan mudah.
Manusia itu rapuh. Daging manusia yang lemah itu ada di mana-mana, bahkan dengan metode membunuh manusia tanpa berpikir panjang dapat dia lakukan.
Dan ada kesenjangan besar antara kemampuan fisik dasar Yuuki dan Guy. Ketika Yuuki menendang barusan, Guy hanya menggunakan 'Barrier' kecil untuk pertahanan, dan sebagai hasilnya, serangan lawan bahkan tidak menyakitinya.
Bahkan dalam Magicules, perbandingannya bahkan menggelikan. Guy cukup baik hingga bisa menyaingi True Dragon, dan begitu Yuuki membatalkan sihirnya, dia bisa segera memulai kembali sihir tersebut, yang mana hal itu sama sekali tidak sulit.
"Jika hanya ingin membunuh seseorang, maka aku tidak perlu datang ke sini secara khusus. Aku datang untuk kunjungan yang langka, jadi kau harus melakukannya untuk menyenangkan diriku ini.”
Karena itu, Guy dengan sombong memprovokasi Yuuki. Dia akan mengarahkan lawannya hingga tersudut, lalu memberikan Yuuki semua kesempatan dan kemudian mengalahkannya.
Yuuki tahu persis apa yang dipikirkan Guy. Tetapi dia tidak bisa menjawab. Ekspresi wajahnya menjadi kurang tenang dibandingkan sebelumnya. Dia mulai dengan hati-hati menganalisis situasi pertempuran untuk mencari cara menembus situasi yang sulit ini.
Otak jeniusnya yang tak tertandingi telah menunjukkan celah kekuatan yang membuat putus asa antara kedua belah pihak. Tapi Yuuki belum menyerah dan mengeksplorasi setiap kemungkinan. Satu-satunya perubahan adalah membuat Guy ini memandang rendah mereka.
(Dan ya, itu bisa dimengerti bahwa kedua belah pihak memiliki perbedaan kekuatan yang besar sehingga mereka akan dipandang rendah. Tapi pria itu terlalu sombong.)
Yuuki memiliki fitur pembunuh lainnya. Itu kekuatan super bawaan, dan "Greedy One" yang direbut dari Mariabell. Ditambah dengan "Creator". Itu dapat menciptakan kapasitas yang diperlukan untuk menanggapi situasi, dan dengan "Creator" itu akan mampu melewati krisis ini.
(Jika kau tidak membunuhku selagi bisa, maka itu kesalahanmu!)
Setelah mengatur ulang napasnya, Yuuki menghadapi Guy.
"Ini hanya masalah apa yang bisa aku lakukan. Ini terlalu dini untuk kau banggakan.”
Bukan karena kau tidak mampu untuk kalah. Jika pihak lain sangat marah sehingga mereka kehilangan ketenangan, mereka lebih cenderung melakukan kesalahan. Yuuki melihat ini sebelum dia melakukan provokasi.
Sambil menyiapkan trik-trik kecil, Yuuki membiarkan kekuatannya mengalir deras di sekujur tubuhnya. Biasanya dia menekan kekuatan ini, tetapi pada saat ini ia berkonsentrasi untuk membangun kekuatannya dan mengubah tubuhnya dengan kekuatan dari kemauannya sendiri.
Dari manusia ke "Immortal".
Kemudian menjadi "Saint".
Biarkan tubuhmu berevolusi ke ranah yang lebih tinggi dari Hinata, dan Yuuki tidak harus bernapas lagi.
Para ras "Saint" yang sempurna dan lengkap sama dengan makhluk spiritual.
Hinata masih dipenjara dalam tubuhnya, tetapi Yuuki telah datang ke ranah yang lebih tinggi.
Jadi dia sama sekali tidak perlu bernapas.
Abaikan kelemahan dari ras manusia dan tingkatkan kekuatan eksistensi mereka.
Jika ada yang mengubah arus energi di tubuhnya menjadi mana, itu akan cukup untuk menyaingi Leon atau Ruminas.
Namun, Guy masih tidak terpengaruh.
"Sungguh menyedihkan. Hanya ini yang bisa kau lakukan? Dengan kemampuan seperti itu, tidak mungkin mengalahkanku seratus kali.”
Dia masih sangat santai.
"Mungkin. Kalau begitu, kau akan bersenang-senang denganku!”
Kata-kata Yuuki memicu pertempuran dan mereka mulai bertarung lagi.
Kemudian....
Yuuki akhirnya tahu mengapa orang ini disebut penguasa terkuat.
••••
Adegan itu terselubung dalam keputusasaan.
Orang yang berbaring di tanah adalah Yuuki.
Di hadapan kekuatan luar biasa Guy, serangan Yuuki tidak memainkan peran yang sama dengan rencananya.
Bahkan mengulang rencananya tidak akan membantu.
Dia meluangkan waktu untuk mengumpulkan kekuatan terbesar kemudian menyerang, tetapi itu tidak dapat menyakiti Guy satu langkah pun.
"Sialan, kau bajingan....!”
Yuuki telah kehilangan kekuatan untuk bangkit kembali. Paling bagus, dia hanya bisa mengutuk Guy. Tapi dia masih belum berkecil hati, dan itu saja sudah layak dipuji.
Laplace bahkan tidak berkedip, menanamkan pertarungan yang dia tonton di pikirannya.
(Aneh sekali. Bos terlalu lemah, dan Guy terlalu kuat....)
Yuuki lebih kuat dari yang pernah dibayangkan Laplace. Dia menggunakan kekuatan aneh atau kekuatan super, untuk mencoba segala macam taktik melawan Guy. Seperti menembakkan batu, menyemburkan api, menggunakan tekanan tinggi, dan melepaskan gelombang gangguan psikis. Tapi itu diatasi dengan mudah.
Untuk Guy, menggunakan kemampuan fisiknya yang lebih dari 30 kali lebih tinggi dari biasanya, untuk memulai serangan dengan kecepatan lebih dari 100 meter per detik setara dengan permainan anak-anak.
Selain itu, pertahanan utama Yuuki 'Ability Blocking', tidak bisa lagi melumpuhkan Sihir Guy.
"Itu tidak lagi bekerja padaku.”
Seperti kata Guy dalam kalimatnya tadi. Guy telah berhasil menembus 'Ability Blocking' dengan beberapa cara. Kazaream dan Clayman juga menyebutkan 'Ten Demon Lord' kepada Yuuki dan yang lainnya. Dia telah mendengar bahwa Guy dan Milim sangat kuat, tetapi dia tidak berasumsi bahwa celahnya begitu lebar, mungkin bahkan mereka sendiri tidak menyadarinya.
Bagaimana lagi mereka bisa dapat mendukung gagasan aneh seperti menaklukkan dunia.
(Apakah ini yang kau sebut tingkat bencana....)
Baru sekarang Laplace menyadari bahwa ada beberapa musuh di dunia yang tidak akan pernah bisa tersentuh.
Dia sendiri menyembunyikan kekuatannya dari rekannya. Tetapi jika lawannya diganti dengan Demon Lord Guy, bahkan dengan kekuatan semacam itu, tidak ada gunanya.
Kekuatan Guy sangat jauh dari mereka. Bahkan tidak dapat menemukan cara untuk menghindar. Bahkan Yuuki, yang kekuatannya memang di atas Laplace, terbaring tak berdaya di tanah, seperti bayi kecil.
Seperti yang terjadi sekarang, lebih sulit untuk kembali hidup daripada pergi ke surga.
Seseorang harus membuat pengorbanan - Laplace memiliki kesadaran ini, dan dia mengawasi sikapnya yang bebas seperti biasa dan mengambil langkah untuk datang ke Guy.
"Kamu layak mendapat gelar Demon Lord. 'Kelompok badut moderat' teman semua jenis bisnis, kami hanya ada disini untuk disewa oleh bos yang kuat. Bos adalah Yuuki dari sisi vegetarian. Sekarang bos telah kalah, tidak ada alasan bagi kita untuk mengikutinya...."
" ---!"
"Laplace, apa yang kamu bicarakan...."
Laplace berpura-pura bahwa dia tidak merasa bersalah karena mengkhianati rekannya. Dia tidak begitu yakin tentang kepribadian Guy, tetapi dia telah mendengarnya tadi bahwa Guy sangat tidak bisa ditebak dan sombong.
Sama sekali tidak tertarik pada yang lemah, tidak ada orang lain yang berbicara tanpa disetujui oleh Guy sendiri. Bersikap sepeti itu di depan Guy dan Laplace pasti akan terbunuh. Namun, saat itu perhatiannya pasti akan berada di Laplace, dan dengan memanfaatkan celah singkat ini, Yuuki mungkin bisa dilarikan diri, sebuah kemungkinan kecil yang ingin Laplace pertaruhkan.
Jangan pernah mengkhianati rekan, dan tidak pernah mengkhianati klien - itulah aturan dari Kelompok Badut Moderat. Karena itu, Yuuki pasti dapat mendeteksi pikiran asli Laplace. Footman terlalu memaksa dan berpikiran buruk, tetapi pria itu sangat baik pada sesamanya.
Tia masih lebih kuat darinya, tetapi tidak menggunakan kekuatan sepenuhnya karena dia terlalu takut. Meskipun keduanya memiliki kebiasaan buruk dan terbawa suasana dengan mudah, dia dapat merasa nyaman dengan menyerahkan mereka ke Yuuki. Laplace berpikir begitu, sebelum memutuskan untuk mengorbankan dirinya.
"Kelompok ini bisa membantumu, Tuan Guy. Jadi, bagaimana menurutmu jika kami diberi kesempatan untuk hidup?”
Laplace membuat pernyataan berani tentang pengkhianatan. Sementara Footman dan Tia memiliki tatapan bingung di wajah mereka, Guy tampak seperti telah melihat sesuatu yang menarik dan senyum muncul di bibirnya.
(Itu bagus, ini akan membuat Guy kesal!)
Laplace juga tidak akan bunuh diri.
Meskipun lawannya adalah Guy, dengan sedikit harapan masih ada kesempatan untuk menyelamatkan hidup. Karena itu, dia tidak ragu-ragu dan bermaksud mengatakan apa yang akan dia katakan
Namun sudah terlambat untuk mengeluarkan kata-kata....
"Ahaha, jangan dipaksakan, Laplace. Sungguh, apa aku tidak bisa dipercaya?”
Seseorang mengambil kata-katanya terlebih dahulu, dan itu adalah Yuuki yang terhuyung mencoba berdiri.
...........
........
Yuuki secara mental siap, mengetahui bahwa dia mungkin mati.
Tetapi pada saat ini, hatinya dipenuhi dengan kemarahan.
Marah pada dirinya yang tidak berguna. Mendengar Laplace mengatakan itu membuatnya semakin marah. Laplace tidak mungkin mengkhianatinya. Dengan kata lain, dia mengucapkan kata-kata itu sebagai tindakannya, dan dia masih memilih untuk mempercayai bahwa Yuuki telah menafsirkan pemikiran Laplace dengan benar, meskipun dia telah berakhir dengan kacau.
Sebagai tanggapan, dia senang dan pada saat yang sama merasa bersalah.
(Kalau saja aku punya kekuatan lebih....)
Tanpa sengaja memikirkannya, pikiran itu muncul secara alami di benak Yuuki. Tentu saja, tidak ada yang mau menanggapi pikirannya.
Tetapi pada saat ini, sebuah kekuatan muncul di pikiran Yuuki.
Kau Menginginkan Kekuatan? Kemudian bergabunglah denganku.
"Hah?" kata Yuuki, kebingungan dalam benaknya.
BANG!!
Aku pikir itu halusinasi, tapi suara ini terlalu nyata.
"Cukup bertukar denganku dan kamu akan mendapatkan kekuatan terbesar. Harapanmu adalah menaklukkan dunia, dan kamu pasti bisa melakukannya dengan cara menggabungkan kekuatanmu denganku. Ayo, buat keputusan....”
Mendengar suara itu berkata demikian, Yuuki merasakan sedikit ketidaksenangan di hatinya.
(Diamlah. Aku adalah aku. Jika meminjam dari rekan, itu masalah lain, tapi meminjam kekuatan dari orang asing untuk mencapai ambisiku, aku tidak peduli tentang hal gila semacam itu!)
Jadi, Yuuki menolak dengan tegas.
Ya, ambisi pribadi adalah sesuatu yang harus dicapai oleh tangan sendiri agar masuk akal, dan Yuuki bersikeras tentang itu.
"...."
Suara itu tiba-tiba menjadi sunyi dan tampak bingung. Tidak masalah jika suara itu menghilang, Yuuki segera memfokuskan pikirannya pada sesuatu yang lain. Situasinya sedang putus asa saat ini, tetapi ada sesuatu yang membuatnya peduli. Untuk mengatakan apa intinya, Yuuki merasa bahwa Guy sepertinya punya tujuan lain.
Memang, salah satu alasannya karena Guy ingin menikmati pertarungan. Tapi di luar itu, pasti ada alasan lain di baliknya.
Baru saja, Guy mengatakan sesuatu seperti, "Aku tidak ingin kekuatan tempur di pihak Rudra meningkat". Di sisi lain, jika mereka tidak pergi ke Rudra dan bergabung dengan Kekaisaran Timur, Guy tidak perlu membunuh Yuuki dan yang lainnya - jadi Yuuki mengartikannya seperti itu.
Untuk mengatakan mengapa Guy tidak membunuh Yuuki sekarang....
(Sungguh, bertarung dengan keras sama sekali bukan lawannya, tapi yang terjadi selanjutnya perlu kekuatan otak. Tapi itu lebih mungkin menjadi kemenangan daripada meminta Laplace untuk melakukan kerja keras!)
Mendorong dirinya sendiri dengan kata-kata ini, Yuuki berdiri lagi.
...........
........
Bahkan dalam situasi ini, Yuuki masih tersenyum sinis ketika dia memutar balik penglihatannya.
"Aku tidak berharap kamu menjadi begitu kuat di luar perhitunganku, tapi aku menemukan satu hal setelah bertarung denganmu. Yang berarti kamu tidak akan membunuh kami, kan?”
"Oh, kenapa kamu berpikir begitu?”
"Jika kamu bermaksud membunuh kami, dari tadi kami pasti sudah mati. Apa artinya kamu menyerang berulang kali dan membiarkanku berenang di tepi kematian setiap saat?”
Sama seperti saat itu, hanya untuk melihat Yuuki dengan percaya diri menanyai Guy. Akan gegabah melakukan hal seperti itu. Guy menunjukkan kekuatan yang kuat, dan Yuuki berani melakukan itu padanya - itulah yang dipikirkan semua orang dalam hati mereka.
Hanya saja, Guy sendiri masih menunjukkan sikap senangnya.
"Kamu tahu. Tapi kamu tidak perlu tahu jawabannya....”
Dengan menanggapi seperti ini, Guy menunjukkan bahwa dia tidak akan mengungkapkan pikirannya. Yuuki mengangkat bahu, dia mengharapkan pihak lain untuk menjawab seperti itu. Jadi dia tidak panik dan melanjutkan langkah selanjutnya.
"Kalau begitu aku ingin membuat kesepakatan denganmu.”
"Kamu ingin membuat kesepakatan?”
"Benar. Jika kamu meninggalkan kami, kami akan sangat membantu dirimu.”
"Apakah itu akan membantuku walaupun sedikit?”
"Tepat sekali. Kamu sepertinya tidak ingin kami bergabung dengan Kekaisaran Timur, tapi aku ingin kamu mengubahnya sedikit.”
"Lanjutkan.”
"Karena tujuan kami adalah menaklukkan dunia, suatu hari kami akan setara dengan Kekaisaran. Sekarang aku telah mengetahui kekuatan besarmu. Aku tentu tidak ingin membuatmu sebagai musuh. Kamu pasti mau menghancurkan Kekaisaran dulu, kan?”
Kamu tidak bisa tidak bertanya-tanya apa yang dia bicarakan. Footman dan Tia mendengarkan tanpa mengerti apa-apa. Laplace juga kehilangan kata-kata tentang situasi yang dihadapi. Dia siap meluncurkan skema dengan tekad untuk mati, tetapi satu-satunya harapannya - Yuuki sendiri - telah dihancurkan. Pada titik ini, mereka hanya bisa mengandalkan negosiasi Yuuki. Meski dia satu-satunya yang bisa bergantung padanya, keringat dingin di belakang punggung Laplace kembali ketika dia mendengar kata-kata ini, "Surga tidak takut pada bumi.”
(Terlalu kacau. Mengapa Guy terlihat seperti menikmatinya?)
Itu benar.
Mendengar Yuuki mengatakan kata-kata seperti itu, aku tidak tahu mengapa, Guy tersenyum.
"Apakah kamu akan tetap terus menantangku?”
"Itu pasti. Ambisiku adalah menaklukkan dunia. Sepertinya tidak ada peluang untuk menang saat ini, tetapi suatu hari nanti kamu akan kukalahkan.”
Terlepas dari kenyataan bahwa Yuuki sangat sulit untuk berdiri sendiri, Yuuki tidak mau menyerah pada kata-katanya. Jika kamu bermain-main dengan Guy, kamu akan terbunuh - Yuuki tampaknya sepenuhnya tidak menyadari hal ini dan masih berbicara dengan keras.
Objeknya Guy, lalu menghadapinya dengan sikap seperti itu adalah pilihan yang tepat.
Jika itu adalah permohonan belas kasihan yang buruk, pihak lain akan segera kehilangan minat. Itu akan menjadi satu-satunya cara untuk mati. Yuuki tidak tahu tentang itu dan membuat pilihan terbaik dalam situasi ini.
"Apa gunanya bagiku jika kamu menjatuhkan Kekaisaran?”
Itulah fokus dari negosiasi ini, dan Yuuki mulai mengambilnya dengan tenang. Selanjutnya, dia kembali menatap Guy, menganggukkan kepalanya dengan paksa.
"Tentu saja ada manfaatnya. Aku tidak tahu mengapa, tetapi kamu sepertinya tidak ingin Kekaisaran mengambil wilayah barat, benar kan?”
"......."
Guy pasti punya semacam hubungan dengan Kaisar Rudra.
Inilah intinya, Yuuki menggertak dan diam sejenak.
“Akan kukalahkan banyak musuh. Aku ingin bergabung ke Kekasisaran, tapi aku tak ingin mereka melakukannya. Lagipula, kami akan menggerogoti mereka dan menggunakan mereka untuk tujuanku.”
“Hoo, menarik, ada masa di mana kalian berkeinginan untuk ke kekaisaran, tapi setelah itu tidak. Dan kamu akan meminjam kekuatan dari Kekaisaran untuk mengalahkan Leon, dan juga Rimuru itu, benar?”
Tatapan tajam yang dapat menembus segalanya, dan Guy baru saja menatap Yuuki dengan tatapan tajam itu.
Yuuki ibarat janji yang tidak bisa di tepati.
Dia tidak begitu yakin hubungan antara Guy dengan Leon, atau apa yang dipikirkan Guy terhadap Rimuru, dan bahkan Yuuki tak bisa memprediksi reaksi pihak lawan dengan kata-katanya.
Meski begitu, Yuuki masih dengan bebas menyampaikan ambisinya.
“Itu saja, aku akan mengambil alih dunia, dan kamu yang terakhir akan aku taklukan Demon Lord Guy Crimson.”
Bernafas dengan berat dari awal sampai akhir, Yuuki menyelesaikan apa yang dia ingin katakan. Sisanya bergantung penilaian Guy sendiri.
(Bahkan jika kami pergi dengan tipu muslihat Laplace, semua orang akan tetap terbunuh di akhir. Maafkan aku jika aku menyeret kalian kedalam rencanaku.)
Yuuki meminta maaf ke rekan-rekannya dalam hatinya.
Lihat apakah itu semua untuk menang atau untuk kalah.
Yuuki adalah orang yang tamak.
Jika dia ingin hidup, mari hidup bersama-sama. Taruhannya itu terlalu tinggi.
Bagaimanapun Yuuki menang dalam taruhan ini.
“Kalian dipanggil Kelompok Badut Moderat, bukan? Ahahahah, kalian benar-benar terlihat seperti badut. Mengacaukan situasi di permainan ini tidak ada bedanya dengan kartu hantu. Yah, kedengarannya bagus juga dan tawaran itu menarik. Untuk lelucon kalian yang gila ini. Kulepaskan kalian untuk saat ini.”
Pada akhirnya, belum jelas apa tujuan Guy yang sebenarnya. Yang terpenting Yuuki dan rekannya berhasil bertahan hidup.
Berhadapan dengan keputusan Guy, Rhein dan Mizari tidak keberatan. Seperti pada deklarasi Jinshu, Yuuki dan yang lain pergi dari tempat kejadian dengan aman.
••••
Menunggu Guy dan yang lainnya pergi, Yuuki dan rekannya datang ke tempat mereka seharusnya bertemu dengan Kagali dan yang lainnya.
Meskipun sekarang ini semuanya terlihat aman, semua orang setuju untuk pergi sesegera mungkin.
Segera setelah mereka melihat Kagali muncul di tempat pertemuan, Laplace membuka mulutnya ke Yuuki.
“Kamu gila, Aku tidak percaya ini. Aku tidak percaya aku begitu terkejut pada monster itu....”
Ketika Laplace selesai, Tia mengikuti percakapan.
“Kita lolos begitu saja. Aku kira kita akan mati di sana.”
“Ho-ho-ho. Sejak awal aku sudah percaya pada bos.”
“Kamu hanya tidak menggunakan kepalamu, kan?”
Laplace menghina Footman, dan Yuuki menyaksikan kejadian itu dengan sisa cahaya dari sudut matanya, terlihat sangat lelah sehingga dia jatuh ke tanah.
“Aku tidak punya pilihan. Hanya dengan itu aku bisa membawa kita kabur. Pada akhirnya seperti ini, metode itu bekerja dan aku tidak menerima keluhan.”
Lelah di pikirannya lebih parah dari cedera saat bertarung. Jadi, Yuuki terlihat tidak ingin berargumen lebih jauh, dia berbaring di bawah dan menutup matanya. Kagali tidak bisa memikirkan apa yang telah terjadi, dan Laplace serta Tia mulai menjelaskan.
“Kamu, kamu melawan Guy....! Aku senang kalian kembali tanpa cedera....”
Kagali mengekspresikan rasa terkejutnya. Tidak butuh waktu lama agar nada suara Kagali berubah terkejut.
(Ah, senang sekali bisa hidup)
Merasakan angin membelai pipinya, Yuuki berpikir begitu.
Saat itulah sesuatu tiba-tiba terlintas di benaknya.
Aku mendegar suara misterius di tengah pertempuran. Tadi itu apa?
(Apakah itu kepribadianku yang lain? Bagaimana bisa begitu? Aneh. Tidak tunggu? Itu tidak terasa seperti ada kekuatan tersembunyi lain dalam diriku, hanya ada satu kemungkinan yang dapat terpikirkan)
Yuuki memikirkan kekuatan yang baru saja dia peroleh.
Itu adalah Skill Khusus “Greedy One”, jika benar skill ini, jika semakin besar hasrat seseorang, skill itu juga memperoleh kekuatan yang lebih besar.
Melawan Guy, setiap pergerakan yang Yuuki buat tak bisa melukainya. Tentu itu juga termasuk kekuatan skill dosa besar “Greedy One”.
(“Greedy One” ini juga masih misteri, sihir dan skill selalu diluar ranah manusia. Guy menggunakan sihir untuk menembus “Ability Blocking” dan melihat kekuatan skill dibelakangnya....)
Yuuki terlalu percaya diri, sehingga dengan mudahnya dikalahkan Guy. Tapi hanya karena itu dia tak akan menyerah. Sekarang karena Yuuki telah selamat tanpa cedera, dia harus memikirkan apa yang akan dilakukan berikutnya. Begitu cepatnya merubah fokusnya, dan itu yang terbaik yang bisa Yuuki lakukan.
Dia membanggakan dirinya karena mendapatkan kekuasaan atas Demon Lord yang merupakan orang terkuat di dunia.
Tidak, bahkan jika mereka bukan yang terkuat, mereka dapat menang dengan lawannya jika mereka lebih banyak belajar dan memperhitungkan serangan balasan.
Dengan pasukan sebagai tambahan kekuatan, dan dukungan dari orang-orang seperti Kagali dan Laplace, mereka dapat mengatur pembentukan pasukan yang kuat.
Semuanya berjalan dengan baik. Tapi akhir-akhir ini rencananya gagal satu persatu. Diatas semua itu, pertemuan dengan Guy telah menggetarkan Kepercaya’an diri Yuuki.
Walau itu hanya kebetulan. Semua hal berubah menjadi menarik. Semakin sulit permainannya, itu akan menjadi semakin menyenangkan....
Itu semuanya, dan Yuuki tidak mengalami kemerosotan. Dan dia berpikir kedepan. Dengan kata lain, kemampuan Guy itu sulit dibaca meski dengan “Creator” Yuuki.
Skill unik “Creator” itu sangat spesial dan dapat menciptakan skill yang langsung diartikan bahkan jika lawan menggunakan Skill Unik.
Meskipun premisnya lawan harus menggunakan skill itu, Yuuki percaya tidak ada satupun yang dapat disembunyikan dari kemampuan ini.
Tapi itu tidak bekerja pada Guy.
Ini menandakan bahwa lawan memiliki skill yang melebihi Skill Unik. Yuuki sangat menginginkan kekuatan.
Kekuatan yang dapat mengejar kekuatan Guy.
Jauh dalam dirinya, api hasrat menyala dengan terang.
(Jadi, “Greedy One” dalam diriku juga memiliki kesempatan berevolusi. Aku akan menjadi lebih tamak dari siapapun. Aku harus menanamkan hasrat itu....)
Memikirkan tentang hal ini, Yuuki sangat bergairah sehingga dia gemetaran. Dia mulai berpikir lagi. Kalah dari Guy membuatnya berpikir tentang betapa banyaknya ketidakadilan di dunia ini. Dia ingin melawannya dan menang. Inilah yang sejatinya Yuuki inginkan.
Menutup matanya, Yuuki datang menuju suara di dalam dirinya.
Pergi lebih dalam, lebih dalam, menuju tempat yang bersemayam dalam neraka. Yuuki memperhatikan segala sudut.
“Sekarang mau bergabung denganku?”
Bukan, bukan itu.
“Jadi apa tujuanmu?”
Benar, aku mau mengambil kekuatanmu.
“Jangan bercanda!”
Aku tidak bercanda. Aku serius.
“Sungguh hal yang konyol untuk dikatakan....”
Maafkan aku, kamu menghalangiku.
“--!”
Dalam sekejap, saat dia menyelimuti disetiap sudut hatinya, Yuuki menguraikan kata-kata itu dalam pikirannya.
Hasrat menyelesaikan ambisi sejatinya untuk memperoleh kekuasaan tertinggi.
Menjadi tidak tersentuh oleh siapapun dan menggunakan kehendak kuatnya sebagai sebuah senjata.
Yuuki menantang dirinya sendiri. Dan setelahnya, “Suara Dunia” menyuarakan....
--Konfirmasi Selesai. Kondisi telah terpenuh. Skill Unik “Greedy One” telah berevolusi menjadi Ultimate Skill “Greedy King, Mammon”—
Di titik ini, Yuuki membuka matanya dan menunjukkan senyum arogan.
“Aku akan memanfaatkan kekuatanmu dengan baik.”
Selanjutnya dia menggumamkan sesuatu yang sangat kecil sehingga tidak ada yang bisa mendengarnya.
Hari ini, pada saat ini, ditempat ini. Iblis paling jahat telah lahir.
Jika menemukan kata yang salah, kalimat yang tidak dimengerti, atau edit yang kurang rapi bisa comment di bawah ya....
1 Comments
tuh suara veldanava kan
ReplyDelete