Malam Natal dan Bikini
♠
Biasanya, ini adalah bagian di mana kita harus segera melanjutkan cerita seperti yang dikatakan di chapter sebelumnya, selanjutnya kita harus melihat bos Ayako-san, Yumemi Oinomori-san.
Namun.
Ada cerita lain yang ingin aku ceritakan sebelum episode "gangguan Oinomori-san".
Bahkan jika aku tidak mengikuti urutan kronologis cerita, ada kenangan yang ingin aku ceritakan.
Memori bikini Santa Ayako-san.
Chapter terakhir, aku menyebutkan pakaian 'cosplay'-nya ... tapi aku tidak percaya itu cukup dibicarakan dan informasinya tersebar di mana-mana.
Dan karena hal-hal yang tersisa, kamu bisa berpikir bahwa dia hanya orang cabul yang berpakaian dengan pakaian yang sangat mesum.
Tapi tidak. Tidak seperti itu.
Ada alasan bagi Ayako-san untuk berdandan dengan pakaian memalukan itu.
Dan alasan yang sangat mirip dengannya juga.
Itu sebabnya, aku ingin membicarakannya.
Untuk memperjelas, aku tidak keberatan disalahartikan, tetapi aku tidak tahan disalahartikan oleh Ayako-san.
Jadi, mohon maafkan diriku karena tiba-tiba kembali ke masa lalu.
Dan jika kamu tidak keberatan… Tetaplah bersamaku untuk cerita pendek ini.
Itu terjadi 10 tahun lalu.
Saat aku masih kecil.
Di pertengahan Desember… Ketika aku pulang dari sekolah, aku menemukan Ayako-san di tempat parkir rumah sebelah.
Dia juga memperhatikanku, tersenyum dan menyapaku dengan ramah.
“Selamat datang, Takkun.”
"Aku pulang, mama Ayako."
Aku tidak bisa menahan untuk terdengar bersemangat.
Betapa indahnya hari untuk bertemu dengan santai seperti ini!
Aku… menyukai mama Ayako.
Sulit bagiku sebagai anak sekolah dasar untuk menjelaskannya dengan baik… tapi aku menyukainya sebagai seorang wanita.
Aku jatuh cinta padanya pertama kali saat aku bertemu dengannya… Dan ketika kami mandi bersama, aku mengetahui tentang kelemahan dan ketidakegoisannya, dan bahkan semakin jatuh cinta.
Secara khusus, aku mulai berpikir bahwa aku ingin berkencan dan menikahinya.
Tentu saja, aku tidak berencana untuk berkencan dengannya sekarang.
Jika seorang anak sepertiku mengatakan hal itu kepada wanita dewasa, kemungkinan besar mereka tidak akan dianggap serius, dan aku takut itu hanya akan menimbulkan masalah yang tidak perlu.
Tapi suatu hari ...
“Mama Ayako, apa kamu akan menjemput Miu-chan?”
"Tidak, aku berpikir untuk pergi berbelanja sebelum menjemputnya ..." Dan kemudian, setelah berpikir sejenak, dia bertanya. “Hei, Takkun, apa kamu punya rencana hari ini?”
"Tidak, tidak ada ..."
"Begitu. Kalau begitu, apakah kamu ingin pergi berbelanja denganku?"
Tidak ada alasan untuk menolak tawarannya, jadi aku menerimanya.
Setelah mendapat izin ibuku, aku masuk ke dalam mobil mama Ayako.
"Aku sedang berpikir untuk membeli hadiah Natal untuk Miu hari ini." Kata mama Ayako di kursi pengemudi saat berkendara melewati jalan
“Wah, sudah hampir Natal!”
“Masih sebentar lagi, tapi jika aku tidak membelinya sekarang, mainan yang dia inginkan mungkin kehabisan stok. Dan setelah membelinya, aku harus berpura-pura menjadi Santa— Ah. Ngomong-ngomong, Takkun.” Khawatir, dia bertanya. “Takkun… Apakah kamu percaya pada Santa?”
“Eh…? A-aku tidak berpikir dia nyata."
Keluarga Aterazawa tidak pernah peduli dengan itu, jadi aku tidak pernah percaya pada Santa.
Orang tuaku biasanya hanya membelikanku apa pun yang aku inginkan untuk Natal, jadi aku tidak pernah mengalami apa yang bangun di pagi hari untuk mencari hadiah di samping tempat tidur.
“Begitu… Syukurlah. Jika kamu percaya pada Sinterklas, aku hampir bisa menghancurkan impianmu." Ayako-san menghela nafas lega.
“Aku tidak percaya padanya, tapi Miu-chan mungkin percaya. Dia hanya berusia 5 tahun."
"Betul sekali! Akhir-akhir ini, dia sepertinya berlatih lagu Natal di taman kanak-kanak dan dia juga mempraktikkannya di rumah… Dia sangat imut! Dia mengharapkan hadiah dari Sinterklas, jadi aku pikir aku harus melakukan yang terbaik sebagai seorang ibunya."
"Kamu baik hati, mama Ayako."
"Tidak ada yang perlu dipuji dariku, ini adalah sesuatu yang normal ... Ah, Takkun, tolong jangan beri tahu Miu tentang hari ini, mengerti?"
“Ya, mengerti.”
"Terima kasih. Ini akan menjadi rahasia kecil kita.”
Saat mobil berhenti di lampu merah, mama Ayako mengulurkan tangannya ke arahku.
Dan mengangkat kelingkingnya.
"Oke, kalau begitu itu janji."
“…”
Hmm… mama Ayako terus mengganggapku seperti anak TK, padahal aku udah 10 tahun.
Dengan perasaan campur aduk, aku memberikan milikku sendiri dan melakukan janji kelingking.
Tangan mama Ayako terasa dingin, tapi juga sangat lembut hingga membuat jantungku berdegup kencang.
Saat lampu berubah menjadi hijau, mobil berjalan sekali lagi.
“Hei, mama Ayako, apa kamu sudah memikirkan apa yang akan kamu beli?”
"Tentu saja!" Dia mengangguk dengan penuh semangat menanggapi pertanyaanku. “Untuk Natal… Aku akan membelikan Miu Item Transformasi dari Love Kaiser!”
Matanya bersinar cerah.
Di toko mainan terbesar di kota.
"Aku senang kamu ikut denganku ke sini, Takkun. Aku masih belum terbiasa berada di tempat ini sendirian."
Mama Ayako tersenyum canggung saat kami turun dari mobil di tempat parkir.
Rupanya, itulah alasan dia mengundangku.
Sepertinya cukup sulit baginya, yang baru saja menjadi ibu Miu tahun ini, membeli mainan di toko yang penuh dengan keluarga sendirian.
“Wow… Ada begitu banyak orang di sini.”
"Itu karena musimnya."
Toko itu dikelilingi oleh suasana yang meriah, dan meskipun saat itu adalah sore hari kerja, ada banyak keluarga di sini.
Dan saat aku melihat toko yang penuh dengan orang ...
"Takkun, kemarilah."
Mama Ayako mengulurkan tangannya ke arahku.
“Eh…?”
"Mari berpegangan tangan. Aku tidak ingin kamu tersesat."
“… T-Tidak apa-apa… Tidak perlu.”
“Jangan malu. Ini akan menjadi masalah jika kamu tersesat. Ayo pergi.”
Aku malu dan ingin mengatakan tidak, tetapi pendapatku diabaikan, dan mama Ayako memegang tanganku dengan paksa.
Uwaaaaahh!!
Kami… berpegangan tangan…
“Ayo, Takkun, ayo pergi.”
“Y-Ya.”
Tidak seperti aku yang jantungnya berdebar kencang, mama Ayako benar-benar tenang.
Dia sama sekali tidak keberatan berpegangan tangan denganku.
Aku merasa hampa dan frustasi… Perasaan yang rumit…
Tapi itu bisa dimaklumi… Bagi mama Ayako, aku hanyalah anak tetangga, seseorang yang mirip dengan anak laki-laki.
“… Ngomong-ngomong, Takkun.” Dia bertanya sambil memegang tanganku saat kami berjalan menuju area mainan itu. “Apakah kamu… menonton Love Kaiser?”
Ada kecemasan dan keraguan dalam suaranya.
"Aku tidak menontonnya ... Aku laki-laki."
Sebenarnya aku tidak menontonnya, dan selain itu aku akan malu jika orang mengiraku menonton anime untuk perempuan padahal aku laki-laki, itu sebabnya aku mengatakan itu.
Namun, mama Ayako menjawab dengan:
"B-Begitu ..."
Dengan wajah sedih yang jelas.
E-Eh?
Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?
Dengan cemas, aku mencoba memperbaiki suasana hatinya.
“U-Uhm… Tapi Love Kaiser sepertinya sangat populer saat ini.”
"Betul sekali! Ini sangat populer sekarang!" Mata mama Ayako berbinar. “Musim di TV sekarang, 'Love Kaiser Joker,' benar-benar luar biasa! Gaya revolusioner dan menantang di mana 52 Love Kaiser harus bertarung sampai hanya satu dari mereka yang tersisa menerima banyak perhatian dari orang-orang di sekitar industri! Ada banyak keluhan tentang konten anime ... Tapi ini bukan hanya tentang cerita yang kejam, ada drama manusia yang mendalam—"
" ... "
Saat aku merasa terbebani oleh celotehnya yang penuh gairah, mama Ayako menatapku seolah-olah dia tiba-tiba tersadar.
“Uhm… I-Itulah yang dikatakan orang-orang yang menonton anime. Bukan itu yang kupikirkan, tapi orang-orang pada umumnya…”
“… Ayako mama, apa kamu suka Love Kaiser?”
“Ehh?! A-Apa yang kamu katakan sekarang, Takkun?! Aku sudah dewasa! Mengapa aku ingin duduk dan menonton anime untuk perempuan?! Aku menontonnya hanya karena Miu! Iya! Hanya untuk Miu! Haah, aku ingin sekali tidur sampai larut malam di hari minggu, tapi Miu selalu membangunkanku. Tidak mudah menjadi seorang ibu."
“A-Aku mengerti…”
Aku merasa entah bagaimana, aku tidak seharusnya menggali lebih dalam tentang ini, jadi aku terus mengangguk sambil membaca suasana hati.
Kami terus berjalan bersama dan sampai ke bagian mainan anak perempuan.
“Wow, ada banyak sekali mainan Love Kaiser.”
Ada banyak mainan transformasi warna-warni berbaris di rak.
“Mama Ayako, apa kamu sudah berpikir untuk membeli yang mana?”
"... Setelah memikirkannya sebentar, aku mempersempitnya menjadi dua pilihan." Dia berkata, dengan tatapan sedih.
Menilai dari ekspresinya, aku bisa melihat betapa sulitnya memilih.
"Salah satunya adalah item transformasi Love Kaiser Speed, tongkat transformasi "Trepid Wand". Speed, yang merupakan transformasi Chie Itatori, adalah salah satu karakter favorit Kaiser dan Miu. Dia telah mengatakan betapa dia menginginkan mainan ini."
"H-Huh."
“Yang lainnya adalah item transformasi Love Kaiser Solitaire, pistol transformasi "Trepid Magnum". Solitaire, yang merupakan transformasi dari Hiyumi Kuinajima, adalah Kaiser sekunder ... Tapi dia adalah karakter yang sangat cantik! Kecantikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata! Kamu harus menontonnya sendiri! Hanya itu yang bisa aku katakan."
“Y-Ya…”
Apa yang harus aku lakukan?
Aku tidak mengerti satu kata pun yang dia katakan.
Bahkan jika dia memberitahuku nama mereka…
"Hei, Takkun, mana yang menurutmu lebih baik?"
"Uhm ... kurasa yang paling disukai Miu-chan."
“… Yah, kurasa. Itu logis. Tapi aku pikir kita harus memikirkan jangka panjang dengan mainan. Tentu saja, "speed" adalah orang bebal yang alami, lincah dan imut, dan aku bisa mengerti mengapa Miu sangat menyukainya ... Tapi aku merasa "Solitaire" akan bertahan sampai pertunjukan berakhir. Dalam hal ini, bukankah menurutmu lebih baik untuk memikirkannya dalam jangka panjang?"
“Uh… Tapi itu adalah hadiah yang Miu-chan inginkan, lebih baik berikan yang dia inginkan…”
"…Baiklah. Kamu benar. Kamu tidak salah. Aku ingin tahu apakah tidak apa-apa bagi seorang ibu untuk memberikan apa yang diinginkan kepada anak-anaknya. Apakah itu benar-benar cinta orang tua? Jika kamu benar-benar peduli dengan anak-anakmu, bukankah seharusnya kamu memberi mereka sesuatu yang berguna di masa depan?”
“…”
“Miu masih muda dan tidak mendapatkan daya tarik gelap Hiyumin! Ah, Hiyumin adalah nama panggilan Hiyumi Kuinajima di internet. Hiyumin sangat populer di kalangan orang dewasa, tapi tidak untuk anak-anak… Dan akhir-akhir ini… Dia jarang muncul. Aku tidak bisa menjelaskan secara detail karena itu akan menjadi spoiler… tapi karena trauma hebat, dia harus meninggalkan medan perang… Tapi aku yakin sepenuhnya dia akan kembali! Setelah beberapa waktu, dia akan kembali ke medan perang dengan kekuatan baru yang luar biasa, lalu Miu pasti akan jatuh cinta dengan Hiyumin! Itulah mengapa, bukankah lebih baik membeli item transformasi Hiyumin dengan harapan hal itu akan terjadi? Kamu juga berpikir begitu, bukan?”
"…Ah iya…?" Aku berkata.
Aku bahkan tidak mengerti setengah dari apa yang dia katakan, tapi karena dia meminta persetujuanku, yang bisa aku jawab hanyalah itu.
“Jika menurutmu itu yang terbaik, mama Ayako, lakukan itu.”
“Aaaahh, Takkun, jangan lihat aku dengan senyuman penuh perhatian itu! Berhenti, aku mohon padamu ... Jangan lihat aku seolah-olah aku makhluk yang menyebalkan ... Jangan mengatakan "Jangan tanya orang lain tentang apa yang mereka pikirkan ketika kamu sudah mengambil keputusan"...!"
Aku benar-benar ragu aku memiliki wajah yang tampak begitu spesifik.
Meski, kurasa dia memang terlihat agak marah.
Aku mengerti. Sampai sekarang, aku tahu bahwa senyuman penuh perhatian itu ada, tetapi aku tidak tahu persis apa itu ... Jadi senyuman yang aku buat saat ini adalah apa yang oleh orang dewasa disebut senyuman perhatian.
“U-Uuh… Aku tahu, aku mengerti. Seperti yang kamu katakan, Takkun. Ini adalah hadiah Natal Miu… jadi lebih baik untuk mendapatkan apa yang dia inginkan…” Dia berkata, seolah mencoba meyakinkan dirinya sendiri, dan mengambil Mainan Transformasi Love Kaiser Speed dari rak dengan tangan gemetar.
Tetapi dalam perjalanan ke kasir, dia berbalik berulang kali, melihat Mainan Transformasi Love Kaiser Solitaire dengan tampak kesakitan.
Setelah membayar di kasir, kami pergi untuk mendapatkan mainan itu dibungkus sebagai hadiah.
Dan tepat saat kami akan keluar dari toko ...
"H-Hei, Takkun." Kata mama Ayako. "Apa kau tidak perlu pergi ke kamar mandi?"
"Tidak, aku baik-baik saja."
“Kamu tidak? Tapi, yah… Mungkin kamu harus pergi… untuk berjaga-jaga.”
“Eh… Tapi…”
“Untuk berjaga-jaga. Kamu tidak pernah tahu, terkadang kamu tidak perlu pergi, tetapi ketika kamu pergi, kamu mungkin secara tidak terduga perlu pergi."
“… K-Kalau begitu aku akan pergi.”
Entah kenapa, mama Ayako memaksaku pergi ke kamar mandi.
Aku mengangguk dan menuju ke kamar mandi… Tapi berhenti di tengah jalan.
Mama Ayako… Aku ingin tahu tentang apa semua ini. Dia memaksaku untuk pergi ke kamar mandi, tetapi apakah dia berpikir untuk melakukan sesuatu sendiri?
Aku kembali dan bersembunyi di balik rak dan mengamati situasinya…
“…”
Apa yang aku lihat membuatku tidak bisa berkata-kata.
Mama Ayako sedang berdiri di depan kasir.
Dan di tangannya… adalah mainan yang dia putuskan untuk tidak dibeli setelah ragu-ragu untuk beberapa saat, Postol Transformasi Love Kaiser Solitaire.
Aku… segera mengerti apa yang sedang terjadi.
Mama Ayako sangat ingin membelinya.
Mungkin… bukan sebagai hadiah untuk Miu-chan, melainkan untuk dirinya sendiri.
Aku mengerti.
Bahkan orang dewasa menyukai mainan transformasi anime.
Jika dia sangat menginginkannya, dia bisa saja jujur dan membelinya, tetapi aku bertanya-tanya apakah sulit untuk membelinya di depanku.
Ak rasa tidak mudah menjadi orang dewasa.
“Funfu ~ n… Ah… Takkun…”
“Maaf sudah menunggu.”
Sementara mama Ayako dengan senang hati berjalan setelah menyelesaikan pembeliannya, aku berjalan ke arahnya dengan berpura-pura kembali dari kamar mandi.
“Ah… I-Ini…”
Aku melihat mainan baru itu sejenak dan kemudian…
“Kamu lihat, uhm… A-aku menang.” Kata mama Ayako.
Dengan senyum yang sangat canggung.
“K-Kamu menang?”
"Iya! Aku menang! Tampaknya kami adalah klien nomor 10.000 toko ini! Jadi mereka berkata akan memberiku mainan pilihanku… Dan karena aku tidak benar-benar memiliki apa pun yang aku inginkan, aku meminta apa pun yang terlintas dalam pikiran. Aku benar-benar tidak peduli dengan mainan yang mana itu!”
“…”
B-Betapa bohong…!
Sebenarnya, kamu membelinya sendiri, tetapi kamu mencoba menutupinya dengan kebohongan yang begitu berani.
Bukankah kamu punya alasan yang lebih baik untuk seorang anak kecil?
Aku ingin mengatakan banyak hal, tapi ...
"Begitu, bagus sekali, mama Ayako."
Aku tidak menyangkal apa yang dia katakan dan pura-pura mempercayainya.
“Y-Ya… Aku sangat beruntung.” mama Ayako tersenyum lega.
Ya, ini bagus.
Lebih baik begini.
Selama mama Ayako bahagia, itu sudah cukup bagiku.
Dalam perjalanan pulang…
“mama Ayako, apakah kamu akan meninggalkan mainan Love Kaiser di samping tempat tidur Miu-chan pada Malam Natal?”
“Aku akan melakukannya dengan tepat. Dan, aku juga punya satu kejutan lagi dalam pikiranku."
"Kejutan?"
“Aku pernah mendengar bahwa strategi meletakkan hadiah di bawah tempat tidur sering kali gagal. Terkadang anak-anak bangun begitu kamu meninggalkan hadiah di sana. Itu sebabnya… aku mengambil opsi yang aman.”
“Pilihan yang aman?”
“Saat aku meletakkan hadiah di sana, aku akan berpakaian seperti Sinterklas. Dengan begitu, bahkan jika Miu bangun, dia akan mengira aku Santa dan aku tidak akan menghancurkan mimpinya."
"…Aku mengerti. Itu ide yang bagus."
“Fufu, aku tahu, kan? Sebenarnya, aku sudah membeli pakaian Santa secara online. Oh aku tahu. Aku akan mencobanya saat kita kembali, jadi, bisakah kamu memberi tahuku jika aku terlihat seperti Sinterklas?”
Jadi, setelah pertukaran itu… Kami kembali dan aku memasuki rumahnya.
Aku sedang duduk di sofa ruang tamu, menunggunya selesai berganti pakaian.
“T-Tak ~ kun…” Suara malu bisa terdengar, dan pintu ruang tamu terbuka.
Ketika aku melihat ke arah suara itu, aku tercengang.
Yang kulihat di sana adalah… mama Ayako berbikini dengan topi Santa.
Dia mengenakan warna merah dan putih yang meriah.
Tetapi sebagian besar, hanya kulit yang terlihat.
Pakaian itu terlalu terbuka.
Payudaranya yang besar sepertinya ingin keluar untuk menghirup udara dan dapat meninggalkan kain merah kapan saja.
“U-Uuuh… Ini mengerikan…”
Aku tidak bisa berkata-kata dan mama Ayako dengan malu-malu menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.
“Eh? Apa… Ahhhh?”
Mengapa?
Mengapa dia mengenakan bikini di tengah musim dingin?
Kapan tempat ini tiba-tiba menjadi belahan bumi selatan?
“Aku sangat ceroboh. Aku mencari "Pakaian Santa untuk Wanita" secara online dan membelinya tanpa memeriksanya dengan benar… dan ini yang ada di dalam paket… Apa yang harus aku lakukan sekarang…?" Mama Ayako bergumam, memeriksa penampilannya sendiri dengan mata berkaca-kaca.
Setiap kali dia menggerakkan tubuhnya, payudara dan pantatnya ditekankan, membuatku terengah-engah.
Aku tahu aku seharusnya tidak terlalu menatapnya, tapi mataku terpaku padanya.
Wow.
Luar biasa. Terlalu luar biasa.
Mama Ayako… memiliki sosok yang cantik.
Dan yang terpenting, payudara yang sangat besar.
Sangat besar.
Dan meskipun begitu, dia memiliki pinggang yang sangat tipis tanpa lemak sama sekali.
Aku sudah pernah melihatnya telanjang saat kami mandi sebelumnya… tapi dengan cara tertentu, tubuhnya yang glamor terbungkus bikini merah terasa lebih erotis daripada tanpa pakaian.
“Aku mencobanya untuk berjaga-jaga… tetapi seperti yang aku duga, aku tidak dapat menggunakan ini. Rasanya dingin, bahkan di rumah… dan juga… terasa sedikit tidak senonoh.”
“K-Kamu terlihat bagus, Mama Ayako.”
“… Ahaha… Terima kasih, Takkun.” Mama Ayako tertawa lemah. “Haah… Untuk saat ini, aku hanya akan menyimpan bikini ini dan membeli pakaian lain. Jika aku membelinya secara online, aku mungkin akan membeli bikini lagi, jadi aku harus pergi sendiri ke toko untuk membelinya ... "
"A-aku rasa tidak perlu melakukan sebanyak itu. Kamu bahkan tidak tahu apakah Miu-chan akan bangun di malam hari.”
“Hm ~… Tidak, aku harus melakukannya.”
Dia mengangguk kuat setelah memikirkannya sedikit.
Dan kemudian, seperti anak yang keras kepala, dia melanjutkan:
"Aku sudah memutuskan untuk melakukan segala kemungkinan untuk menikmati acara semacam ini sebanyak mungkin." Kata mama Ayako.
Dengan kemauan yang kuat di matanya dan beberapa kerapuhan.
“Aku pasti tidak akan membiarkan Miu merasa sendirian… Selain itu, aku ingin membuat semua yang saudara perempuanku dan suaminya ingin lakukan karena tidak mungkin mereka lakukan sekarang. Itulah mengapa tidak apa-apa untuk sedikit melebih-lebihkan.”
“Mama Ayako…”
Ah… Mama Ayako benar-benar luar biasa.
Meskipun terkadang dia canggung, dia lebih baik dari siapa pun dan mencintai Miu-chan lebih dari siapa pun.
“… Ya, itu benar, itu menyenangkan untuk dilebih-lebihkan.”
Aku tersenyum secara alami.
Aku merasa bahwa aku dapat menegaskan kembali mengapa aku sangat menyukainya dan hatiku penuh dengan kehangatan.
"Aku juga akan membantumu sebanyak mungkin, jadi tanyakan apa pun yang kamu butuhkan."
“Terima kasih, Takkun. Kalau begitu… Ini adalah permintaan pertamaku.” Dan kemudian, dia meletakkan jari telunjuknya ke mulutnya. “Jangan beri tahu siapa pun tentang pakaian ini, oke?”
Nada dan gerakannya tampak bercanda, tetapi matanya sangat serius.
“Y-Ya, mengerti.”
Aku mengangguk dengan kuat.
—Akhir dari kenangan.
Di sinilah kisah masa kecilku berakhir.
Ngomong-ngomong… Setelah ini, Ayako-san membeli pakaian Santa biasa dan berhasil meletakkan hadiah itu di bawah tempat tidur Miu di tengah malam.
Miu sangat senang dengan mainan itu… Meskipun… Love Kaiser Speed tiba-tiba mati di episode minggu setelah Natal… Tapi secara keseluruhan, Natal tahun itu sukses besar.
Tapi, ada semacam postingan yang mengakhiri cerita ini.
Puas dengan hasil yang bagus, Ayako-san menyukainya dan terus melakukan cosplay setiap tahun setelah itu… Tapi setelah tahun tertentu, dia berhenti melakukannya.
Aku pikir itu adalah Natal ketika Miu berada di tahun kedua sekolah menengahnya.
Tahun itu, mereka mengundangku dan kami bertiga menikmati makan malam Natal bersama, tapi…
“Ngomong-ngomong.”
Tepat setelah kami selesai makan kue Natal, tiba-tiba Miu membuka mulutnya.
Nadanya sangat santai.
“Mama, bisakah kamu berhenti berdandan seperti Sinterklas dan meletakkan hadiah di samping tempat tidurku mulai tahun ini dan seterusnya?”
“… Eh?”
Ayako-san membeku di tempat dan pergi dengan ekspresi heran.
Tentu saja, dia berencana untuk melakukannya tahun ini juga dan telah memberitahuku tentang rencananya sebelumnya… Tapi kata-kata Miu jatuh padanya seperti seember air dingin.
“… A-Apa yang kamu katakan, Miu? Aku berdandan seperti Santa…? A-Apa yang kamu bicarakan? Sinterklas membawakanmu hadiah karena kamu gadis yang baik—"
"Argh, itu sudah cukup. Hentikan, ya?”
Tertegun, Ayako-san mati-matian mencoba menjelaskan dirinya dengan senyuman di wajahnya, tapi Miu hanya melambaikan tangannya padanya.
"Aku senang dengan perasaanmu, tapi aku sudah di sekolah menengah. Sudah cukup, aku lelah berpura-pura tidak tahu.”
“B-Berpura-pura?! Eh… L-Lalu, Miu… Apa kamu sudah tahu?”
“Tentu saja aku tahu. Sebenarnya sejak aku berumur lima tahun.”
“Sejak kamu berusia lima tahun…?!”
“Ini meninggalkan rasa tidak enak di mulutku karena kamu berusaha sangat keras untukku, jadi aku berpura-pura tidak menyadarinya sampai tahun lalu… Tapi sepertinya kamu tidak akan berhenti sama sekali. Aku tidak berpikir kamu akan terus melakukannya bahkan setelah aku masuk sekolah menengah."
“...”
“Sangat memalukan bagiku untuk memiliki ibu yang berpakaian seperti Santa setiap tahun. Aku bisa tahan jika kamu berusia dua puluhan, tetapi kamu hampir tiga puluhan."
“…”
“Jadi, mulai tahun ini dan seterusnya, jangan lakukan itu lagi. Akan lebih mudah bagi kita berdua. Ya, ayo lakukan itu. Aaahh, akhirnya aku mengatakannya. Aku akhirnya mengatakan apa yang ingin aku katakan sejak aku berusia lima tahun."
Miu tampak benar-benar segar setelah mengatakan itu… Tapi Ayako-san di sisi lain… gemetar dengan ekspresi malu dan putus asa yang tak terlukiskan.
Setelah itu, dia merajuk dan mengunci diri di kamarnya sendiri dan itu menjadi Natal yang mengerikan.
Meskipun, sekarang itu adalah kenangan yang bagus untukku.
Itulah postingan yang mengakhiri kisah bikini Santa.
…Kenapa ya.
Aku ingin berbicara tentang betapa hebatnya Ayako-san, tetapi pada akhirnya, yang akhirnya aku lakukan hanyalah memberimu lebih banyak episode kecanggungannya… Yah, tidak apa-apa.
Ini adalah akhir dari ingatanku yang tidak berhubungan dengan cerita utama.
Terima kasih banyak sudah membaca. Dan sekarang, terus nikmati cerita utamanya.
Jika menemukan kata, kalimat yang salah, atau edit yang kurang rapi bisa comment di bawah ya...
0 Comments